Silaturrahim SBY - Jokowi - JK

Sepakat Dukung Perpu Pilkada Langsung

| dilihat 1478

JAKARTA, AKARPADINEWS.COM - DI sela suasana gaduh para petinggi Partai Golkar mendaftar hasil Munas IX ke Kementerian Hukum dan HAM di Jalan Kuningan Jakarta Selatan, di Istana Merdeka, Senin  (8/12) Prof. Dr. Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) – Presiden RI 2004-2014 datang berkunjung menjumpai Presiden Joko Widodo. SBY datang dalam kapasitasnya sebagai Chairman Global Green Growth Institute (GGGI).

SBY mengundang Presiden Jokowi hadir dalam perhelatan dalam acara organisasi lingkungan dunia yang akan digelar di Bali beberapa waktu mendatang. Baik SBY maupun Presiden Jokowi nampak hangat dalam pertemuan yang berbalur senyuman itu. Presiden Jokowi duduk di sebelah kiri dan SBY duduk di sebelah kanan.

Dalam pertemuan itu, baik menurut SBY maupun Presiden Jokowi, sempat disinggung soal Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang oleh Munas IX Partai Golkar di Bali, sempat direkomendasikan untuk ditolak.

Dalam kapasitasnya sebagai Ketua Umum DPP Partai Demokrat, menyikapi rekomendasi Munas IX Partai Golkar, itu SBY sempat ‘meradang.’ Karena rekomendasi itu, menabrak komitmen sebelumnya, yang menyebabkan Partai Demokrat berparisipasi dalam kepemimpinan DPR RI.  SBY bahkan sempat mengingatkan, bagaimana pragmatika politik juga harus memegang etika atau fatsoen yang tak bisa ditabrak begitu saja.

Menurut SBY, Presiden Jokowi dan dirinya memiliki sikap yang sama untuk mendukung Perppu Pilkada langsung menjadi Undang-undang. “100 persen sama,” katanya.

Mekanisme pemilihan kepala daerah langsung oleh rakyat yang diatur dalam Perppu itu, menurut SBY, sudah sesuai dengan aspirasi masyarakat.

“Kami punya posisi yang sama, sama-sama mengawal Perppu supaya bisa diterima DPR RI. Bagi Pak Jokowi, dan saya sendiri, Perppu Pilkada adalah sesuai aspirasi rakyat dan baik bagi kelanjutan demokrasi kita,” ujar SBY.

Presiden Jokowi sendiri mengakui adanya kesamaan sikap dengan SBY soal Perppu Pilkada itu, karena saat ini rakyat mengharapkan pemilihan kepala daerah secara langsung.

Menurut Jokowi, dalam pembicaraan dengan SBY, kedua pihak sepakat  memperjuangkan pengesahan Perppu Pilkada Langsung di DPR. “Komitmennya, hanya saya dan Pak SBY yang tahu,” ujarnya.

Jokowi menilai, sikap Partai Demokrat yang dipimpin oleh SBY dalam memperjuangkan Perppu Pilkada bisa menjadi pintu masuk bagi partai tersebut mendukung koalisi pemerintah.

“Dalam waktu dekat ini, Perppunya dulu. Nanti kalau diteruskan ya bisa saja. Kenapa tidak?” kata Jokowi .

Saat bertemu SBY itu, Presiden Jokowi didampingi Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno dan Sekretaris Kabinet (Seskab) Andi Wijayanto, sedangkan SBY didampingi mantan Mensesneg Sudi Silalahi.

Kepada wartawan, SBY mengatakan kesiapannya untuk mendukung pemerintahan. “Saya memberikan dukungan semangat agar pemerintahan ini bisa menjalankan tugasnya dengan baik,” ujarnya.

Setelah bertemu dengan Presiden Jokowi, SBY juga bertemu dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla di kantor Wakil Presiden, Jakarta. Presiden Jokowi mengantar SBY sampai ke mobilnya, lalu membungkuk tanda hormat ketika mobil yang ditumpangi SBY melaju.

Tentang kedatangannya menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla, SBY mengatakan, ia datang memberikan beberapa masukan atau perbaikan-perbaikan terhadap kebijakan yang akan diambil pemerintah agar menghasilkan kebijakan-kebijakan baru yang lebih tepat. Ia juga datang untuk memberikan harapan dan dukungan kepada pemerintah.

“Saya datang untuk menyampaikan harapan dan dukungan agar tugas-tugas yang beliau (JK) laksanakan dapat dilaksanakan dengan baik,” ujar SBY. Bila pemerintah berhasil dengan capaian-capaian baru, yang senang adalah rakyat Indonesia, semua bekerja untuk mereka semua. Selebihnya, SBY sambil senyum mengatakan, “Gantian. Dulu waktu saya menjabat, pak JK sering menemui saya. Sekarang giliran beliau yang menjabat, saya yang menemui,” katanya.

Pertemuan SBY dengan Jokowi dan Jusuf Kalla, menyejukkan. Paling tidak, mengisyaratkan sesuatu yang indah. Sikap dan pandangan politik boleh berbeda, tapi silaturahim terus harus berjalan. Yang senior menghormati yang yunior, begitu sebaliknya. Hebat ! | noora

 

Editor : administrator | Sumber : foto : sekretariat kabinet dan LKBN Antara
 
Budaya
09 Des 23, 08:03 WIB | Dilihat : 749
Memaknai Maklumat Keadaban Akademi Jakarta
02 Nov 23, 21:22 WIB | Dilihat : 903
Salawat Asyghil Menguatkan Optimisme
12 Okt 23, 13:55 WIB | Dilihat : 858
Museum Harus Bikin Bangga Generasi Muda
Selanjutnya
Ekonomi & Bisnis
03 Apr 24, 04:18 WIB | Dilihat : 259
Pertamina Siap Layani Masyarakat Hadapi Lebaran 2024
12 Mar 24, 10:56 WIB | Dilihat : 429
Nilai Bitcoin Capai Rekor Tertinggi
02 Mar 24, 07:41 WIB | Dilihat : 275
Elnusa Bukukan Laba 2023 Sebesar Rp503 Miliar
Selanjutnya