Doktor Kehormat UiTM untuk Kontribusi Pengetahuan dan Pemajuan Seni Tengku Ampuan Pahang

| dilihat 805

Tengku Ampuan Pahang (Raja Permaisuri Agong Malaysia ke XVI) Tunku Azizah Aminah Maimunah Iskandariah, Rabu (13/11/24) beroleh gelar Doktor Kehormat (Doktor Honoris Kausa - Dr. HC) dari Universiti Teknologi Mara (UiTM) Malaysia dalam bidang seni kreatif.

Gelar dan ijazah Dr. HC tersebut diterimanya dari Concelor UiTM Yang di-Pertuan Agong XVII Malaysia, Sultan Ibrahim disaksikan Pro Concelor UiTM Tengku Permaisuri Selangor Tengku Permaisuri Hajah Norashikin, Menteri Pendidikan Tinggi Malaysia  Datuk Seri Dr Zambry Abd Kadir, Naib Conselor UiTM Prof Datuk Dr Shahrin Sahib, serta para civitas academica perguruan tinggi tersebut, pada upacara wisuda (konvokesyen)  UiTM ke-100.

Upacara wisuda tersebut diselenggarakan di Dewan Agung (Balairung Utama) kampus UiTM yang megah di Shah Alam, Selangor. UiTM merupakan universitas komprehensif terbesar di Malaysia yang menyediakan pendidikan inovatif dengan infrastruktur dan teknologi tercanggih di 34 kampusnya yang tersebar di berbagai negeri. UiTM meliputi 4 colleges untuk studi pasca sarjana, 14 fakultas, dan 9 pusat akademik di seluruh negara.

Doktor kehormatan akademik diberikan kepada Tengku Ampuan Pahang Azizah, menurut Shahrin Sahib, merupakan pengakuan atas kontribusi luas Tunku Azizah dalam pengembangan pengetahuan dan aksi pemajuan seni tekstil dan seni kerajinan tradisional, termasuk melalui keterlibatan aktifnya dalam memimpin beberapa organisasi di dalam dan luar negeri untuk mengangkat harkat dan martabat seni warisan (heritage arts) tanah air.

Tunku Azizah dinilai memberi kontribusi besar dalam mempopulerkan Kain Tenun Kerajaan Pahang sehingga diakui dunia melalui Craft Icon Award 2019 dari World Craft Council di India. Pengakuan dunia tersebut serta merta mengangkat harkat seni warisan tradisional Tanah Air ke tingkat yang tinggi.

Shahrin mengemukakan, Tenun Pahang mendapat pengakuan pemerintah Malaysia pada tahun 2006 dan dikenal dengan nama Tenun Pahang Diraja.

Kontribusi Tengku Ampuan Pahang Azizah juga dibuktikan melalui berdirinya Lembaga Tenun Kerajaan Pahang Tengku Ampuan Afzan yang berlokasi di Kompleks Budaya Pulau Keladi, Pekan, Pahang. Lembaga ini berperan dalam memberikan pengetahuan kepada generasi muda agar kesenian tradisional tersebut tidak hilang ditelan zaman.

Memajukan Tenun Menerbitkan Buku Masak

Secara praktikal, Tengku Ampuan Pahang menunjukkan ketrampilannya melalui Proyek Tenun Pahang yang telah diperluas kepada warga binaan Lapas Penor dan Bentong serta beberapa Lapas lainnya.

Shahrin mengatakan, “Ketertarikan yang besar ini pula yang mendorong berdirinya perusahaan penghasil kain tenun yang diberi nama ‘Che Minah Sayang’. Dengan demikian, dapat mendorong masyarakat untuk menghasilkan karya yang berkualitas untuk dikomersialkan.”

Tengku Ampuan Pahang yang juga meminati seni kerajinan di bidang seni mebeulair tersebut, dikenal pula sebagai seorang yang ahli masak sebagaimana kakaknya, YDPA XVII Sultan Ibrahim.

Dua buah buku resepi masakan sentuhan eksklusif Tengku Puan Pahang telah menjadi suvenir sekaligus buah tangan dan buku petunjuk masakan bagi seluruh rakyat Pahang, serta peminat kuliner di Malaysia dan mancanegara. Buku resep Tengku Ampuan Pahang diterbitkan dalam dwibahasa meliputi hidangan masakan (juadah) istimewa yang terpilih di negeri Tok Gajah.

Buku aneka masakan kudapan yang menghimpun pelbagai  hidangan dari 11 daerah di Pahang bertajuk 'Masakan Tradisional Pahang dan Manisan Pahang,' ketika diluncurkan pertama kali,   terjual sebanyak 2000 eksemplar dalam tempo kurang 1 jam. Buku tersebut berisi 284 hidangan utama dan 292 hidangan penutup.

Pada saat peluncuran buku tersebut beberapa waktu berselang, Tengku Ampuan Pahang yang juga Puteri Johor tersebut, ia mengatakan, menulis buku tersebut karena terinspirasi pesan ayahnya, Sultan Johor Sultan Iskandar. "Mendiang ayah saya berpesan kepada masyarakat untuk tidak melihat betapa indahnya istana, tapi betapa lezatnya masakan istana,” kata Tunku Azizah.

Sebagai Puteri Johor dan Permaisuri Sultan Pahang, Tengku Ampuan Pahang dididik oleh ayah kandungnya dan ayah mertuanya untuk menjalani kehidupan sehari-hari laiknya rakyat biasa. Karenanya, rakyat sering menjumpainya di kedai penjual durian dan kudapan tepi jalan dan bazar atau resto cepat saji bersama suami dan anak-anaknya.

