Konser Musik

Menikmati Musik Indie Rock, Mac De Marco

| dilihat 1788
 
 
JAKARTA, AKARPADINEWS.COM | Meski hujan, muda-mudi Jakarta tak pernah kehilangan semangat untuk menikmati musik secara langsung.  Buktinya, semalam (22/01), para penggemar musik indie dari Mac De Marco, larut dalam suasana sukacita menikmati tawaran lagu dari musisi asal Kanada ini selama hampir dua jam. 
 
Bertempat di Foundy No. 8 Level II, SCBD, Jakarta Selatan, konser ini dibuka oleh band indie rock lokal, Jirapah. Mereka juga tampil cukup meyakinkan dan menghibur penonton.
 
Mac De Marco membawakan 11 lagu dengan Salad Day sebagai lagu pembuka. Di bawah sorot lampu, Mac De Marco menjadi magnet perhatian penonton karena aksi atraktifnya di atas panggung. Saat jeda pergantian lagu, ia selalu menyelipkan humor-humor segar dengan berdialog bersama personel band pengiringnya dan sesekali dengan audiens. Ia juga sukses membawa audiens larut bersamanya dengan ikut bernyanyi. Tata suara dan cahaya apik juga menjadi nilai plus yang menambah kenikmatan penonton. 
 
Mac De Marco yang lekat dengan indie rock/psychdelic pop ini mampu mencuri perhatian dunia lewat beberapa album yang telah dihasilkannya seperti Rock and Roll Night Club (2012), 2 (2012) dan Salad Days (2014). Kesemua albumnya dihasilkan dan dipasarkan secara indie. Lewat kolaborasi promotor prasvana dan kelompok kreatif Studiorama, ia ‘diculik’ ke Indonesia sebelum tampil di Lanelay Festival, konser besar bertaraf internasional di Singapura. 
 
Musisi asal Kanada ini ternyata telah menjadi harapan besar penggemarnya di Asia Tenggara, terlebih Indonesia. Antusiasme mereka tak lebih karena sosok musisi serba bisa ini dalam menghasilkan musik. Lewat album terbarunya, Salad Day, berhasil masuk ke dalam daftar album terbaik 2014 oleh beberapa media internasional seperti Rolling Stone, New Musical Express, hingga Spin. Meski bergerak di ranah indie, kualitas sound yang jernih dan detail menjadi kelebihannya. Ia menyuguhkan perkembangan produksi rekaman dan kepekaan mengaransemen komposisi. 
 
Tidak hanya anak muda Jakarta, konser ini juga diramaikan kedatangan muda-mudi asal Bandung.
 
 “Sebagai anak muda, dia jenius dan bertalenta. Ini alternatif buat gue yang bosen denger musik mainstream,” ujar Yana, mahasiswa seni rupa ITB tingkat akhir, salah satu penonton konser. Ia bersama teman-temannya melewati jarak lebih dari seratus kilometer dari Bandung ke jakarta dengan menggunakan jasa travel ekspress.
 
“Mac De Marco punya kelebihan di atitude-nya. Bayangkan, penonton sampai hapal banyolan khas dia,” ucap Yana. Lewat rekaman konsernya di youtube, solois yang baru berumur 24 tahun ini memang sering mengeluarkan banyolan-banyolan dan humor yang menjurus vulgar. Dampaknya, selama konser tadi malam, penonton sempat meniru dengan fasih ucapan Mac saat memulai banyolannya.
 
Yana menambahkan, ”Saking asiknya konser, bahkan ada yang ngelemparin mereka rokok.” Hal tersebut sepertinya wajar, karena atmosfer audiens yang tercipta dengan Mac De Marco sangatlah cair. Insiden pelemparan bungkus rokok tersebut merupakan wujud apresiasi selain tepuk tangan yang kerap terjadi pada pertunjukan-pertunjukan konser musisi indie.
 
Lagu yang dibawakan Mac semalam di antaranya Rock N Roll Night Club, Freaking Out The Neighbourhood, Ode to Viceroy, Blue Boy, Brother, Let Her Go, Chamber Reflection, dan seperti biasa, Mac dalam setiap konsernya menyematkan lagu-lagu jamming dan lagu cover dari band Metallica di penghujung konsernya. 
 
Datangnya Mac De Marco membuat geliat musik indie tanah air terasa semakin semarak. Karena, musik indie dalam beberapa tahun belakangan ini kerap muncul ke permukaan. 
 
Sebut saja, White Shoes The Couples Company yang sukses mengitari lima benua karena musiknya. Solois asal Indonesia, Tulus, dengan album "Gajah" saat ini punya agenda konser yang padat, atau Endah N Resa yang tak pernah absen dalam ajang jazz di tanah air. Artinya, kehadiran Marc De Marco di Jakarta adalah wujud keberagaman dan kreativitas musik di Indonesia yang semakin bersemangat. |Adhimas Faisal,  Penulis Lepas.
 
Editor : Nur Baety Rofiq
 
Lingkungan
03 Mar 24, 09:47 WIB | Dilihat : 248
Ketika Monyet Turun ke Kota
22 Jan 24, 08:18 WIB | Dilihat : 474
Urgensi Etika Lingkungan
18 Jan 24, 10:25 WIB | Dilihat : 466
Penyakit Walanda dan Kutukan Sumber Daya
06 Jan 24, 09:58 WIB | Dilihat : 438
Pagi Lara di Haurpugur
Selanjutnya
Polhukam
19 Apr 24, 19:54 WIB | Dilihat : 249
Iran Anggap Remeh Serangan Israel
16 Apr 24, 09:08 WIB | Dilihat : 344
Cara Iran Menempeleng Israel
Selanjutnya