Tengku Mahkota Pahang Berang Kepada PM 8 Muhyiddin

| dilihat 831

KUANTAN | Tengku Mahkota Pahang, Tengku Hassanal Ibrahim Alam Shah yang terkesan kalem menampakkan sikap berang. Dia menunjukkan sikap marah kepada Perdana Menteri 8 Malaysia, Muhyiddin Yassin, yang juga anggota parlemen dari Pagoh, Johor.

Kabar mutakhir yang berkembang di Semenanjung dan tular di berbagai media, termasuk media sosial, Senin, 19/8/24, Tengku Hassanal Ibrahim Alam Shah berang kepada Tan Sri Muhyiddin Yassin, pemimpin Pakatan Harapan dan Partai Bersatu.

Muhyiddin dipandang telah dengan sengaja dan sinis, meremehkan dan mempermasalahkan tugas serta peran Sultan Pahang, Al-Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah ketika memangku amanah sebagai Yang Di Pertuan Agong Malaysia ke 16.

Tengku Hassanal, melalui sekretaris pribadinya (Amir Syafiq Hamzah) melaporkan Muhyiddin ke Polis Diraja Malaysia di Kuantan, Ahad 18/8/24 pukul 22.38 waktu setempat.

Tengku Mahkota Pahang, melalui pernyataan Istana Abdulaziz, berharap PDRM mengambil tindakan tegas tanpa kompromi kepada Muhyiddin, yang pernyataannya sengaja menyentuh sentimen 3R (raja, reliji, dan ras).

Tengku Mahkota Pahang tersebut memandang, Muhyiddin sebagai sebagai mantan Perdana Menteri dan politisi veteran telah manipulasi fakta dan membawa narasi negatif kepada masyarakat, sehingga mengesankan Al-Sultan Abdullah terkesan tidak adil dalam memilih Perdana Menteri ke-10 (PM X) Anwar Ibrahim.

"Pernyataannya terlihat tidak dewasa. Sepertinya dia masih belum bisa menerima realitas, bahwa dirinya tidak diangkat menjadi Perdana Menteri," ungkap pernyataan tertulis yang dikeluarkan Istana Abdulaziz tersebut.

Berharap Polisi Menindak Tegas

Tengku Mahkota memandang, pernyataan Muhyiddin dipandang sangat berbahaya karena secara terang-terangan menghasut masyarakat untuk menghilangkan kepercayaan terhadap lembaga Raja-Raja Melayu dan memecah belah umat.

Tengku Hassanal mengemukakan, berdasarkan Pasal 40 (2) Konstitusi Federal, Perdana Menteri diangkat atas kebijaksanaan Yang di-Pertuan Agong sebagai Kepala Negara.

Pasal 43 (2) mengatur bahwa Perdana Menteri harus diangkat dari antara anggota Dewan Rakyat yang menurut dinilai mendapat kepercayaan dari mayoritas anggota Dewan.

"Al-Sultan Abdullah (selaku YDPA 16) tidak sembarangan mengambil keputusan pengangkatan Perdana Menteri, meski konstitusi memberinya kekuasaan absolut," ungkap Tengku Mahkota Pahang, Hassanal.

Ia menegaskan, “Yang Mulia pada saat itu telah memanggil para ahli konstitusi, pegawai negeri utama negara dan yang terakhir juga berkonsultasi dengan Dewan Penguasa dan akhirnya dilakukan penunjukan Perdana Menteri (yang memerintah) saat ini.

Parlemen juga telah menyetujui mosi percaya kepada Perdana Menteri Datuk Seri Anwar Ibrahim pada 19 Desember 2022. Hasil mosi tidak tersebut jelas dan sejalan dengan pertimbangan Yang di-Pertuan Agong XVI Al-Sultan Abdullah, saat memilih Datuk Seri Anwar Ibrahim sebagai Perdana Menteri X.

Oleh karena itu, Tengku Mahkota Pahang berharap, PDRM mengambil tindakan tegas tanpa kompromi terhadap Tan Sri Muhyiddin Yassin yang sengaja menyentuh sentimen 3R tersebut.

Muhyiddin Akan Dipanggil Selasa

Selaras dengan hal tersebut, Tengku Mahkota Pahang berpesan kepada seluruh politisi, sebagai pemimpin rakyat, harus selalu berpegang teguh pada Prinsip Rukun Negara dan selalu mempersatukan rakyat, agar Malaysia sebagai negara multietnis dapat menjadi negara maju, unggul secara ekonomi, dan maju, dengan lingkungan sekitar yang lestari dan masyarakatnya bahagia.

Tengku Mahkota dan banyak kalangan, termasuk sejumlah Menteri dan politisi juga berang terhadap Muhyiddin, karena pernyataannya saat berpidato dalam kampanye untuk Pilihan Raya Kecil DUN Nenggiri di kawasan FELDA Perasu.

Dalam pidatonya tersebut, Muhyiddin mengeluarkan pernyataan yang menyentuh kewibawaan Sultan Pahang, Al-Sultan Abdullah saat menjadi Yang di Pertuan Agong ke XVI. Pernyataan tersebut viral di media sosial.

Menteri Pertahanan Malaysia, Datuk Seri Mohamed Khalid menanggapi sikap Tengku Mahkolta Pahang menyatakan kepada media, supaya pihak-pihak yang bertanggung jawab perlu mengambil tindakan yang tepat sesuai perintah Tengku Mahkota Pahang, Tengku Hassanal Ibrahim Alam Shah.

“Saya yakin dengan perintah seperti itu, pihak-pihak yang bertanggung jawab akan menanggapinya dengan serius dan melihat apa yang harus mereka lakukan,” kata Khaled usai Peluncuran Bendera Jalur Gemilang bersamaan dengan Perayaan Bulan Nasional 2024 tingkat Kementerian Pertahanan (MINDEF) di Wisma Pertahanan, Senin (19/8/24).

Senada dengan pernyataan tersebut, Menteri Besar Pahang, Datuk Seri Wan Rosdy Wan Ismail meminta aparat mengambil tindakan yang tepat terhadap Tan Sri Muhyiddin Yassin yang sengaja menciptakan suasana disharmoni dengan menyinggung isu 3R dalam kampanye politik.

Akan halnya Kepala Polis Diraja Malaysia, Inspektur Jendral Polisi Tan Sri Razarudin Husain mengemukakan Muhyiddin Yassin akan dipanggil untuk memberikan kesaksian pada Selasa (20/8/24), terkait pernyataan dalam pidatonya tersebut. Irjen Polisi Tan Sri Razarudin Husain mengatakan, PDRM sejauh ini telah menerima 29 laporan dari berbagai pihak terkait.| sharia

 

Editor : delanova | Sumber : berbagai sumber
 
Budaya
15 Nov 24, 20:48 WIB | Dilihat : 669
Perkabungan
12 Nov 24, 08:29 WIB | Dilihat : 906
HOS Tjokroaminoto Pembuat Strategi Kebudayaan Progressif
07 Nov 24, 22:10 WIB | Dilihat : 653
Membaca Ulang Puisi Pamplet dan Mengingat Isyarat Rendra
Selanjutnya
Energi & Tambang