Bomoh

| dilihat 2887

SELEPAS Allahyarham Ramlee Puteh (P. Ramlee) wafat hampir empat dasawarsa lalu, beredar isyu, seolah-olah mendiang pernah menjadi bomoh. Banyak ragam cerita berkembang seputar seniman serba bisa Malaysia, itu.

Beberapa teman bercerita, seringkali meluncur cahaya dari arah langit (persisnya puncak Menara Kuala Lumpur, ke makamnya. Ada pula yang bercerita, sekali-sekala nampak asap putih bagai jerebu (kabut bergumpal), melesat masuk ke makam itu.

Allahyarham Nasir, satu-satunya putera kandung Allahyarham P. Ramlee dengan Allahyarhamah Junaedah, membantah isyu yang dipandang khurafat itu. P. Ramlee bukanlah bomoh seperti disangka orang. Ia memang mempunyai kelebihan tertentu.

Sejak bermukim di Singapura, bila ada keluarga yang sakit atau kesurupan, P. Ramlee segera mengambil air jernih (mineral water), lalu membaca beberapa penggal ayat AL Qur’an, lalu meminumkannya kepada si sakit. Kali lain, Allahyarham memercikkannya kepada orang yang sedang kesurupan. Mungkin karena sugesti, yang sakit merasa sembuh, dan yang kesurupan segera tersadarkan.

Dalam tradisi Melayu, memang dikenal Bomoh alias dukun, yang secara spesifik sering dimintakan tolong untuk mengobati orang sakit, atau menyadarkan mereka yang kesurupan.

Belakangan hari, sejak dunia paranormal berkembang, dan banyak sekali masyarakat mengidap sosio-paranoia, para bomoh naik daun (populer). Di berbagai media – termasuk siaran televisi, banyak diulas tentang para bomoh. Ada juga bomoh yang memasang iklan, karena kios di mall-mall moderen, sambil meramal.

Para bomoh dalam kehidupan tradisional, menjadi bagian penting perkembangan budaya masyarakatnya. Mereka berperan sebagai informal figur yang memainkan peran-peran tertentu. Termasuk mengusir jin dan hantu.

Banyak bomoh mengeksplorasi dirinya dengan beragam perangkat kerja. Ada yang menggunakan bunga tujuh rupa yang diambil dari tujuh tempat. Ada yang menggunakan dupa dengan kemenyan, cendana, dan aneka ramah kayu yang ketika dibakar asapnya menyerbakkan wewangian. Bahkan, tak sedikit yang menggunakan keris dan bermacam perangkat lainnya.

Para bomoh adalah mereka yang menempuh cara berkarib dengan makhluk-makhluk lain yang tak nampak oleh kasad mata. Khasnya makhluk keturunan jin dan iblis. Mereka memperoleh energi ekstra untuk menunjukkan daya  magisnya.

Karena kemampuan jin dan anak keturunan iblis yang sedemikian dahsyat, maka banyak sekali manusia yang menjadi client, tersugesti dan meyakini, bahwa apa yang mereka lihat dan alami itu, merupakan bukti kesaktian para bomoh.

Beberapa waktu berselang, tersiar kabar,  di sudut Ampang Point, tak jauh dari Kuala Lumpur City Center (KLCC), saya berbincang dengan seorang bomoh asal Bengali. Ia mengatakan, saya sedang menjadi mangsa (korban) podo alias santet. Ia mengaku  memperhatikan saya sejak turun dari mobil bersama sahabat saya, Ambia.

“Jangan dibiarkan. Bila you perlukan, I boleh tolong. Really, U nak dimangsa podo”, cakapnya.

Dia terperangah ketika saya terkekeh.

Karena tak saya respon, dia bersungut. Dia berusaha meyakinkan saya. Dia terperanjat, ketika saya katakan, podo (santet) tak berlaku bagi siapa saja insan yang meyakini hakikat lafadz inna lillaahi wa inna ilaihi raaji’uun. Manusia datang dari Tuhan dan kembali kepada Tuhan kelak.

Bagi Bomoh, lafadz itu menggetarkan dirinya. Apalagi, ketika kita dia tahu, sangat banyak isyarat yang diberikan Allah kepada manusia untuk menjaga dirinya dari beragam gangguan makhluk yang tak nampak.

Bomoh, adalah realitas sosial yang ada di tengah kita. Bomoh merupakan bagian dari struktur sosial masyarakat. Terutama, ketika dinamisme dan animisme masih menjadi pilihan keyakinan yang asasi.

Banyak bomoh hendak berpartisipasi pada peristiwa di abad modern, seperti mencari pesawat MH370 yang raib tak tentu rimba dan lautnya. Kepada seorang teman saya katakan, kini di abad global, yang laris justru jasa bomoh politik yang pandai menguasai teknologi informasi. Tugas mereka, menjadikan politisi tak tersedar, kesurupan ambisi memburu kursi dan kekuasaan. Sekaligus menebar kecemasan kepada khalayak ramai..... | N. Syamsuddin Ch. Haesy

Editor : Web Administrator
 
Humaniora
02 Apr 24, 22:26 WIB | Dilihat : 426
Iktikaf
31 Mar 24, 20:45 WIB | Dilihat : 997
Peluang Memperoleh Kemaafan dan Ampunan Allah
24 Mar 24, 15:58 WIB | Dilihat : 233
Isyarat Bencana Alam
16 Mar 24, 01:40 WIB | Dilihat : 709
Momentum Cinta
Selanjutnya
Polhukam
19 Apr 24, 19:54 WIB | Dilihat : 56
Iran Anggap Remeh Serangan Israel
16 Apr 24, 09:08 WIB | Dilihat : 236
Cara Iran Menempeleng Israel
14 Apr 24, 21:23 WIB | Dilihat : 261
Serangan Balasan Iran Cemaskan Warga Israel
Selanjutnya