Visi Misi Bakal Kandidat Presiden AS

Siapa Pantas Memimpin Negeri Abang Sam?

| dilihat 2852

AKARPADINEWS.COM | BAKAL kandidat Presiden Amerika Serikat (AS) makin mengerucut ke sejumlah nama. Kubu Partai Republik mulai menimang-nimang tiga jagonya: Ted Cruz, Donald Trump, dan Marco Rubio. Demikian pula kubu Partai Demokrat, yang tengah mengodok dua jagonya : Hillary Clinton dan Bernie Sanders.

Bakal calon kandidat itu terus digodok masing-masing kubu, untuk menentukan kandidat terkuat yang bakal diadu dalam pertarungan menuju Gedung Putih. Para bakal calon presiden negeri Abang Sam itu tentu terus berupaya menyakinkan publik AS dengan mensosialisasikan rencana kebijakan dan program pemerintah jika kelak menjadi Presiden AS ke-45.

Di kubu Republik, Ted Cruz kini memimpin voting di Iowa. Dia meraih 28 persen suara pada pemilihan Kaukus Partai Republik di Iowa. Cruz mengatakan, kemenangannya di pemilihan Kaukus Iowa merupakan kemenangan warga AS yang sudah jengah dengan kepemimpinan Presiden Barack Obama yang diusung Partai Demokrat, selama delapan tahun. Kemenangan itu, Cruz menegaskan, bukan kemenangan yang diciptakan media.

Senator asal Texas ini dikenal pengkritik keras kebijakan Obama, khususnya terkait Undang-Undang Jaminan Kesehatan yang disebut dengan Obamacare. Selain itu, lulusan Hukum Universitas Harvard ini menjanjikan, jika terpilih menjadi presiden, akan meninjau ulang, bahkan menghapus Obamacare. “Sudah enam tahun Obamacare berjalan, sudah membunuh pekerjaan banyak orang. Ketika saya terpilih menjadi presiden, maka saya akan meninjau ulang dan menghapus itu (Obamacare),” ujarnya saat debat bakal calon Presiden Partai Republik, 28 Januari 2016 lalu.

Untuk mengganti kebijakan itu, Cruz akan melakukan tiga hal. Pertama, menyiapkan sistem yang memungkinkan tiap warga mengakses jaminan kesehatan antarnegara bagian. Kedua, meningkatkan kapasitas dana kesehatan sehingga setiap warga memiliki dana simpanan jaminan kesehatan. Ketiga, menyambungkan sistem jaminan kesehatan dengan sistem kepegawaian di tiap perusahaan sehingga lebih mudah diakses dan portabel untuk setiap warga.

Fokus kebijakan Cruz juga mengarah pada peningkatan keamanan nasional dan internasional serta mengoptimalkan peran AS di dunia internasional. Cruz akan menjadikan AS sebagai mercusuar dunia internasional yang mendukung perdamaian dunia. Dia juga ingin menggerakkan pemimpin dunia untuk menyikapi isu-isu global, membangun dan memperbaharui sistem militer dan persenjataan AS, melawan ISIS sebagai bentuk peningkatan tingkat keamanan nasional, dan mengkaji kembali perjanjian AS dengan Iran, khususnya terkait pengembangan nuklir Iran.

Cruz juga akan memperkuat hubungan diplomatik AS dengan Israel. Bagi Cruz, Israel merupakan salah satu negara di Timur Tengah dengan sistem pertahanan terbaik. Untuk merangkul Israel, Cruz menegaskan, AS tidak akan memberikan dukungan kepada Palestina lantaran menganggap Islam sebagai penyebar terorisme.

Untuk kebijakan imigrasi, Cruz yang berusia 45 tahun berencana memperkuat sistem dan dukungan teknologi di perbatasan negara. Cruz juga akan merevisi Undang-Undang Keimigrasian AS lantaran terlalu terbuka. Dia juga menyatakan, pemberian amnesti harus mengikuti hukum yang berlaku.

Di bawah Cruz, terdapat nama Donald Trump, dengan perolehan dukungan 24 persen. Trump yang awalnya memimpin sejumlah survei, popularitasnya anjlok lantaran berbagai pernyataannya yang kontroversi. Misalnya, dia menegaskan akan melarang seluruh muslim masuk ke AS jika terpilih menjadi presiden. Dia juga sering melontarkan cacian yang menyerang pribadi lawan politiknya.

