PM Malaysia ke 9 Umumkan Senarai Menteri

Sebagian Terbesar Menteri Masih Politisi

| dilihat 458

PUTRAJAYA | Perdana Menteri Malaysia ke 9, Dato' Seri Ismail Sabri Yakob meyakinkan, bahwa para menteri yang berada dalam kabinet pemerintahannya, konsisten menyukseskan (menjayakan) Agenda Nasional Malaysia Sihat (ANMS) dalam mendidik Keluarga Malaysia untuk hidup bersama virus ini.

"Kita perlu terus mengawal segala risiko COVID-19 dan mengamalkan norma baharu dalam kehidupan seharian," tegasnya saat menyampaikan komitmennya itu, Jum'at (27.08.21) saat mengumumkan susunan kabinetnya.

Ismail Sabri akan memastikan, kabinet berkomitmen pula mewujudkan kerjasama 'rentas partai' untuk memacu pemulihan ekonomi demi kesejahteraan rakyat.

Sejumlah nama yang diumumkan sebagai menteri, adalah mereka yang sebelumnya bersama-sama Sabri Yakob, menjabat menteri dalam kabinet pemerintahan Perikatan Nasional yang dipimpin Muhyiddin Yassin.

Sabri Yakob yang juga Perdana Menteri Malaysia pertama bukan Presiden Partai, itu menyatakan, kabinetnya adalah "Kabinet Berorientasi Hasil." Bukan zaken kabinet, melainkan result cabinet.  

Senarai kabinet ini, sebelumnya sudah mendapat persetujuan dari Yang Dipertuan Agong, Al-Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah Ibni Almarhum Sultan Haji Ahmad Shah Al-Musta'in  Billah.

Ismail Sabri juga menyatakan, Barisan Kabinet yang dibentuk hari Jum'at, itu merupakan governance team,  yang akan bekerja bersama rakyat. Dalam senarai menteri itu, sebagian terbesar adalah politisi yang juga anggota Dewan Rakyat. Beberapa menteri pindah kementerian, seperti Hishamuddin Hussein, Khairi Jamaluddin dan Annuar Musa. Hishamuddin kembali menjabat Menteri Pertahanan yang pernah dijabatnya sebelum Pilihan Raya Umum ke 14. 

Kabinet ini, ungkapnya, perlu menjalankan tugasnya secara pantas dan terintegrasi dalam usaha membebaskan Malaysia dari ancaman pandemi COVID-19, keterpurukan ekonomi serta kekusutan politik.

Ismail Sabri pun mengingatkan, bahwa dia menerima amanah melaksanakan pemerintahannya dalam keadaan seadanya.

Pembentukan Kabinet, ini menurutnya, merupakan satu formulasi yang dipilih sesuai dengan situasi kekinian, untuk menjamin kestabilan dan meletakkan keutamaan kepentingan serta keselamatan Keluarga Malaysia dalam konteks kebangsaan. Khasnya, di tengah keadaan getir akibat pandemi COVID-19, kegawatan ekonomi dan diperburuk lagi dengan ketidakstabilan politik negara.

Dikemukakannya, sesuai ramalan badan kesehatan dunia - WHO (World Health Organization) masyarakat dunia akan hidup bersama Covid 19 yang akan berubah status dari pandemik menjadi endemik yang bersifat abadi, dan menjadi bagian dari kehidupan manusia.

Ismail Sabri juga mengatakan, dunia mencatat munculnya Variant of Concern (VOC) yang lebih agresif dan tercatat di seluruh dunia menunjukkan tak seorangpun terbebas dari ancaman, meski sudah divaksinasi.  

Selaras dengan itu, arah rancangan pemulihan negara, selain menguatkan herd immunity, memusatkan perhatian kemampuan rakyat untuk kembali bekerja, mencari nafkah dengan selamat dan membangkitkan kembali pencapaian kemajuan ekonomi dan kesejahteraan rakyat.

Dikemukakan oleh Ismail Sabri, bahwa kabinet yang dibentuknya terdiri dari berbagai kalangan yang dinilainya berpengalaman, diyakini mampu membantu negara untuk memulihkan ekonomi, mendukung usahawan, memudahkan cara perniagaan, dan menyempurnakan  aktivitas ekonomi serta meningkatkan keyakinan investor.

Merujuk pada tantangan yang dihadapi, 'Kabinet Beroriantasi Hasil,' ini berlandaskan kepada tiga prinsip, yaitu: Peka (sensitif) dengan keperluan terkini; Bertanggungjawab dan amanah; dan Mengembalikan keyakinan rakyat seperti sediakala.

