Kuliner

Antara Ayam Tangkap, Sate Matang dan Mi Aceh

| dilihat 2788

AKARPADINEWS.Com -Beberapa waktu lalu saya berkesempatan mengunjungi kota Banda Aceh. Tiba di Bandara Sultan Iskandar Muda,  di kepala saya terlintas betapa lezatnya  makanan khas tanah rencong ini. Makanan khas Aceh kaya akan bumbu rempahtapi saya tak mau melewatkan tiga masakan khas Aceh berikut ini. Makanan ini begitu popular hingga tanah air dan mancanegara, seperti Malaysia, Singapura dan Thailand.

Foto: Baety/Akarpadi

1. Ayam  Tangkap

Mendengar namanya saja membuat kita tersipu dan lantas muncul kelakar dari teman-teman saya, “Pasti lama masaknya karena harus mengejar ayam dulu untuk ditangkap.”  Dugaan itu tak meleset jauh. Kami menunggu sekitar 30 menit untuk menyantap hidangan ini. Penyajian ini terbilang cepat, padahal prosesi sajian dari ayam ini seperti namanya, Ayam Tangkap seharusnya cukup lama.  Awalnya, Ayam kampung ditangkap dulu lantas dibersihkan sekaligusdipotong serta  dilumuri bumbu dan  langsung digoreng kering.Runutan itu, jelas  pelayan, tetap dipertahankan oleh kedainya,  tapi agar cepat dalam pengolahan, disiapkan lebih dulu  racikan bumbu.

Jadi  cerita Ayam Tangkap yang tak lain adalah ayam hidup lalu ditangkap, dipotong-potong  sebesar ibu jari dan langsung dimasak memang ada benarnya. Tapi tak semua kedai melakukan prosesi yang sama. Ada juga yang telah memotong terlebih dahulu  tapi dilakukan pada hari  itu juga ketikamenyajikan. Satu piring Ayam Tangkap terdiri dari satu ekor ayam kampung seharga Rp 50.000.

Sajian makanan ini beda dengan ayam lain, seperti ayam kecap, ayam bakar ataupun ayam suwir. Ayam Tangkap adalah ayam yang dipotong kecil-kecil (ibu jari) kemudian  digoreng kering. Cara penyajiannya, ayam goreng kering itu ditutupi dengan daun yang digoreng kering, bercita rasa seperti daun jeruk, tapi ternyata  daun salam koja (temburu), yang digoreng kering jadi seperti keripik. Diatas daun terumbu diberi tiga buah cabe hijau, juga digoreng kering. Rasanya sih sebenarnya seperti  ayam goreng biasa saja, tapi dengan sajian kriuk kriuk daun temburu dan cabe hijau goreng cita rasanya jadi berbeda.Jujur, saya begitu suka cabe hijau gorengnya, tidak pedas dan  krispi.

2.Sate Matang

Sate Matang begitu dikenal di Aceh. Daging yang digunakan adalah daging sapi atau lembu. Jadi buat Anda yang tak suka daging kambing maka sate ini pantas untuk dicoba. Dinamakan Sate Matang karena asalnya dari daerah Matang, Bireuen. Yang bikin spesial sate ini karena makan lebih nikmat dengan kuah soto. Pilihan lain,  dimakan dengan bumbu kacang dan bumbu kecap, yang disajikan terpisah.

Di Banda Aceh, banyak warung yang menyediakan makanan ini. Satu porsi berisi 10 tusuk  sate dihargai sekitar Rp 11.000.

3.Mi Aceh

Makanan  terkenal lainnya di Aceh adalah mi. Di luar Aceh, masyarakat luas menyebutnya Mi Aceh, tapi di Banda Aceh  tentunya tak ada kedai yang menamakan diri kedai Mi Aceh. Sebagain besar warung atau kedai  bernama sang pemilik ataupun Mi Kuah atau Mi Rebus. Pasalnya, makanan ini hanya disajikan dengan dua cara, digoreng atau direbus. Saya mencicipi mi rebus atau mi kuah di sekitar Jalan Teuku Umar. 

Pembeda Mi Aceh dengan lain, mi kuah ini berbentuk besar-besar, dan memiliki variasi campuran yang beragam, seperti  daging, kepiting, udang dan seafood. Kuahnya pun beragam, ada yang kaya rempah, bewarna merah dan tentunya pedas, ada pula yang bening. Dan saya memcicipi kuah polos bewarma putih. Tapi semua itu tergantung selera Anda. Jika ingin pedas atau tidak. Semangkuk mi kuah dihargai sekitar Rp 8000. 

Editor : Nur Baety Rofiq
 
Humaniora
06 Mar 25, 02:43 WIB | Dilihat : 654
Buka Puasa Bersejarah di Istana Windsor Inggris
04 Mar 25, 03:55 WIB | Dilihat : 457
Shaum di Zaman Sungsang
31 Jan 25, 05:17 WIB | Dilihat : 900
Keserakahan
Selanjutnya
Budaya
02 Feb 25, 05:34 WIB | Dilihat : 872
Kuku Macan Betawi untuk Bang Anung
15 Nov 24, 20:48 WIB | Dilihat : 1211
Perkabungan
12 Nov 24, 08:29 WIB | Dilihat : 1585
HOS Tjokroaminoto Pembuat Strategi Kebudayaan Progressif
07 Nov 24, 22:10 WIB | Dilihat : 1203
Membaca Ulang Puisi Pamplet dan Mengingat Isyarat Rendra
Selanjutnya