Dalam meraih dukungan publik AS, pengusaha berusia 68 tahun itu memiliki beberapa program unggulan. Salah satunya perihal penanganan imigran. Dalam debat yang diadakan sebelumnya, Trump berpendapat, AS kerap kali mendapat kiriman imigran dari Meksiko, tanpa ada upaya pencegahan. “Pemerintah Meksiko telah mengirim kriminalnya, pemerkosa, dan berbagai kegiatan ilegalnya melalui perbatasan kita,” ujarnya.

Untuk mengatasi hal itu, Trump punya ide, membangun dinding besar dan kokoh di sepanjang perbatasan AS dengan negara lain. Anehnya, biaya pembangunan dinding itu, menurut Trump, ditanggung Pemerintah Meksiko karena negara itu kerap mengirimkan warganya ke AS.

Trump juga akan memperketat perizinan imigran yang diyakini dapat memperkecil ruang pergerakan teroris, yang memasuki wilayah AS. Dan, pernyataan kontroversi Trump adalah terkait larangan imigran Islam untuk datang ke AS untuk mencegah terorisme.

Trump juga berencana mereformasi hubungan perdagangan AS dengan Tiongkok. Hal itu penting karena Tiongkok sudah mengancam perekonomian AS. Dia ingin AS tidak berada di bawah pengaruh Tiongkok. Trump juga akan melindungi merek dagang asal AS dari tindakan plagiat yang sering dilakukan Tiongkok.

Trump juga akan memperketat produk impor yang berasal dari Tiongkok dan menghadang penyelundupan barang-barang asal Tiongkok yang marak terjadi di AS.

Penyelundupan barang-barang ilegal Tiongkok itu, menurut Trump, merupakan upaya pelemahan daya produksi dan pendapatan AS yang dilakukan Pemerintahan Tiongkok.

Sementara Marco Rubio, politisi berusia 44 tahun digadang-gadang sebagai kader muda Republik yang berbakat. Di usia 29 tahun, Rubio sudah terpilih menjadi salah satu anggota parlemen di Florida. Pria berdarah Amerika-Kuba ini juga pernah melakukan gebrakan dengan merangsek ke posisi ketiga pada pemilihan Kaukus di Iowa. Dia memperoleh dukungan 23 persen, hanya berbeda satu persen dari Trump.

Untuk melanggengkan langkahnya menuju Gedung Putih, Rubio berencana memperkuat posisi AS di dunia internasional. Caranya, memperkuat militer. Dengan begitu, dia berpendapat, akan meningkatkan kemampuan negara melindungi warganya dari ancaman keamanan, khususnya ancaman dari serangan ISIS. Dengan militer yang kuat pula, Rubio juga yakin AS dapat menghabisi ISIS.

Dalam konteks kebijakan luar negeri, Rubio juga menegaskan komitmennya membangun hubungan AS-Israel. Pria yang kini masih menjabat sebagai Senator Florida tersebut juga akan mengevaluasi hubungan AS-Iran yang kini tengah terjalin. Dia merasa, keterjalinan hubungan AS-Iran, sama saja mendukung terorisme.

Rubio juga akan membangun citra AS sebagai negara kuat dan dapat diandalkan. Dengan begitu, AS tidak akan dipandang sebelah mata. Dalam programnya, dia juga menekankan pentingnya penanganan imigran. Dia menawarkan kebijakan berdasarkan konstitusi dan mengoreksi beberapa kebijakan terkait imigran yang sudah dilakukan Obama.

Rubio juga akan menghapus pemberian amnesti kepada imigran yang bermasalah. Bila ada imigran gelap, melakukan kriminal atau buronan, Rubio akan mencanangkan program pelacakan visa dan langsung mendeportasi.

Dia juga akan membangun dinding perbatasan sepanjang 700 mil dengan dilengkapi berbagai fasilitas teknologi untuk mencegah masuknya imigran gelap. Dia pun akan menambah petugas penjaga perbatasan hingga mencapai 20 ribu personil.

Soal jaminan kesehatan, Rubio juga mengoreksi Obamacare. Menurutnya, Obamacare sudah membebani negara dan hanya ambisi semu pemerintah saat ini. Rubio berencana mencabut kebijakan Obamacare dan menggantinya dengan kebijakan baru. Dia mengusulkan perlunya jaminan kesehatan yang terjangkau dan dapat menjadi simpanan bagi warga AS. Program itu akan ditunjang teknologi kesehatan terbaru sehingga warga AS dapat terpenuhi haknya mendapat pelayanan kesehatan yang layak.