Memasak untuk Rakyat

Tengku Ampuan Pahang yang kerap melayani rakyat itu pun selalu teringat pesan ayahnya untuk tidak membeda-bedakan antara makanan kerajaan dan makanan yang dihidangkan untuk para pekerja dan rakyat kebanyakan, agar semua orang bisa menikmati makanan yang sama.

Ayahnya, Sultan Johor Iskandar menorongnya untuk belajar memasak dan cara hidup di dapur, sehingga mampu memandu dan mengamati cara memasak yang sebenarnya menjadi sumber kekuatan kuliner sebagai produk budaya.

Ia, dilandasi komitmennya secara konsisten dan konsekuen melakukan proses dokumentasi dengan rapi, sehingga berhasil menulis dan memproduksi buku tersebut. Ia juga melakukan riset lapangan ke seluruh pelosok negara bagian Pahang untuk memastikan bahwa resep aslinya tetap terjaga. Tunku Azizah juga memasukkan masakan tradisional masyarakat adat di negara bagian tersebut dalam karya-karyanya.

Tengku Ampuan Pahang juga sering kedapatan memasak di dapur umum di berbagai lokasi daerah Negeri Pahang yang terkena musibah banjir atau longsor. Kadang dibantu suaminya, Sultan Abdullah. Bahkan ketika menjabat YDPA (Sultan) Malaysia ke XVI. Termasuk memasak untuk lingkungan Istana Negara.

Tengku Ampuan Pahang Azizah lahir pada hari Jumat, 5 Agustus 1960 M, bertepatan dengan 11 Safar 1380 Hijriah di Istana Bukit Stulang, Johor Bahru. Ia merupakan putri ketiga dari empat saudara kandung putera puteri Sultan Iskandar ibni Sultan Ismail dan istrinya, Enche' Besar Hajah Kalsom.

Tengku Ampuan Azizah memulai pendidikan awalnya di Sekolah Tadika Puri Tunku Ampuan Mariam di Johor Bahru (1962-1966). Lalu melanjutkan pendidikannya di Sekolah Dasar Putri Sultan Ibrahim, dilanjutkan ke pendidikan menengah di Sekolah Tun Fatimah (1973-1979), keduanya di Johor Bahru.

Permaisuri Kreatif

Selepas itu, Tengku Ampuan Pahang mengikuti berbagai kursus di Perguruan Guru Temenggong Ibrahim, Johor Bahru. Lalu melanjutkan pendidikan Ilmu Politik dan Sosial di National University of Singapore.

Ia menikah dengan Sultan Abdullah ketika masih merupakan Tengku Mahkota Pahang menikah pada tanggal 6 Maret 1986 di Masjid Negara Sultan Abu Bakar, Johor. Perhelatan pernikahannya berlangsung di Istana Sultan Johor di Johor Bahru.

Pada tahun 1989, Tengku Ampuan Pahang diangkat sebagai Presiden Institut Wanita Pahang yang menjadi organisasi perempuan pertama yang didirikan di negeri ini. Lantas membawa organisasi ini ke dunia internasional dan terdaftar sebagai anggota Associated Country Women of the World (ACWW), sebuah organisasi PBB yang menggabungkan 10 juta anggota dari 70 negara di seluruh dunia.

Sebagai Presiden Regional dan Wakil Presiden Komite Perserikatan Bangsa-Bangsa, ia telah menghadiri lima konferensi dunia Asosiasi Perempuan Pedesaan Dunia di Tasmania, Australia; Arkansas, Amerika Serikat; Finlandia, India, Inggris dan beberapa konferensi regional.

Tengku Ampuan Pahang berjuang membantu kaum perempuan yang mempunyai masalah kehamilan dengan mendirikan Tunku Azizah Fertility Foundation (TAFF) pada tahun 2004. Tak kurang dari 493 pasangan telah mendapatkan manfaat dari dukungan prosedur medis yang sepenuhnya didanai oleh TAFF dan 115 bayi telah berhasil dilahirkan melalui metode ini.

Keberadaannya sebagai permaisuri kreatif yang menekuni dan berdampak besar pada pengembangan seni budaya di Pahang, mengingatkan khalayak kepada Al-Marhumah Tengku Ampuan Hajjah Mariam binti Al-Marhum Sultan Ahmad Mua’zzam Shah, Puteri Pahang yang banyak mengubah budaya kesenian di negeri Terengganu Darul Iman.

Tengku Mariam wafat dalam usia 86 tahun (12/12/1975) dan dikenang sebagai tokoh perempuan yang juga mendalamin dunia literasi dan seni. Antara lain dalam bentuk manuskrip, puisi dan syair, serta karawitan, sehingga sohor sebagai 'Bonda Gamelan Pahang.' | sharia

Editor : delanova | Sumber : berbagai sumber
 
Ekonomi & Bisnis
27 Okt 24, 17:53 WIB | Dilihat : 902
Pencapaian Industri Halal Malaysia
12 Okt 24, 12:51 WIB | Dilihat : 1277
Dialog dengan Karyawan di Penghujung Operasi Perusahaan
03 Apr 24, 04:18 WIB | Dilihat : 2187
Pertamina Siap Layani Masyarakat Hadapi Lebaran 2024
12 Mar 24, 10:56 WIB | Dilihat : 2379
Nilai Bitcoin Capai Rekor Tertinggi
Selanjutnya
Sporta