Taktik Merebut Hati Konstituen

Caleg Nyentrik PBB

| dilihat 2664

JAKARTA, AKARPADI.COM. BOLEH jadi banyak calon anggta legislatif yang rada ‘nyentrik.’ Salah satunya adalah Qomaruddin Chotib.  Caleg untuk DPRD Provinsi Jawa Barat nomor urut 9 di daerah pemilihan Depok Bekasi, ini nyaris tak menunjukkan aksi seperti caleg lain. Dia tak menebar pesona melalui aksi mendekati bakal konstituen dengan sampah visual.

Tak pasang poster di pohon-pohon?

Dia menggeleng. “Konstituen perlu kita menghadirkan diri kita di hati mereka,” kilahnya.

Dia tak mempunyai cukup dana untuk jor-joran kampanye seperti caleg lain. Karena itu, yang dia lakukan adalah langsung menyerahkan dirinya kepada bakal konstituen. Caranya? “Ya mengunjungi mereka. Berdialog. Menggelar pengajian sesuai dengan apa yang mereka yakini,” ungkapnya.

Dengan keterbatasan dana, seringkali dia mengunjungi konstituen dengan kendaraan umum. “Kadang saya naik ojeg dan jalan kaki.”

Belakangan, salah satu kemenakannya meminjamkan kendaraan sederhana.  Beberapa temannya juga membantu ala kadar. Tidak dalam bentuk uang. “Ada yang membuatkan desain dan ada juga yang mencetakkan kalender dan stiker kecil.”

Ia tak peduli caleg lain melakukan bakti sosial dengan dana yang lumayan besar untuk menarik simpati. “Silakan saja. Setiap orang punya cara masing-masing untuk menarik simpati konstituen. Saya punya cara sendiri. Mendidik konstituen untuk tetap memiliki sikap dan keyakinan kuat dalam menentukan pilihan.”

Selebihnya, ia bekerjasama dengan caleg lain, baik separtai maupun dengan partai lain untuk menggelar kegiatan yang melibatkan orang banyak. Misalnya, tablig terbuka di Bekasi Timur.

Ada yang menarik. Ketika mencermati dialog antara dia dengan bakal konstituennya di Kecamatan Limo – Cinere, dia mengatakan, “Jangan pilih saya kalau tujuan memilih hanya untuk mendapatkan bingkisan. Saya nggak punya. Tapi, kalo benar-benar mau memberantas korupsi, menegakkan hukum dan kepastian hukum, pilih saya dan partai saya.”

Untuk itu, dia menyediakan dirinya sebagai mitra bakal konstituen menemukan solusi dari berbagai masalah yang dihadapinya. Ia juga bercerita tentang sosok Ketua Majelis Syuro PBB, Prof. Dr. Yusril Ihza Mahendra.

Pola pendekatan kepada konstituen dengan cara kongkret dan dengan menjelaskan profil partai dan platform perjuangannya, serta secara edukatif mengajak bakal konstituen konsisten dengan apa yang mereka ‘geremeng’-kan cukup menarik. “Kalau mulut kita bicara anti korupsi dan menyadari bahwa korupsi itu merusak kehidupan kita, ya mulai dari sekarang sudah harus menolak cara-cara yang bisa mengundang korupsi.”

Tentang nomor urutnya yang buntut sekali, Qomar pun tak peduli.

“Semua kan bergantung pada bagaimana kita mengajak rakyat memilih partai kita dan diri kita untuk membuktikan semua jargon yang kita sampaikan kepada mereka. Tujuan utama saya, bagaimana PBB kembali ke parlemen, termasuk di DPRD. Kemudian membuat saya menjadi bagian dari kehidupan rakyat.”

Tentang survey elektabilitas, dia juga punya pandangan lain. “Banyak orang menyangka, hasil survey menentukan segala hal. Padahal tidak. Survey itu kan hanya cara mendapatkan informasi supaya kita bisa mengatur strategi menggerakkan rakyat memilih partai kita dan kita sebagai calegnya. Bukan penentu.”

Dia katakan, bila pun dia tak terpilih, yang penting dia sudah menanam dan menyemai pendidikan politik bagi rakyat. “Yang menggerakkan hati rakyat kan bukan sembako, apalagi uang. Memberikan semua itu untuk membeli hati rakyat, sesungguhnya penghinaan kepada rakyat. Saya tak mau melakukannya.” Tapi, katanya, dia tak akan pernah berhenti melakukan edukasi politik kepada rakyat. | DELAVONA

 

 

 

Editor : Web Administrator
 
Lingkungan
03 Mar 24, 09:47 WIB | Dilihat : 168
Ketika Monyet Turun ke Kota
22 Jan 24, 08:18 WIB | Dilihat : 340
Urgensi Etika Lingkungan
18 Jan 24, 10:25 WIB | Dilihat : 365
Penyakit Walanda dan Kutukan Sumber Daya
06 Jan 24, 09:58 WIB | Dilihat : 335
Pagi Lara di Haurpugur
Selanjutnya
Sainstek
01 Nov 23, 11:46 WIB | Dilihat : 823
Pemanfaatan Teknologi Blockchain
30 Jun 23, 09:40 WIB | Dilihat : 1089
Menyemai Cerdas Digital di Tengah Tsunami Informasi
17 Apr 23, 18:24 WIB | Dilihat : 1342
Tokyo Tantang Beijing sebagai Pusat Data Asia
12 Jan 23, 10:02 WIB | Dilihat : 1483
Komet Baru Muncul Pertama Kali 12 Januari 2023
Selanjutnya