All England 2014

3, Angka Keberuntungan Tontowi/Liliyana Raih Juara All England

| dilihat 1980
 
 
AKARPADINEWS.Com - Angka tiga adalah angka keberuntungan bagi ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir ini di Birmingham, pasangan ini sukses mencatat hattrick sekaligus menjadikan satu-satunya ganda campuran Indonesia yang menjuarai turnamen All England untuk ketiga kalinya secara berturut-turut. 
 
Kemenangan ketiga Tontowi/Liliyana diraih atas pasangan Cina Zhang Nan/Zhao Yunlei, 21-13, 21-17 di final All England 2014 di Birmingham, Minggu malam waktu setempat atau Senin  WIB (10/3).
Owi /Butet begitu sapaan ganda Indonesia ini, sebelumnya meraih gelar di All England 2012 dan 2013,  dan tahun ini Tontowi/Liliyana kembali mendulang sukses di turnamen tertua di dunia tersebut.
 
Angka tiga tak hanya jadi keberuntungan duo ini di All England saja, Owi/Butet juga mencetak hattrick di turnamen India Open 2011, 2012 dan 2013 serta turnamen Macau Open Grand Prix Gold tahun 2010, 2011 dan 2012.
Juara All England 2014 diraih Tontowi/Liliyana usai menundukkan ganda campuran nomor satu dunia asal China, Zhang Nan/Zhao Yunlei, 21-13, 21-17 lewat pertarungan sengit dan seru. Pasalnya, partai duel  ganda campuran top dunia ini adalah ulangan tahun lalu dimana Tontowi/Liliyana juga mengalahkan Zhang/Zao. Uniknya, Tontowi/Liliyana menang dengan skor yang sama, 21-13, 21-17, bahkan juga dalam durasi yang sama yaitu 42 menit. Jadi tak berlebihan jika dibilang angka tiga adalah angka keberuntungan buat Owi/Butet di Birmingham.
 
 
Data PBSI mencatat bahwa  prestasi hattrick  Owi/Butet ini menyamai legenda bulutangkis dunia asal Korea, Park Joo Bong. Mantan pemain yang kini menjadi kepala pelatih tim Jepang ini merupakan juara ganda campuran di All England 1989 – 1991 bersama Chung Myung Hee. Sebelumnya, pasangan ini juga menjuarai gelar yang sama pada tahun 1986.
 
Tontowi/Liliyana menyatakan bangga bisa mencatat hattrick di All England sekaligus menyandingkan namanya dengan legenda asal Korea, Park Joo Bong.
"Pastinya senang dan bangga bisa hattrick di All England, ini tidak mudah. All England adalah turnamen bergengsi dan bersejarah. Tiga gelar berturut-turut di All England adalah hasil yang luar biasa," kata Liliyana.
“Semoga di era sekarang kami bisa melebihi prestasi Park, makanya kami tidak mau cepat puas dan selalu haus akan gelar juara,” tambahnya.
 
Indonesia meraih dua gelar di ajang All England Super Series Premier 2014. Sebelumnya, pasangan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan lebih dulu naik podium juara dengan mengalahkan ganda Jepang Hiroyuki Endo/Kenichi Hayakawa , straight game 21-19, 21-19.
 
 
 
National Indoor Arena 
 
Bukan hanya buat Tontowi/Liliyana, stadion National Indoor Arena dengan kapasitas 13 ribu tempat duduk ini juga menjadi stadion keberuntungan buat tim ganda putra Indonesia.
Sebanyak tujuh gelar All England diraih para pemain ganda putra di National Indoor Arena yaitu Rudy Gunawan/Bambang Supriyanto (1994), Ricky Soebagdja/Rexy Mainaky (1995 & 1996), Candra Wijaya/Tony Gunawan (1999), Tony Gunawan/Halim Haryanto (2001), Candra Wijaya/Sigit Budiarto (2003) serta Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan (2014).
 