Dikemukakan juga, bahwa Kabinet ini juga mengambil pendekatan baru yang bersifat lebih terbuka, dengan merespon aspirasi Keluarga Malaysia melalui  deliveri dan kualitas layanan kepada rakyat dengan pola informasi yang lebih efisien. 

Dalam menentukan siapa yang akan mengemban amanah sebagai menteri, anggota kabinet, Ismail Sabri mengendalikan penularan virus yang berdampak langsung pada pertumbuhan dan permintaan ekonomi tempatan (dalam negeri). Sekaligus memulikan kondisi perekonomian negara.

Ismail Sabri wanti-wanti mengingatkan para menteri untuk mengendalikan kementerian yang bersungguh-sungguh mewujudkan tanggungjawab secara lebih proaktif. Karenanya, dia berharap, kabinet ini akan memberi keyakinan baru mewujudkan negara yang mampu bangkit dan bersatu dalam melawan COVID-19 serta membebaskan Keluarga Malaysia dari kesengsaraan hidup .

Dalam konteks budaya kerja, Ismail Sabri memastikan, kabinet ini mengacu pada budaya kerja berprestasi tinggi, dan membuktikan pencapaian kinerjanya selama 100 hari pertama.

Ismail Sabri juga mengingatkan, para menteri dan kementerian yang dipimpinnya mesti mengembangkan kolaborasi, sinergi, dan soliditas untuk mendapatkan dukungan semua aparatur negara dan seluruh komponen Keluarga Malaysia.

Ismail Sabri, kemudian mengumumkan seranai Kabinetnya, meliputi:

Menteri Kanan - Menteri Pertahanan, Datuk Seri Hishammuddin Tun Hussein, dengan Timbalan Menteri : Datuk Seri Ikhmal Hisham bin Abdul Aziz; Menteri Kanan - Menteri Perdagangan Antarabangsa dan Industri, Datuk Seri Mohamed Azmin Ali dengan Timbalan Menteri, Datuk Lim Ban Hong; Menteri Kanan - Menteri Kerja Raya : Datuk Seri Haji Fadillah Yusof, Timbalan Menteri : Datuk Arthur Joseph Kurup; Menteri Kanan - Menteri Pendidikan, Senator Datuk Dr. Mohd Radzi Md Jidin, dengan Timbalan Menteri I : Senator Dato’ Dr Mah Hang Soon, dan Timbalan Menteri II : Datuk Mohamad Alamin.

Menteri Kewangan, Tengku Datuk Seri Zafrul Tengku Abdul Aziz, dengan Timbalan Menteri I : Mohd Shahar Abdullah, dan Timbalan Menteri II : Tuan Haji Yamani Hafez Musa; Menteri Pengangkutan,  Datuk Seri Ir. Dr. Wee Ka Sion, dengan Timbalan Menteri : Dato’ Henry Sum Agong; Menteri Alam Sekitar : Datuk Seri Tuan Ibrahim Tuan Man, dengan Timbalan Menteri : Dato’ Dr Mansor Othman.

Menteri Sumber Manusia : Datuk Seri Saravanan Murugan, dengan Timbalan Menteri : Datuk Haji Awang Hashim; Menteri Wilayah Persekutuan : Datuk Seri Shahidan Kassim, dengan Timbalan Menteri : Datuk Seri Jalaluddin Alias; Menteri Wanita, Keluarga dan Masyarakat : Datuk Seri Rina Harun, dengan Timbalan Menteri : Dato’ Hajah Siti Zailah Mohd Yusoff

Menteri Pengajian Tinggi : Dato’ Dr Noraini Ahmad, dengan Timbalan Menteri : Senator Datuk Dr. Ahmad Masrizal Muhammad; Menteri Tenaga dan Sumber  Asli : Datuk Seri Takiyuddin Hassan, dengan Timbalan Menteri : YB Datuk Ali Anak  Biju; Menteri Dalam Negeri: Datuk Seri Hamzah Zainuddin, dengan Timbalan Menteri I : Datuk Seri Dr Haji Ismail Haji Mohamed Said, Timbalan Menteri II : Jonathan Yassin.

