Remaja Bernegara Partai Nasdem

Reaktualisasi Fungsi Pendidikan Politik Parpol

| dilihat 331

Tilik Bang Sém

Di tengah kerisauan memandang aktivitas dan aktivisme partai politik (parpol) sejak dua dekade terakhir, yang terkesan hiruk pikuk dengan pertandingan dan persandingan berburu kekuasaan, tetiba (tiga bulan terakhir: Februari - April 2025) Partai Nasdem, menyelenggarakan program Remaja Bernegara.

Program akhir pekan, ini terkesan menjanjikan optimisme. Khasnya, ihwal peran asasi partai sebagai institusi pendidikan politik bagi khalayak.

Saya sependapat dengan pandangan Ketua Dewan Pertimbangan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Nasdem, Siti Nurbaya Bakar, bahwa salah satu fungsi utama partai politik, memberikan pendidikan politik bagi masyarakat (MetroTV, 22/2/25).

Program yang dikelola oleh Bidang Pemilih Pemula dan Millenial DPP Partai Nasdem, ini diikuti dua kategori usia remaja, masing-masing 13-15 tahun dan 16-19 tahun.

Berbeda dengan program Sekolah Partai, Akademi Bela Bangsa, atau pelatihan kader lain yang biasa dilakukan partai politik, program Remaja Bernegara, ini menunjukkan keseriusan parpol melakukan aksi kongkretnya kembali ke simpul-simpul azimuth menuju garis tujuannya mewujudkan cita-citanya dalam keseluruhan konteks kebangsaan.

Bahkan, terkesan sebagai ikhtiar meraih kembali esensi kelembagaan partai politik sebagaimana di awal abad ke 20 dilakukan oleh HOS Tjokroaminoto, Abdoel Moeis, Haji Agus Salim, Soekarno, Hatta, Sjahrir, Mohammad Natsir, I.J Kasimo, Soekarni, J. Leimena, dan lain-lain.

Aksentuasi Ulang Peran Partai Politik

Program Remaja Bernegara, seolah hendak menegaskan kembali, bahwa sebagai parpol, Partai Nasdem sungguh memanfaatkan 'jeda kuasa,' dengan melakukan evaluasi aksi mengelola partai dan menguatkan proses pendidikan politik. Khasnya, ketika keberadaan generasi muda di dalam partai baru nampak sebagai suatu formalitas.

Hal semacam ini perlu diapresiasi, karena akan memantik kesadaran penyelenggara partai, memfasilitasi potensi kader politisi - negarawan dengan wawasan kebangsaan yang khas.

Boleh pula dipandang penting sebagai suatu ikhtiar untuk mengembalikan peran parpol dalam keseluruhan konteks penyelenggaraan demokrasi sebagaimana diisyaratkan Jennifer Dresden - ahli strategi kebijakan politik dan Chris Parr spesialis dampak politik  di Protect Democracy (2024). Yakni, menegaskan keberadaan parpol sebagai fitur penting dalam demokrasi.

Karenanya, aktivitas dan aktivisme partai, tak harus melulu berkutat di wilayah politik pragmatis, dalam persaingan dan persandingan berburu dan meraih kekuasaan. Apalagi, ketika kepercayaan rakyat terhadap parpol, bak ombak laut, senantiasa mengalami pasang surut.

Partai Nasdem -- bila saya tidak keliru -- hendak berkhidmat pada politik gagasan. Karenanya, program Remaja Bernegara, boleh dipandang sebagai bagian dari cara terencana dan sistematis menentukan jalan mewujudkan cita perjuangan kebangsaan. Reaktualisasi fungsi pendidikan politik partai politik.

Parpol Sehat Menyehatkan Demokrasi

Politik gagasan memerlukan perjuangan dan pengorbanan yang secara sadar harus dilakukan. Khasnya dengan menyemai kembali benih-benih negarawan, di tengah ironi surplusnya politisi, kala praktik demokrasi terkontaminasi oleh berbagai kepentingan sesaat.

Mengacu pada pandangan Dresden dan Parr, bila disimak sebagai aksi terencana dan sistemik, program Remaja Bernegara dapat memberikan aksentuasi ulang atas peran fungsional parpol dalam menyehatkan dirinya. Bukankah parpol yang sehat dapat menyehatkan demokrasi?.

Parpol yang sehat, memungkinkan khalayak, khasnya generasi muda menguatkan akses terhadap demokrasi, sekaligus menghidupkan demokrasi (secara kelembagaan) yang responsif terhadap mereka.

Ke depan, perkembangan cepat dinamika kehidupan dan peradaban khalayak, menuntut parpol kudu mengubah-suai paradigma orientasi perannya. Dari program centric ke peoples centric.

Parpol kudu fokus dan jernih mengenali siapa khalayaknya. Kudu paham juga hasrat, kepentingan, dan lingkungan sosio budaya khalayaknya, sehingga program aksi yang mereka rumuskan dan tawarkan sesuai dengan kondisi negara bangsa.