Dua gelar dari nomor tunggal juga pernah diraih pebulutangkis Indonesia di stadion ini lewat Hariyanto Arbi pada tahun 1994 dan Susi Susanti di tahun yang sama.
 
Sejak tahun 1994, All England digelar di stadion National Indoor Arena. Sebelumnya, pertandingan bergengsi ini dilangsungkan di Wembley Arena, London, pada tahun 1957-1993. Di stadion Wembley inilah sang legendaris Rudy Hartono mencetak sejarah dengan menjuarai gelar All England sebanyak delapan kali.
 
Target Asian Games dan Gelar Juara Lain
 
Bagi pebulutangkis Indonesia gelar juara All England ini tak membuat  mereka puas. Mereka tetap menargetkan mencetak gelar juara pada turnamen-turnamen berikutnya.
 
“Alhamdulillah satu demi satu gelar bergengsi sudah berhasil kami raih, semoga kami dapat terus berprestasi dan mengharumkan nama Indonesia,” ujar Ahsan.
 
“Masih banyak pekerjaan rumah yang harus kami kerjakan. Penampilan kami juga harus ditingkatkan lagi, kami tidak mau berpuas diri,” tambah Ahsan.
 
Piala Thomas dan Asian Games 2014 menjadi target Hendra/Ahsan selanjutnya. Keduanya juga ingin mempertahankan gelar Juara Dunia 2013 yang diraih di Guangzhou, Cina pada Agustus  2013 Ketiga turnamen ini memang menjadi target-target utama PBSI di tahun 2014 selain All England dan BWF Super Series Finals.
 
“Target selanjutnya adalah Piala Thomas dan Asian Games, jadi kami bersiap untuk kedua turnamen penting ini. Kami ingin sekali bisa menjadi juara lagi,” kata Hendra.
 
Hal sama juga menjadi target ganda campuran Owi/Butet, Asian Games dan kejuaraan lain jadi target mereka untuk meraih predikat juara.
Agenda terdekat  PBSI adalah Piala Thomas dan Uber 2014 yang akan berlangsung di New Delhi, India, pada 18-25 Mei 2014. Sementara itu, Korea Selatan menjadi tuan rumah Asian Games 2014 yang bakal diadakan di kota Incheon pada 19-29 September 2014. (*)
 
Daftar Pemenang All England 2014:
 
Ganda Putri    : Wang Xhialo/Yu Yang  (1) vs  Ma Jin/  Tang Yuanting (Cina) , 21-17, 18-21, 23-21
Ganda Putra   : Hendra/Setiawan/Mohammad Ahsan (1) / Indonesia vs Hiyoki Endo/ Kenichi Hayakawa (2)/Jepang, 21-19,21-19
Tunggal Putri  : Wang Shixian (4) vs Li Xueri (1)/Cina, 21-19, 21-18
Tunggal Putra : Lee Chong Wei (1) /Malaysia vs Chen Long (2)/Cina, 21-13, 21-18
Ganda Campuran : Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir (2)/Indonesiavs Zhang Nan/ Zhao Yunei (1)/Cina, 21-13, 21-17
Editor : Nur Baety Rofiq
 
Ekonomi & Bisnis
12 Mar 24, 10:56 WIB | Dilihat : 278
Nilai Bitcoin Capai Rekor Tertinggi
02 Mar 24, 07:41 WIB | Dilihat : 140
Elnusa Bukukan Laba 2023 Sebesar Rp503 Miliar
Selanjutnya
Lingkungan
03 Mar 24, 09:47 WIB | Dilihat : 168
Ketika Monyet Turun ke Kota
22 Jan 24, 08:18 WIB | Dilihat : 340
Urgensi Etika Lingkungan
18 Jan 24, 10:25 WIB | Dilihat : 365
Penyakit Walanda dan Kutukan Sumber Daya
06 Jan 24, 09:58 WIB | Dilihat : 335
Pagi Lara di Haurpugur
Selanjutnya