Gobel Prediksi Karimun dan Batam Akan Alami Lompatan Ekonomi

| dilihat 752

AKARPADINEWS |  Wakil Ketua DPR RI Bidang Korinbang, Rachmat Gobel mengatakan, Kota Batam dan Kabupaten Karimun akan mengalami kemajuan yang pesat dalam waktu mendatang. “Akan terjadi lompatan ekonomi akibat kemajuan yang terjadi di kawasan Asia,” katanya, Rabu, 19 Oktober 2022.

Hal tersebut dikatakannya, setelah melakukan kunjungan ke Batam dan Karimun, Kepulauan Riau, pada 15 dan 16 Oktober 2022. Ia diminta memberikan sambutan pada dimulainya renovasi Mall Pelayanan Publik, Kabupaten Karimun.

Gobel datang atas undangan Bupati Karimun Aunur Rafiq. Dalam acara tersebut, hadir juga Walikota Batam Muhammad Rudi, dan Pangkogabwilhan I, Laksamana Madya M Ali. Undangan ini merupakan bagian dari rangkaian perayaan ulang tahun ke-23  Kabupaten Karimun, yang jatuh pada 12 Oktober.

Lebih lanjut Gobel mengatakan, walaupun ada hambatan akibat perang Rusia-Ukraina, ekonomi dunia mulai menggeliat lagi setelah mengalami stagflasi akibat pandemi Covid-19 selama dua tahun.

“Indonesia ikut terdampak akibat kondisi geopolitik dunia tersebut, namun ekonomi Indonesia masih cukup kokoh sehingga tak ikut antre menjadi pasien IMF. Memang ada pelambatan, bahkan ada yang memprediksi akan terjadi krisis pada 2023, namun kita tidak bisa berpangku tangan," katanya.

"Kita harus terus bergerak, sehingga ketika semua bisa dilalui kita akan mendapatkan momentum untuk suatu lompatan ekonomi. Peluang itu terbuka lebar di Batam dan Karimun karena berhadapan langsung dengan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi di Asia Tenggara,” ungkap Gobel kemudian.

Sebagai gambaran, kata Gobel, per 1 Juli 2022, Angkasa Pura I bekerja sama dengan Incheon International Airport Corporation dan Wijaya Karya untuk mengelola Bandara Hang Nadim, Batam. Keterlibatan perusahaan pengelola bandara terbesar di Korea Selatan tersebut, katanya, merupakan gambaran tentang potensi ekonomi di Batam.

Sebagai salah satu negara yang cukup maju, katanya, Korea Selatan pasti akan melakukan investasi lainnya di Batam. “Hal ini akan berdampak ke daerah sekelilingnya, khususnya di Karimun yang merupakan sasaran investasi ekonomi terbesar kedua di Kepulauan Riau,” katanya.

Karena itu, Gobel sangat mendukung rencana pengembangan bandara, pelabuhan, dan kawasan ekonomi. “Ketiganya merupakan satu kesatuan ekosistem yang akan saling mendukung,” katanya.

Jika Batam memanfaatkan kedekatan geografis dengan Singapura, maka Karimun bisa memanfaatkan kedekatannya dengan Malaysia dan Pulau Sumatera. Untuk itu, katanya, pengembangan Mall Pelayanan Publik merupakan salah satu sarana yang tepat untuk kemudahan investasi dan bisnis di Karimun.

Dalam kunjungannya, itu Gobel juga diminta melepas jalan santai bersama penduduk Karimun. Setelah itu, meninjau pembangunan pelabuhan baru yang terhenti, rencana perpanjangan landasan bandara Raja Haji Abdullah yang terbentur lahan hutan lindung, dan pembangunan kawasan ekonomi Gold Coast.

Karimun merupakan  salah satu kabupaten baru di Provinsi Kepulauan Riau yang berdasarkan UU No. 53 Tahun 1999. Secara geografis Karimun terbentang antara 00º 24 '36" LU dan 01º 13' 12" LU dan 103º 13 '12" BT ke 104º 00' 36" E, persis jalur pelayaran dan dekat dengan zona penerbangan internasional.

Dengan menggunakan speedboat atau kapal feri, dari Batam ke Karimun bisa ditempuh dalam waktu 1-2 jam tergantung pada jenis kapalnya. Karimun lebih dekat ke Malaysia – hanya kurang dari satu jam pelayaran ke Semenanjung Malaya, sedangkan Batam lebih dekat ke Singapura. Karimun juga lebih dekat ke Pulau Sumatera.

Posisi Karimun berbatasan langsung dengan pusat pertumbuhan industri Batam dan Bintan (pulau dengan penduduk 160 jiwa, terbesar ke 4 di Kepulauan Riau). Pusat pemerintahan Kabupaten Karimun berada di Tanjung Balai, Kecamatan Meral yang di sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Rangsang dan Bengkalis, sebelah timur Desa Tebing, sebelah selatan Kecamatan Rangsang, Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Meranti dan sebelah utara Selat Singapura (Phillips Channel), Selat Melaka, dan Semenanjung Malaysia.

