Bermodal Pengetahuan IT, Ali Ikut Cerdaskan Bangsa

Sekolah Maya untuk Transformasi Pendidikan

| dilihat 2145

AKARPADINEWS.COM | Kreativitas manusia selalu dituntut mengikuti perkembangan zaman. Tujuannya adalah membuka kemungkinan-kemungkinan baru bagi kehidupan yang lebih baik.

Berbagai teknologi terus diciptakan dan dikembangkan. Khasnya, teknologi internet.

Berkat hadirnya internet, selama dua dasawarsa, ini kehidupan manusia amat terbantu. Berbagai kemudahan diberikan olehnya. Mulai dari e-mail (surat elektronik – surel) untuk keperluan yang bersifat personal, sosial media untuk hiburan, sampai kepentingan komersial. Semua tersedia di intenet.

Tapi, pernahkah internet berkontribusi bagi dunia pendidikan?

Sejak beberapa tahun terakhir, dunia telah mengenal e-learning, ada juga yang menyebutnya smart learning. Semua hal yang berkaitan dengan proses pembelajaran bisa diakses melalui platform ini. Awal dasawarsa 2000-an berkembang smart learning, bahkan untuk kalangan pelajar dasar menengah.

E-Learning merupakan wujud penerapan teknologi informasi di bidang pendidikan dalam bentuk sekolah maya. Tujuannya untuk transformasi proses belajar mengajar dalam bentuk digital yang dijembatani oleh teknologi internet. Baik di lingkup sekolah maupun masyaraka luas.

Bagaimana e-learning di Indonesia?

Konsep e-learning sebenarnya sudah diterapkan di beberapa universitas-universitas ternama di Indonesia. Konsep e-learning mencangkup hal-hal seperti ini: ada guru sebagai dosen dengan murid-muridnya. Kemudian, dosen memberi bahan ajar sekaligus pelatihan dan ujian. Setelah itu, nilai ditentukan dari hasil ujian tersebut.

Namun, lingkup e-learning dirasa masih sempit. Kalangan non akademis seperti masyarakat pengguna internet secara luas masih belum merasakan manfaat pendidikan melalui internet ini.

Salah seorang warga Indonesia, pekerja IT (information technology) lepas di Indramayu, Ali Kusnadi telah mengembangkan konsep e-learning secara mudah dan komprehensif.

“Saat ini, masyarakat, siapapun dia bisa menjadi dosen, memiliki kelas, membuat bahan ajar beserta ujiannya, dan memiliki mahasiswa atau murid tanpa batasan jumlah,” tutur Ali Kusnadi, CEO & Founder kelaskita.com kepada Akarpadinews.com.

Selama beberapa tahun belakangan, Ali fokus mengembangkan kelaskita.com. Ia membantu dan memfasilitasi masyarakat untuk berbagi pengetahuan secara luas di internet.

“Awalnya, saya sering diminta dosen untuk pekerjaan setup/install moodle (sebuah software e-learning). Dari situ saya berpikir kenapa tidak buat platform e-learning yang mudah dan bisa digunakan oleh siapa saja.”

Hadirnya kelaskita.com memberikan pengalaman baru dalam belajar dan mengajar secara online. Selain mudah digunakan, platform ini bisa diakses secara gratis, realtime, dan berfokus pada interaksi antara pengajar dan pelajar.

 “Dulu saya kuliah di akademi pendidikan. Bermodal pengetahuan IT, saya membuat kelaskita.com untuk membantu mencerdaskan bangsa Indonesia,” imbuh Ali.

Perkembangan pendidikan di Indonesia sebenarnya sudah cukup berkembang. Namun, masih berfokus pada pendidikan formal saja. Nasib kurang baik tentu dirasakan bagi mereka yang tidak bisa menyentuh pendidikan formal tersebut.

“Selama ini, pendidikan di Indonesia terlalu textbook, berpaku pada hal-hal yang terlalu teoritis. Apalagi, pemerintah tidak terlalu memerhatikan masyarakat yang tidak bisa memperoleh pendidikan formal. Makanya, kelaskita.com hadir menjawab problem tersebut,” jelas Ali.

Dengan e-learning, peserta ajar (learner atau murid) tidak perlu duduk dengan manis di ruang kelas untuk menyimak setiap ucapan dari seorang guru secara langsung.

E-learning juga dapat mempersingkat jadual target waktu pembelajaran dan tentu saja menghemat biaya yang harus dikeluarkan oleh sebuah program studi atau program pendidikan. Inilah yang dijembatani oleh kelaskita.com.

Kini, kelaskita.com telah mencapai 21.000 anggota aktif sejak didirikan pertama kali pada Desember 2012. Beberapa pengguna membuat kelas yang beragam. Mulai dari pembahasan materi belajar tingkat SMP, SMA, akademi, hingga pengetahuan umum. Dengan menggagas e-learning ini, pekerjaan Ali adalah hal mulia. Ia mendirikan kelaskita.com dengan dana pribadi dan membuka kesempatan bagi donatur untuk mengembangkan dunia e-learning non akademi bagi pendidikan di Indonesia.

Bagi pendidikan di Indonesia, kelaskita.com adalah media pembelajaran alternatif bagi masyarakat Indonesia khususnya pengguna internet tanah air yang telah mencapai angka 153 juta menurut hasil laporan Lembaga riset Business Monitor International tahun 2014.

Bayangkan, jika angka tersebut dapat dimanfaatkan dengan baik untuk dunia pendidikan tanah air, tentunya Indonesia akan mempunyai sumber daya masyarakat yang lebih berkualitas dan berkompeten. | Adhimas Faisal

Editor : Web Administrator
 
Lingkungan
03 Mar 24, 09:47 WIB | Dilihat : 248
Ketika Monyet Turun ke Kota
22 Jan 24, 08:18 WIB | Dilihat : 474
Urgensi Etika Lingkungan
18 Jan 24, 10:25 WIB | Dilihat : 466
Penyakit Walanda dan Kutukan Sumber Daya
06 Jan 24, 09:58 WIB | Dilihat : 438
Pagi Lara di Haurpugur
Selanjutnya
Ekonomi & Bisnis
03 Apr 24, 04:18 WIB | Dilihat : 259
Pertamina Siap Layani Masyarakat Hadapi Lebaran 2024
12 Mar 24, 10:56 WIB | Dilihat : 429
Nilai Bitcoin Capai Rekor Tertinggi
02 Mar 24, 07:41 WIB | Dilihat : 275
Elnusa Bukukan Laba 2023 Sebesar Rp503 Miliar
Selanjutnya