Menteri Kesihatan: Tuan Khairy Jamaluddin Abu Bakar, dengan Timbalan Menteri I : Dato’ Dr Noor Azmi Ghazali, dan Timbalan Menteri II : Datuk Aaron Ago Dagang: Menteri Perusahaan, Perladangan dan Menteri Pertanian dan Industri Makanan : Datuk Seri Dr Ronald Kiandee, dengan Timbalan Menteri I : Datuk Seri Hj Ahmad Hamzah, dan Timbalan Menteri II :  Dr. Nik Muhammad Zawawi Salleh

Menteri Pembangunan Luar Bandar : Datuk Seri Mahdzir  Khalid, dengan Timbalan Menteri I : Datuk Seri Abdul Rahman Mohamad, dan Timbalan Menteri II : Datuk Haji Hasbi Habibollah; Menteri Luar Negeri : Dato’ Saifuddin Abdullah, dengan Timbalan Menteri: Haji Kamarudin Jaffar; Menteri Perdagangan Dalam Negeri dan Hal Ehwal Pengguna : Datuk Alexander Nanta Linggi, dengan Timbalan Menteri : Dato’ Rosol Wahid

Menteri Komunikasi  dan Multimedia : Tan Sri Datuk Seri Panglima Haji Annuar Haji Musa, dengan Timbalan Menteri : Datuk Zahidi Zainul Abidin; Menteri Perumahan dan Kerajaan Tempatan : Datuk Seri Reezal Merican Naina Merican dengan Timbalan Menteri : Datuk Sri Ismail Abdul Mutalib.

Menteri Sains, Teknologi dan Inovasi : Datuk Seri Dr Adham  Baba, dengan Timbalan Menteri : Datuk Haji Amzad Mohamed  Hashim; Menteri Menteri Pembangunan Usahawan dan Koperasi : Tan Sri Noh Haji Omar, dengan Timbalan Menteri : Tuan Muslimin Yahaya; Menteri Perusahaan, Perladangan dan Komoditi  : Datuk Dr Hajah Zuraidah binti Kamaruddin, dengan Timbalan Menteri I : Datuk Seri Wee Jeck Seng, dengan Timbalan Menteri II : Willie Mongin; Menteri Pelancongan, Kesenian dan Kebudayaan : Datuk Seri Hajah Nancy Shukri, dengan Timbalan Menteri : Datuk Seri Dr Santhara Kumar Ramanaidu.    

Menteri Perpaduan Negara: Datuk Halimah Mohamed Sadique, dengan Timbalan Menteri: Senator Tuan Wan Ahmad Fayshal Wan Ahmad Kamal; Menteri Belia dan Sukan :  Datuk Seri Ahmad Faizal Datuk Azumu, dengan Timbalan Menteri: Senator Datuk Seri Ti Lian Ker.

Menteri- Menteri di Jabatan (Kantor)  Perdana Menteri : Menteri Ekonomi Datuk Seri Mustapa Mohamed, dengan Timbalan Menteri : Eddin Syazlee Shith; Menteri Tugas-Tugas Khas: Datuk Dr Hj Abdul Latiff Ahmad, dengan Timbalan Menteri : Datuk Mastura Tan Sri Dato’ Mohd Yazid; Parlimen dan Undang-Undang : Datuk Seri Dr Haji Wan Junaidi Tuanku Jaafar, dengan Timbalan Menteri: Datuk Wira Hajjah Mas Ermieyati Samsuddin; Hal Ehwal Agama: Tuan Idris Ahmad, dengan Timbalan Menteri : Datuk Haji Ahmad Marzuk Shaary; Hal Ehwal Sabah dan Sarawak : Datuk Seri Panglima Dr. Maximus Johnity Ongkili, dengan Timbalan Menteri: Dato’ Hajah Hanifah Hajar Taib.

Ismail Sabri mengajak seluruh rakyat Malaysia untuk bangkit bersama untuk mengembalikan citra kegemilangan Malaysia di mata dunia. Dia juga beterima kasih kepada para ketua partai yang mendukungnya. Kabinet yang dibentuknya, akan mengambil sumpah jabatan dan janji setia di hadapan Yang Dipertua Agong, pada hari Senin, 30 Agustus 2021, pukul dua petang di Istana Negara, Kuala Lumpur.

" Ayuh membulat tekad, bekerja bersama rakyat!," ujar Ismail Sabri, menutup sesi pengumuman senarai kabinetnya. | shahnon.

Editor : eCatri | Sumber : PMO Malaysia
 
Ekonomi & Bisnis
12 Mar 24, 10:56 WIB | Dilihat : 274
Nilai Bitcoin Capai Rekor Tertinggi
02 Mar 24, 07:41 WIB | Dilihat : 137
Elnusa Bukukan Laba 2023 Sebesar Rp503 Miliar
Selanjutnya
Polhukam
05 Mar 24, 04:23 WIB | Dilihat : 242
Tak Perlu Risau dengan Penggunaan Hak Angket DPR
05 Mar 24, 08:18 WIB | Dilihat : 421
Anak Anak Abah Menghalau AI Generatif
22 Feb 24, 11:50 WIB | Dilihat : 316
Jalan Terjal Perubahan
18 Feb 24, 05:52 WIB | Dilihat : 271
Melayari Dinamika Kebangsaan dan Demokrasi
Selanjutnya