VALENCIA, AKARPADINEWS.COM | JORGE Lorenzo akhirnya menunjukkan keperkasaannya. Meski sempat tak bisa tidur memikirkan koleganya, Valentino Rossi yang terkena hukuman start paling belakang -- gara-gara insiden di sirkuit Sepang – Malaysia -- Lorenzo berhasil memenangkan posisi sebagai Juara Dunia kelima kalinya di sirkuit Valensia. Peristiwa bersejarah itu terjadi Minggu, 8 November 2015 itu.
Di podium jawara, Lorenzo ditemani Marquez dan Pedrosa di posisi kedua dan ketiga. Rossi akhirnya menduduki posisi keempat setelah melewati perjalanan yang menakjubkan. Movistar Yamaha Jorge Lorenzo, itu memimpin Kejuaraan Dunia MotoGP ™ 2015, di salah satu sirkuit yang paling dramatis dan sempat membuat Lorenzo trauma: Gran Premio de la Comunitat Motul Valenciana.
Di sirkuit ini, Lorenzo pernah hanya menjadi pembalap ketiga di kelas utama. Kemenangannya kali ini, seolah membalikkan defisit poin di balapan terakhir yang dialaminya untuk menjadi juara. Dengan nomor start 1, sejak awal lap pertama, Lorenzo sudah digadang-gadang bakal memenangkan kejuaraan kali ini. Lorenzo beruntung, karena mitra satu tim dengannya, Velentino Rossi, karena hukuman – akibat insiden di sirkuit Sepang – Malaysia – start paling buncit di urutan 25, setelah Cal Crutchlow.
Karenanya, pencapaian Rossi pada posisi keempat dalam kejuaraan dunia kali ini, dianggap hebat. Rossi menunjukkan kepada jutaan pecinta balap motor seluruh dunia yang menyaksikan lewat siaran langsung televisi. Dengan posisi start seperti itu saja, Rossi bisa bermanuver sedemikian rupa, terutama di tikungan, sehingga hanya terpaut 0.263 detik saja dari Repsol Honda Marc Marquez, dengan rekan satu timnya Dani Pedrosa yang menempati posisi kedua dan ketiga.
Pertarungan keempat pembalap ini memang sangat mendebarkan, dan nampak sebagai pertarungan ketat untuk memperoleh posisi jawara dunia sejati. Tak kurang dari 110.000 fans menonton langsung grand final balap kuda besi dunia di sirkuit Comunitat Valenciana. Tiket masuk sirkuit terjual habis.
LORENZO MERAYAKAN KEMENANGANNYA SEBAGAI JUARA DUNIA YANG KELIMA KALI
Ketegangan yang mendebarkan terasa selama putaran grand final ini berlangsung. Lorezo unjuk gigi memimpin lap demi lap setelah meninggalkan Marquez dan Pedrosa dari tim Honda dan Andrea Iannone dari tim Ducati. Lorenzo seperti halnya Rossi, memainkan kepiawaiannya mengambil posisi di tikungan. Rossi sendiri terus memacu kuda besi Yamaha yang ditungganginya bergerak lebih cepat. Paling tidak Lorenzo terlihat menunjukkan keunggulan di beberapa titik sirkuit.
Konsentrasi Marquez dan Pedrosa membuntuti Lorezo dan ambisi Andrea Dovizioso dari Tim Ducati untuk nimbrung pada pertarungan Yamaha versus Honda, memberi celah kepada Rossi. Seolah mengukir personanya di sirkuit, Rossi mengambil momentum sejak putaran pertama, setelah mendahului Stefan Bradl (Aprilia Racing Team Gresini) di putaran ketiga, sebelum dengan cepat meninggalkan Michele Pirro (Ducati Team ).
Pertarungan seru terlihat di lap ketiga, kala Iannone kehilangan posisi dan tersingkir dari perlombaan. Kala hal itu terjadi sejumlah fans Rossi bersorak mengekspresikan luapan keyakinan mereka. Rossi yang selama berada di grade 25, lalu melejit di posisi. Penonton tak menyangka hal itu sungguh terjadi.
Meskipun Lorenzo naik podium dengan cemerlang, dan membiarkan kompetitornya (Marquez dan Pedrosa) di belakang, ketangguhan Rossi menyalip Andrea Dovizioso (Ducati Team) juga patut dipujikan. Apalagi, ketika di lap kelima dia berhasil memacu kuda besinya : Rakasa Yamaha Tech 3, mempecundangi Bradley Smith, Pol Espargaro dan Danilo Petrucci pada Octo Pramac Racing Ducati. Pada lap keenam ia menyalip Smith untuk menempati posisi ke 8, pada lap berikutnya, Petrucci berlari lebar dan diserobot lagi oleh Rossi sehingga mencapai posisi ketujuh. Pada titik ini, Rossi sempat diserobot Pol Espargaro yang sempat mendahuluinya, 1.2 detik. Rossi nampak sadar, dia segera memburu Espargaro.
