Opini

Kenali Ciri-Ciri Konten Hoaks di Youtube Agar Tak Tertipu!

| dilihat 2865

Youtube merupakan salah satu platform media sosial yang kerap dikunjungi oleh penduduk di Indonesia. Hal itu dapat diketahui berdasarkan hasil penelitian We Are Social dan Hootsuite pada Januari 2021 yang menempatkan Youtube sebagai Most-Used Social Media Platforms di peringkat satu dengan persentase 93,8 persen. Posisi Youtube tersebut di atas Whatsapp (87,7 persen), Instagram (86,6 persen), Facebook (85,5 persen), dan Twitter (63,6 persen).

Hal itu menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia menjadi konsumen Youtube yang cukup besar. Apalagi, masih mengacu kepada data We Are Social dan Hootsuite, rerata orang Indonesia menghabiskan waktunya di Youtube selama 30,8 jam perbulannya.

Tingginya pengguna platform pemutar video milik Google tersebut kiranya juga dipengaruhi oleh kondisi pandemi Covid-19 selama tahun 2020. Kondisi pandemi menyebabkan orang-orang terbatas gerak aktivitasnya dan untuk mencari saluran hiburan, Youtube tentunya menjadi salah satu pilihan yang dipilih sebab banyak ragam pilihan hiburan yang bisa didapatkan. Mulai dari tontonan anak, musik, hingga berita dari berbagai media pers ada di Youtube.

Akan tetapi, kepopuleran platform besutan Jawed Karim, Steve Chen, dan Chad Hurley tersebut tidak menghindarkannya dari hoaks. Masih ada saja kanal-kanal Youtube yang berisikan hoaks menyesatkan.

Apalagi, bila hoaks itu terkait dengan Covid-19. Tentunya, hal itu akan membuat penonton konten hoaks tersebut menjadi gamang akan informasi Covid-19.

Terkait persebaran konten hoaks Covid-19 di Youtube, pihak Youtube sebenarnya telah mengambil langkah. Dilansir dari liputan6.com, Chief Product Officer Youtube, Neal Mohan menyatakan bahwa sejak Februari 2020 pihaknya sudah menghapus lebih dari satu juta konten video yang berisikan hoaks Covid-19.

“Kebijakan kami berpusat pada penghapusan video apa pun yang secara langsung dapat menyebabkan dunia dalam bahaya yang mengerikan,” ujar Mohan pada 30 Agustus 2020 lalu.

Meski demikian, langkah Youtube tidak bisa begitu saja menghilangkan potensi perkembangan hoaks di platformnya. Perlu andil dari penontonnya untuk memahami dan mengetahui ciri-ciri hoaks di Youtube, baik itu hoaks Covid-19 maupun hoaks dengan tema lain. Dengan memahami hal itu, penonton pun bisa untuk tidak memilih menonton konten-konten hoaks tersebut.

Ciri-Ciri Konten Hoaks di Youtube

Untuk mengetahui sebuah konten di Youtube dapat dipercaya pada dasarnya tidak terlalu sulit. Ada beberapa ciri-ciri konten hoaks yang ada di platform Youtube.

Ciri pertama konten hoaks di Youtube ialah nama channel atau kanalnya mengaku sebagai media. Tak jarang, penyedia konten hoaks di Youtube menggunakan embel-embel sebagai media. Bisa ada penambahan kata “news” atau “portal berita” dan lain sebagainya.

Ketika menemukan nama kanal yang seperti itu, baiknya dicek dulu ke laman dewan pers. Apakah nama tersebut memang media kredibel atau tidak. Sikap kritis dalam melihat nama kanal menjadi hal utama yang harus dilakukan ketika berselancar di Youtube untuk mencari informasi agar tidak tertipu konten hoaks.

Ciri selanjutnya yakni kontennya memiliki judul yang boombastis. Konten hoaks tersebut memiliki tujuan untuk menarik perhatian penonton. Judul tersebut terkadang diberikan bumbu yang seolah-olah kontennya merupakan informasi terbaru dan paling update terkait suatu isu. Tak jarang, ada yang menyertakan tanggal di judul.

Judul yang boombastis tersebut bertujuan untuk menarik emosi penonton. Dengan begitu, penonton tidak akan berpikir panjang dan kemudian membuka konten tersebut. Terkadang, judul itu juga diselipkan kata-kata yang provokatif agar mudah memancing emosi.

Hal yang tak kalah penting perlu diperhatikan dan menjadi ciri ketiga ialah thumbnails dari konten tersebut. Konten hoaks biasanya menggunakan thumbnails provokatif dan cenderung penempelan gambarnya tidak begitu rapi.

Di Youtube, thumbnails merupakan salah satu peranti selain judul untuk menarik perhatian penonton. Thumbnails konten hoaks lumrahnya akan berisikan narasi provokatif dengan tampilan yang menarik emosi penonton.

Ciri keempat ialah isinya. Lumrahnya, konten hoaks di Youtube isinya tidak berkaitan dengan judulnya. Bahkan, ada konten hoaks yang isinya hanya berupa potongan-potongan video secara paksa dan tidak terkait sama sekali dengan judulnya.

Perihal isi ini, banyak sekali konten hoaks Youtube yang isinya hanya pembacaan artikel berita. Pembacaan berita itu bisa menggunakan voice over ataupun suara text to speech secara kasar. Pembacaan berita tersebut juga tidak ada kaitannya dengan judulnya. Jadi, ketika ada konten isinya tidak ada sangkut-pautnya dengan judul harus dicurigai sebagai hoaks.

Ciri kelima itu tidak menyertakan keterangan jelas pada bagian deskripsinya. Keterangan itu bisa berupa cuplikan pembahasan atau informasi terkait isinya. Selain itu, bagian deskripsi konten di Youtube lumrahnya diisi dengan referensi sumber dari konten videonya. Nah, konten hoaks biasanya tidak akan menyertakan narasi penjelas di bagian deskripsinya.

Lima ciri sederhana itu bisa menjadi bahan pertimbangan sebelum mempercayai sebuah konten di Youtube. Ketika memang sudah dicurigai konten tersebut adalah hoaks, jangan sekedar memberikan dislike. Baiknya, konten-konten tersebut dilaporkan ke pihak Youtube.

Dengan demikian, kita sebagai penonton sudah membantu platform membersihkan diri dari konten-konten hoaks yang ada di dalam platformnya. Peran aktif penonton juga diperlukan agar konten-konten hoaks tidak berseliweran di platform Youtube.

Muhammad Khairil Haesy

Pemeriksa Fakta Senior MAFINDO

 

Editor : Muhamad Khairil
 
Energi & Tambang
Seni & Hiburan
20 Jul 24, 21:32 WIB | Dilihat : 998
Voice of Baceprot Meteor dari Singajaya
03 Des 23, 14:05 WIB | Dilihat : 1131
Kolaborasi Pelukis Difabel dengan Mastro Lukis
Selanjutnya