Wayang Sukuraga

Kala Raga Berbicara

| dilihat 2270

AKARPADINEWS.COM | SEBUAH potongan kaki raksasa menjulur di sisi kiri panggung. Di sekeliling panggung lainnya, nampak wayang serupa tubuh-tubuh manusia berwajah mata dan mulut. Melihatnya lebih dekat, memberikan impresi yang absurd, namun mengerikan.

Di sisi lain, gunungan yang menjadi simbol utama dalam pertunjukan wayang tertancap kokoh di panggung dengan layar putih raksasa yang menjadi latar utama pertunjukan.

Pemandangan visual itu disuguhkan di panggung Graha Bhakti Budaya pada Sabtu, 5 Maret 2016. Malam itu, pertunjukan Wayang Sukuraga asal Sukabumi itu menjadikan anggota tubuh manusia yang berbicara tentang laku manusia.

Wayang Sukuraga, bukan wayang biasa yang seringkali mengangkat kisah epos Mahabrata dan Ramayana. Sukuraga adalah wayang anggota tubuh. Asal muasal Sukuraga bersumber dari lukisan.

Effendi, perupa asal Sukabumi yang menggagas pertunjukan ini sejak 1987, terinspirasi dari lukisan Sukuraga yang dibuatnya saat pameran di Malaysia, hingga akhirnya tercetus ide untuk mengembangkan dalam bentuk wayang. Dia menjelaskan, Sukuraga merupakan sebuah karya wayang anggota badan. Dengan kata lain, Sukuraga merupakan seni yang digerakan oleh anggota badan.

Selama dua jam, anggota tubuh yang berbicara itu direpresentasikan dalam bentuk visual wayang, yang berkolaborasi dengan puisi seniman Melayu, Asrizal Nur. Terlihat pula gerak tari, dan terdengar nyanyian, dan alunan musik gamelan Sunda yang menyatukan unsur tradisi dan modern hingga pencak silat. Seluruh elemen seni ini melebur dengan tata cahaya dan visual multimedia menjadi satu kesatuan pertunjukan yang fleksibel.

Puisi-puisi yang dilontarkan Asrizal dan Effendi berkisah tentang mata yang harus dijaga, telinga yang waspada mendengar, mulut yang harus berucap dengan hati-hati, dan kaki yang harus melangkah di jalan yang menuju keselamatan. Pertunjukan itu menggiring penonton memasuki ruang kontemplasi.

Dengan elemen teks dan rupa ini, panggung pertunjukan terlihat lebih cerewet, seringkali antar elemen seni berdiri masing-masing. Unsur budaya khas Sukabumi juga begitu kentara.

Gagasan pertunjukan Wayang Sukuraga layak diapresiasi. Apalagi, gagasannya sarat dengan nilai islami. Al-Quran, khususnya Surat Yasin, menyampaikan pesan bila kelak anggota tubuh akan menjadi saksi atas perbuatan masing-masing manusia ketika diminta pertanggungjawaban di hadapan Yang Maha Kuasa.

Dalam Al-Quran, Allah SWT berfirman, "Pada hari ini, Kami tutup mulut mereka, dan berkatalah kepada kami, tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan (QS Yasin: 65).

“Sukuraga sarat nilai sosiologis dan filosofis,” ungkap Mohamad Muraz, Walikota Sukabumi saat memberi sambutan pertunjukan. Sejak didirikan tahun 1987 dalam bentuk sanggar, Wayang Sukuraga terus melaju di balik berbagai keterbatasan dan hambatan. Hinga Februari 2016 ini, kesenian Sukuraga dikukuhkan sebagai ikon seni khas Sukabumi.

Seni Wayang Sukuraga memiliki harapan. Ke depan, kesenian ini tidak hanya diminati warga Sukabumi dan berkembang di Indonesia saja. Namun, kelak dapat mendunia. Sebab, menurut Effendi, Wayang Sukuraga adalah satu-satunya kesenian anggota badan di dunia yang diangkat dalam media wayang.

Di masa lalu, Sunan Kalijaga menjadikan wayang sebagai media dalam menyiarkan Islam. Dalam Sukuraga, Effendi sekiranya melakukan hal yang hampir serupa. Wayang tidak hanya menjadi sebuah seni pertunjukan, namun menjadi media seni yang memiliki hakikat dan nilai penting dalam menyampaikan nilai islami dan memperkenalkan kultural khas Sukabumi yang inovatif.

Ratu Selvi Agnesia

Editor : M. Yamin Panca Setia
 
Seni & Hiburan
03 Des 23, 14:05 WIB | Dilihat : 502
Kolaborasi Pelukis Difabel dengan Mastro Lukis
29 Sep 23, 21:56 WIB | Dilihat : 1584
Iis Dahlia
09 Jun 23, 09:01 WIB | Dilihat : 1373
Karena Lawak Chia Sekejap, Goyang Hubungan Kejiranan
Selanjutnya
Sainstek
01 Nov 23, 11:46 WIB | Dilihat : 921
Pemanfaatan Teknologi Blockchain
30 Jun 23, 09:40 WIB | Dilihat : 1153
Menyemai Cerdas Digital di Tengah Tsunami Informasi
17 Apr 23, 18:24 WIB | Dilihat : 1412
Tokyo Tantang Beijing sebagai Pusat Data Asia
12 Jan 23, 10:02 WIB | Dilihat : 1559
Komet Baru Muncul Pertama Kali 12 Januari 2023
Selanjutnya