Tepuk Dada Tanya Selera

Bersama generasi muda yang 'sadar politik' parpol mesti mengubah pola pendekatan analisisnya, dari analisis SWOT yang cenderung 'tepuk dada tanya selera' ke analisis TOWS. Mengenali sungguh tantangan yang dihadapinya, peluang yang tersedia atau kudu dibuka, mengenali dengan sungguh-sungguh kelemahannya, sehingga mampu merumuskan kekuatan apa dan macam bagaimana yang diperlukan.

Paradigma orientasi penyelenggaraan partai, analisis dan metode, akan memandu partai merumuskan secara tepat visi mereka yang sesungguh visi, bukan sekadar jebakan fantasi yang menyeret mereka jauh ke lembah praktik politik buruk - politik transaksional.

Partai politik kudu melakukan transformasi sebagaimana Elang dan Belalang Kayu melakukannya. Bukan transformasi Kutu Anjing yang cenderung melahirkan politisi gemar 'lompat pagar.'

Menurut Dresden dan Parr, partai politik mengorganisasikan berbagai kepentingan yang terkadang saling bersaing ke dalam koalisi; Partai politik melibatkan, mengelola aspirasi dan memberi informasi kongkret realitas bangsa kepada para pemilih; Partai politik merekrut dan memilih kandidat mereka untuk menjadi penyelenggara pemerintahan negara yang bukan sekadar politisi; dan Partai politik mengoordinasikan tata kelola program partai.

Dari perspektif ini, program Remaja Bernegara boleh dipandang sebagai cara strategis mengejawantahkan peran-peran strategis dan fungsional partai politik. Tanpa kecuali dalam mengelola ideologi - budaya - nilai - norma inti yang diyakininya dalam mengarungi dinamika gelombang realitas kebangsaan. Kendati pencapaiannya tak berubah: mencapai dermaga, memenangkan kontestasi Pemilihan Umum dan berkuasa.

Para remaja peserta program ini, bila ditempa dengan cara yang tepat dan benar, kelak bisa memainkan peran strategis mereka dalam memberikan perspektif dan tawaran gagasan baru di masanya. Paling tidak dalam menghadapi berbagai persoalan yang akan mereka hadapi.

Investasi Insan Politik

Setarikan nafas, mereka juga dapat memainkan peran sebagai energizer, kala partai politik -- misalnya, merancang program community college untuk khalayak awam -- secara integral dan progressif dengan organ partai sampai ke peringkat sosial terdepan di basis-basis daerah pemilihan.

Para peserta Remaja Bernegara, bila kelak diberikan peluang dan jalan pemeranan diri bersama kader partai yang sudah ada, bisa jadi akan menghidupkan suasana selesa (satisfaction) bagi dirinya dan khalayak yang akan menghidupkan dan merawat loyalitas.

Lantas menguatkan konsolidasi partai berbasis kolaborasi dan sinergi yang memungkinkan terjadinya perkembangan partai secara berkelanjutan (growth and sustainability).

Melalui program semacam ini dan program pendidikan politik lainnya, partai politik sebagai institusi sosio politik berpeluang menegakkan norma-norma demokrasi dan bukan ancaman bagi seluruh sistem demokrasi.

Selaras dengan itu, juga menegakkan partai politik sebagai lembaga sosio politik yang berkemampuan menghubungkan pemilih dengan kader dan pemimpin terpilih, tanpa kecuali memberi insentif sinergi dengan khalayak luas segenerasinya.

Secara imajinatif, bila diperkuat dengan pemahaman asasi atas kekuatan pendorong kiprahnya. Boleh juga diharap, para remaja peserta program pendidikan politik ini akan menjadi subyek awal dalam mengubah orientasi dari sumberdaya manusia politik (political human resources) ke modal dan investasi insan politik (political human investment), agar kelak menjadi para negarawan yang bakal mempercepat penyehatan demokrasi.

Cag !!! |

 

(Tulisan ini merupakan pendapat pribadi)

Editor : delanova | Sumber : foto-foto nasdem_medcen
 
Seni & Hiburan
19 Nov 24, 08:29 WIB | Dilihat : 1410
Kanyaah Indung Bapak
20 Jul 24, 21:32 WIB | Dilihat : 2218
Voice of Baceprot Meteor dari Singajaya
Selanjutnya
Lingkungan
20 Apr 25, 01:35 WIB | Dilihat : 351
Tanah Negeri Pahang Dibalak Pekebun Durian
13 Apr 25, 08:03 WIB | Dilihat : 553
Child Marriage Potret Pernikahan Dini di Pesisir Jakarta
09 Jan 25, 20:57 WIB | Dilihat : 1605
Petaka Kebakaran Terburuk Landa Los Angeles
22 Des 24, 16:25 WIB | Dilihat : 1143
Awan dan Fenomena Alam
Selanjutnya