Karimun juga berbatasan dengan Kecamatan Kateman (Indragiri Hilir) dan Kecamatan Senayang Phallus di sebelah Selatan, Kecamatan Rangsang, Kecamatan Tebing Tinggi (Kabupaten Kepulauan Meranti) dan Kecamatan Kuala Kampar (Kabupaten Pelalawan) di sebelah Selatan, dan Kecamatan Padang Belakang (Batam) di sebelah Timur.

Luas wilayah Karimunjawa terdiri dari 4.918 km² luas daratan 932 km² (93,157 ha) dan luas lautan sekitar 3.987 km² atau seluas 398.692 hektar, dengan demikian dapat diketahui bahwa Karimun dikelilingi oleh laut, Kabupaten Karimun adalah gugusan pulau-pulau kecil dan besar berjumlah 249 pulau, yang terdiri dari 54 pulau telah berpenghuni dan 195 pulau lainnya tidak berpenghuni.

Jumlah penduduk Karimun sekitar 260 ribu jiwa. Sedangkan jumlah penduduk Batam sekitar 1,2 juta jiwa. Akan halnya jumlah penduduk Tanjung Pinang, ibukota Kepulauan Riau, sekitar 230 ribu jiwa. Tanjung Pinang terletak arah timur Batam. Pulau ini berpotensi sebagai destinasi investasi dan wisata bahari.

Dengan perencanaan tata ruang berbasis pulau-pulau “archipelascape”, dengan model arsitektur penataan ruang publik di tepi pantai dan kegiatan yang mendukung sistem jaringan lintas pulau, serta keterkaitan hulu dan hilir perkotaan tempatan. Spot-spot wisata bahari pulau ini dapat dikembangkan sebagai waterfront perkotaan harus ditempatkan pada posisi dan sistem yang baik.

Meski dalam satu wilayah Provinsi Kepulauan Riau, Pulau-pulau Batam, Bintan, dan Karimun mempunyai karakteristik yang berbeda bila dikembangkan sebagai destinasi wisata.

Latar historis dan budaya kawasan ini, memungkinkan dikembangkan wisata berbasis sumberdaya alam dan budaya kawasan tujuan wisata, mulai dari wisata sejarah, religi, bahari, belanja, agro,  kuliner, olah raga, dan wisata MICE.

Prediksi Gobel seirama dengan berbagai penelitian terkait pengembangan Batam, Bintan, Karimun sebagai destinasi wisata dan investasi, terutama karena kawasan ini terdiri dari berbagai pulau kecil terkoneksi yang semuanya berpotensi sebagai kawasan wisata dengan basis alam, budaya, religi, dan sejarah. Sekaligus terkoneksi dengan latar belakang Singapura, Johor Bahru, Pahang, dan Melaka. Bahkan dengan berbagai negara lain di ASEAN, seperti Vietnam, Laos dan Thailand.

Batam, Bintan dan Karimun diperkaya dengan pulau-pulau Rempang, Galang, Galang Baru, Bulang, Sambu, Buluh, Abang, Janda Berhias, Aur, Lengkanak, Belakang, Padang Nyirup, Mapur, Nikoi, Kundur, Sugi, Moro, dan Alai.

Secara historis - arkeologis, Karimun yang bermula dari Chi ke Wan terdapat prasasti Pasir Panjang bertulis huruf nagari, yang menggambarkan interaksi intens masyarakat tempatan dengan pendatang dari Tiongkok di abad 9 - 10 M, seperti dalam catatan J. Brandes. Karenanya, Karimun juga pernah menjadi salah satu pangkalan strategis bagi kerajaan Sriwijaya yang membersihkan kawasan itu dari bajak laut, seperti yang ditulis Fa-Hsieu.

Ketika Prameswara meninggalkan Temasek (Singapura), akibat serbuan Majapahit dan Siam,  penduduk Karimun juga yang menguasai pulau yang kini menjadi negara kota, itu. Prameswara lantas menuju Muar - Johor dan kemudian mendirikan Kesultanan Melaka.

Di Karimun juga armada Portugis dirampas pasukan Johor, menjadi lintasan pelaut Aceh ke Pahang, dan menjadi sentra ekonomi bisnis bagi Kerajaan Riau - Lingga. Nama Karimun secara eksplisit tertulis dalam Traktat London yang membagi wilayah kawasan kepulauan Riau menjadi wilayah dalam pengaruh Inggris (Semenanjung Malaya dan Temasek), Riau dan Lingga menjadi wilayah dalam pengaruh Belanda.

Karimun yang juga menyimpan kekayaan timah di Monos, menjadi sangat penting ke depan, dalam konteks pengembangan Batam dan Bintan. Termasuk dalam merespon perubahan orientasi geo ekonomi dari Amerika Eropa ke Asia Pasifik. | masybitoch

Editor : delanova
 
Humaniora
02 Apr 24, 22:26 WIB | Dilihat : 423
Iktikaf
31 Mar 24, 20:45 WIB | Dilihat : 995
Peluang Memperoleh Kemaafan dan Ampunan Allah
24 Mar 24, 15:58 WIB | Dilihat : 231
Isyarat Bencana Alam
16 Mar 24, 01:40 WIB | Dilihat : 707
Momentum Cinta
Selanjutnya
Sporta
07 Jul 23, 08:50 WIB | Dilihat : 1156
Rumput Tetangga
Selanjutnya