Pesona Budaya dan Program Ketahanan Pangan Warnai Awal Tugas Dandim Cianjur

| dilihat 1196

Pisah sambut Komandan Komando Distrik Militer (KODIM) 0608 - Cianjur, dari Let.Kol Inf Rendra Dwi Ardhani, SE., M.Han kepada Let.Kol Kav Ricky Arinuryadi, SH., MM berlangsung di halaman Makodim Cianjur, Kamis (06/08/20) diwarnai dengan pesona budaya khas Sunda, Kamis (06.08.20).

Suasana upacara militer penuh terasa sebelumnya, pada Rabu (05.08.20) ketika berlangsung serah terima jabatan di lapangan Makorem 061/Surya Kencana - Bogor, yang dipimpin Komandan Korem Brig. Jen Agus Subianto, SE., M.Si. Juga acara ramah tamah di Pendopo Kabupaten Cianjur, Rabu malam. Keesokan harinya (Jum'at, 07/08/20) program Ketahanan Pangan TNI sudah menantang.

Pada acara sambut - lepas di Makodim Cianjur, Letkol Inf Rendra dan istri menyambut tiba Letkol Kav Ricky dan istri. Kemudian melangkah bersama menuju ke sentra Makodim ruang kerja Komandan Kodim (Dandim) dipandu lengser dan diiringi tarian khas Sunda.

Pada tradisi aslinya, lengser adalah sosok bijak yang berfungsi menghantar raja ke singgasananya. Juga mengemban fungsi sebagai staf khas raja yang memberi isyarat-isyarat penting sesuai dengan kematangan keilmuan (lahir batin) dan pengalamannya.

Masih dalam pesona dan suasana budaya Sunda dan tarian khas Cianjur, itu Letkol Kav Ricky Arinuriyadi yang sebelumnya menjabat sebagai Danronkavser Paspampres beserta istri, kemudian melepas Letkol Inf Rendra Dwi Ardhani, yang selanjutnya akan mengemban amanah baru sebagai Paban III Latgab SOPS Mabes AD.

Sebelum acara, itu  - pada pagi hari, Letkol Inf Rendra dan istri, mengantar Dandim dan Ketua Persit KCK yang baru, melakukan ritual tradisi ziarah ke makam Raden Aria Wiratanudatar yang lebih populer dikenal sebagai Dalem Cikundul, di kampung Majalaya desa Cijagang, Kecamatan Cikalong Kulon, sekira 24 km dari kota Cianjur. Letkol Rendra dan Letkol Ricky menaiki 150 anak tangga untuk mencapai makam yang memang terletak di bukit itu.

Raden Aria Wiratanudatar - Bupati Pertama Cianjur adalah putera Raden Ariawangsa Gaparana, Raja Talaga, yang lahir pada Ahad - 10 Rabi’ul Akhir 1025 H dan wafat pada hari Jum’at, 13 Rabi’ul Awwal 1118 H.  Sejak kecil Raden Aria Wiratanudatar sudah menampakkan sosok pribadi yang religius dan karib dengan seni dan budaya.

Dandim Letkol Kav Ricky (yang berdarah Aceh dan Sulawesi Tengah), beserta Kiki, istrinya - Ketua Persit (Persatuan Istri Prajurit) Kartika Chandra Kirana (yang berdarah Luwuk - Pagaralam), sangat mengapresiasi upacara tradisi itu dan menikmatinya.

Keduanya sangat berterima kasih kepada Dandim dan Ketua Persit KCK pendahulunya, yang menyiapkan acara sambut - lepas itu dengan sajian artistika dan estetika, sekaligus memberikan isyarat keutamaan etika.

Sambil menyerahkan prajurit kepada penggantinya, Let Kol Inf Rendra mengucapkan terima kasih kepada seluruh elemen dan komponen masyarakat yang telah bekerjasama dalam melaksanakan tugas-tugas teritorialnya di Kabupaten Cianjur, selama 18 bulan.

 "Terima kasih banyak.. saya bangga pernah menjadi bagian dari Kabupaten Cianjur," kata Letkol Inf Rendra.

Akan halnya Letkol Kav Ricky menyatakan, dirinya datang dengan niat tulus mengemban amanah yang diberikan pimpinan kepadanya, dan akan memberikan yang terbaik bagi Kabupaten Cianjur. Dia siap melanjutkan kebaikan pendahulunya dan memberikan kontribusi kebaikan dan kebajikan baru sebagai pengembangan dari kontribusi Kodim 0608 sesuai dengan tugas dan fungsi utamanya.

Karenanya Letkol Ricky berharap bisa memperkuat soliditas dan menjadi unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Cianjur yang bergerak untuk mewujudkan pengabdian kepada bangsa dan negara, dengan memajukan Kabupaten Cianjur secara lebih baik lagi.

Selepas acara dengan pesona budaya Cianjur, itu Dandim dan Ketua Persit KCK Cianjur bertemu muka dan berdialog dengan Danramil, Babinsa, dan staf Kodim Cianjur. 

DALAM perbincangan di ruang kerjanya, Dandim Cianjur - Letkol Kav Ricky mengemukakan, akan memusatkan perhatian pada program teritorial. Terutama karena secara geografis Kabupaten Cianjur berada pada posisi strategis. Berbatasan dengan Kabupaten Bogor, Sukabumi, Bandung, dan Purwakarta dengan potensi sekaligus permasalahan yang kompleks. Apalagi di selatan, kabupaten ini berbatas langsung dengan samudera Indonesia yang terkoneksi dengan Chrismas Island dan benua Australia.