Pada lap sembilan, Rossi berhasil melewati dan kemudian mengunci Pol Espargaro dan menyingkirkan pembalap Spanyol itu, sehingga pada putaran 10 Rossi sudah sampai pada posisi keenam, dan terus memacu kuda besinya. Pada lap sebelas, Rossi mendahului dan mengunci posisi Aleix Espargaro yang menunggang Suzuki GSX-Ecstar. Tapi, Aleiz Espargaro tidak tinggal diam, dia menghalangi laju Rossi.
Pertarungan sengit terjadi, sampai Rossi akhirnya melewatinya dan berada pada posisi 5, lalu mengintai Dovisiozo untuk menempati posisi keempat, lalu berkonsentrasi mendahului Marquez dan Pedrosa. Tapi kedua pembalap dari tim Honda, itu tak memberi peluang kepada Rossi.
Waktu tak bertoleransi kepada Rossi. Pembalap yang digadang-gadang bakal menjuarai kejuaraan dunia MotorGP 2015, itu harus menerima kenyataan. Ikhtiarnya hanya mampu menempati posisi ke 4 saja. Situasi itu, menurut pengamat, membuat Lorenzo memenangkan Kejuaraan Dunia itu untuk kelima kalinya.
Meski tetap waspada kepada Marquez dan Pedrosa, tampak Lorenzo mampu mengelola peluangnya dengan indah untuk memimpin di depan pada putaran terakhir. Lorenzo memacu sepeda motor andalannya itu, lalu membuat Marquez dan Pedrosa boleh merasa puas hanya sebagai juara kedua dan ketiga. Kehebatan Pedroza berpacu di trek jauh disadari betul oleh Lorenzo, karenanya dia memainkan taktik lama sebelum lap terakhir.
LORENZO BERHASIL MEMPERTAHANKAN POSISINYA KETIKA MELINTASI TIKUNGAN
Entah direncanakan atau tidak, tampak Lorenzo seperti memberi ruang bagi Rossi untuk mengganggu Marquez dan Pedrosa. Lorenzo tak peduli, kedua pembalap tim Honda itu terus merangsek dan menekan posisinya. Terbukti memang, beberapa kali peluang bagi kedua pembalap itu hilang, ketika Lorenzo seperti lengah di beberapa titik dan sudut sirkuit.
Situasi berubah, ketika Rossi hanya 18 detik berada di belakang Lorenzo, Marquez dan Pedrosa. Para fans Lorenzo spontan berharap ada keajaiban. Marquez berusaha merebut posisi Lorenzo dengan melakukan swapping untuk membuka celah. Ketenangan Lorenzo menghadapi manuver Marquez menarik. Dengan triknya, dia menahan laju untuk memperoleh keutngan waktu beberapa detik untuk memenangkan kejuaraan dunia ini.
Dan, Lorenzo memacu di lap terakhir ketika sangat yakin, bahwa dia sudah memenangkannya di garis finish. Dari posisi start, yang sungguh menunjukkan kepiawaian di sirkuit ini memang Rossi dengan 325pts, di bawah Lorenzo dengan 330pts. Kelebihan lima poin itulah yang membuat Lorenzo memenangkan Kejuaraan Dunia untuk kelima kalinya. Sebelumnya, Lorenzo pernah menjuarai kelas 250 cc (2006 dan 2007), MotoGP ™ - 2010, dan MotoGP ™ - 2012. (Baca: Jatuh Bangun Di Sirkuit)
Dari peringkat pencapaian, sesudah Rossi menempati posisi 4, menyusul di belakangnya Pol Espargaro di posisi 5, Bradley Smith di posisi 6, Dovizioso di posisi 7. Berikutnya adalah posisi Cal Crutchlow, Petrucci, dan lain-lain seperti Scott Redding, Hector Barbera, Loris Baz, Nicky Hayden, Jack Miller, Broc Parkes, Mike De Meglio dan Eugene Laverty.
Selasa dan Rabu (10 dan 11/11/15) para pembalap sudah akan kembali ke sirkuit Valencia untuk kembali menguji kebolehan di sirkuit itu, sebelum mengawali musim kejuaraan 2016.| JM Fadhillah