Secara geologis, wilayah Kabupaten Cianjur juga terdiri dari relief dengan kontur dan topografi yang khas. Akan halnya dari aspek budaya, Kabupaten Cianjur dikenal sebagai salah satu sentra budaya Sunda yang menonjol sejak masa lalu. Terutama karya rumpaka (literasi puitik) yang mengandung nilai-nilai luhur kebajikan dan berisi isyarat-isyarat tentang fenomena sosial budaya masa kini dan masa depan.

"Karena kita sedang menghadapi COVID-19 yang berdampak luas tidak hanya pada kesehatan, melainkan sosial ekonomi masyarakat, saya akan memberi prioritas pada peningkatan disiplin personal dan sosial gaya hidup sehat," ujar Letkol Kav Ricky.

Kualitas modal insan (manusia) sangat penting, lanjutnya, karena berkaitan langsung dengan modal manusia sebagai penggerak atau subyek pembangunan. Terutama dalam mewujudkan kondisi terbaik pertahanan dan keamanan wilayah.

Ia menyadari, tantangan dan peluang modal insan di Kabupaten Cianjur sangat besar dan luas. Karenanya perlu dikenali betul faktor-faktor kelemahannya untuk diperbaiki, sehingga menjadi kekuatan utama dalam mengatasi persoalan masa kini dan masa depan. "Saya bahagia, Pak Dandim lama, mempertemukan saya dengan kearifan budaya lokal serta tradisi yang menyertainya, pada hari pertama mengawali tugas sebagai Dandim di sini," ungkapnya.

Dari ziarahnya ke makam Raden Aria Wiratanudatar, misalnya, dia menyerap nilai tentang bagaimana manusia sebagai unsur utama modal sosial, mengalami proses penempaan yang berbuah ketangguhan dalam pengetahuan, ilmu, agama, budaya, sosial kemasyarakatan dan pemerintahan. Kesemuanya diperuntukan bagi pengabdian optimum kepada bangsa dan negara. Dandim yang baru ini juga menyerap informasi tentang Aria Wiratanudatar dalam konteks kaderisasi dan kepemimpinan.

 

Pada hari Jum'at, 7/08/20, Dandim Letkol Kav Ricky sudah bergerak ke lapangan, mendampingi Asisten Teritorial TNI, Mayor Jendral TNI Madsuni bersama Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Cianjur ke Kampung Ciguntur Desa Cipendawa, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur. Kunjungan lapangan itu terkait dengan upaya mensukseskan program Tanam Pemberdayaan Ketahanan Pangan (TPKP) di Cianjur.

Dalam kunjungannya itu, Mayjen TNI Madsuni, juga disertai Kolonel Kavaleri Untung (Staf Ahli Panglima TNI), Kolonel Kav Harfuddin Daing (Paban III / Tahwil Ster TNI), dan Danyon Armed Letkol Arm Haryanto.

Program yang terkait dengan ketahanan pangan yang sangat utama di masa pandemi COVID-19, ini mendapat respon sangat baik dari para petani. Mayjen TNI Madsuni mengatakan, program pemerintah dan TNI ini untuk mendorong ketahanan pangan nasional.

Di dataran tinggi Cipendawa dengan kontur tanah yang subur, yang akan dimanfaatkan terus secara maksimal, itu TNI menanam aneka jenis tanaman hortikultura, yang didukung dengan teknologi pertanian. Selaras dengan itu, juga iklut membina kelompok tani dari petani sekitar. TNI menyediakan sarana prasarana, dan hasilnya kielak akan dinikmati para petani.

Mayjend TNI Madsuni meminta Dandim 0608/Cianjur Letkol Kav. Ricky Arinuryadi yang mengawal program ketahanan pangan, itu di wilayah Kabupaten Cianjur. Ia berharap, pelaksanaan program, ketahanan pangan ini, kelak, bisa menjadi contoh kegiatan Kodim di daerah lainnya.

“Untuk Cianjur ini memiliki beragam jenis hortikultura. Semoga bisa menunjang kebutuhan sayur mayur warga. Saat ini harga cabai kan naik, semoga dengan upaya penanaman seperti ini bisa membuat harga stabil,” tegas Mayjend TNI Madsuni. | >Haedar Muhammad

Editor : Web Administrator
 
Budaya
09 Des 23, 08:03 WIB | Dilihat : 735
Memaknai Maklumat Keadaban Akademi Jakarta
02 Nov 23, 21:22 WIB | Dilihat : 893
Salawat Asyghil Menguatkan Optimisme
12 Okt 23, 13:55 WIB | Dilihat : 844
Museum Harus Bikin Bangga Generasi Muda
Selanjutnya
Lingkungan
03 Mar 24, 09:47 WIB | Dilihat : 239
Ketika Monyet Turun ke Kota
22 Jan 24, 08:18 WIB | Dilihat : 463
Urgensi Etika Lingkungan
18 Jan 24, 10:25 WIB | Dilihat : 454
Penyakit Walanda dan Kutukan Sumber Daya
06 Jan 24, 09:58 WIB | Dilihat : 424
Pagi Lara di Haurpugur
Selanjutnya