Ketiga bakal calon dari Partai Republik memang memiliki program-program yang berbeda-beda. Akan tetapi, ketiga bakal calon itu memiliki persamaan soal ketidaksukaan mereka atas keberadaan Islam yang kini tengah berkembang di Amerika.

Meski di pemilihan Kaukus Iowa, Cruz memimpin, bukan berarti Republik akan mengusulkannya. Trump dan Rubio masih punya kesempatan menggeser Cruz jika mampu menawarkan program-program yang mampu menarik respon publik AS.

Di kubu Demokrat, Hillary Clinton merupakan juara dalam pemungutan suara Kaukus Iowa. Istri mantan Presiden AS Bill Clinton itu memperoleh 50 persen suara dari simpatisan Demokrat. Sebelumnya, Hillary sudah mencalonkan diri sebagai bakal calon presiden Demokrat di tahun 2009. Namun, dia mengundurkan diri di bursa pencalonan sehingga Demokrat memajukan Barack Obama sebagai kandidat dan menang.

Dalam pencalonannya kali ini, Hillary mengedepankan program jaminan sosial dan kesehatan dengan menyempurnakan sistem jaminan sosial dan kesehatan yang sudah dijalankan. Mantan Menteri Luar Negeri AS itu juga akan memperluas program jaminan sosial sehingga setiap warga negara dapat mendapatkan manfaat lebih dari program tersebut, khususnya warga di kawasan pinggiran kota yang memerlukan program tersebut.

Perempuan berusia 68 tahun itu juga memastikan setiap janda dan perempuan single parent mendapatkan perlindungan dengan program jaminan sosial yang diinisiasinya. Demikian pula setiap difabel, akan memperoleh hak yang sama untuk mendapatkan jaminan sosial.

Untuk program jaminan kesehatan, Hillary akan memberikan akses obat murah untuk mereka yang menjalani pengobatan rawat jalan, khususnya para lanjut usia (lansia). Dengan begitu, tidak akan ada warga AS yang kesulitan mendapatkan pengobatan. Dia juga akan memperbaiki sistem penyelenggaraan jaminan kesehatan sehingga warganya dapat memperoleh kualitas kesehatan lebih baik.

Isu imigran yang berkembang pun menjadi perhatian Hillary. Namun, Hillary menegaskan, program penanganan imigran harus mengedepankan keadilan dan humanis. Dia akan membuat undang-undang yang memastikan imigran berkelakuan baik dan memiliki karir di AS, bahkan memiliki status sebagai warga negara AS.

Ibu dari Chelsea Clinton ini juga akan memberikan hak imigran, khususnya dari negara-negara konflik untuk  mendapatkan perlindungan jaminan sosial dan kesehatan. Hillary juga akan menginisiasi program yang mengakomodir para imigran dapat menemukan keluarganya yang sudah lebih dahulu datang ke AS dan sudah menjadi warga negara. Untuk menghadapi imigran gelap, Clinton akan mengedepankan pendekatan humanis, yang tetap menghormati hak asasi imigran.

Tak hanya itu, Clinton juga akan memperbaharui sistem politik AS dengan mengedepankan keterbukaan data. Dia menginisiasi program Citizen United untuk masuk ke dalam amandemen konstitusi AS. Program itu mengedepankan peran warga AS untuk aktif menyuarakan pilihannya. Clinton juga menginisasi keterbukaan sumber dana kampanye. Dengan begitu, pembiayaan politik dapat dipantau publik.

Terkait kebijakan luar negeri, Hillary akan lebih meningkatkan hubungan dengan negara sekutu dan berperan aktif pada isu-isu internasional. Jika terpilih menjadi Presiden, Hillary berjanji mengalahkan ISIS dan segala bentuk terorisme.

Dalam memerangi ISIS, Hillary menekankan pentingnya memisahkan antara ISIS dengan para penganut Islam lainnya. Dia percaya, muslim tidak diajarkan kekerasan seperti yang dilakukan ISIS. Baginya, Islam agama yang mengajarkan kedamaian.

Clinton juga mendorong Iran untuk menghentikan program pengembangan nuklir. Untuk membujuk Iran, dia akan intensif komunikasi dengan Iran, dan mengarahkan agar program nuklirnya bukan untuk tujuan meningkatkan persenjataan, namun fokus pada kepentingan pemenuhan kebutuhan energi.

Persoalan ketersediaan energi, Hillary akan intensif merealisasikan program energi hijau. Dia berencana mengalihkan penggunaan sumber energi tiap rumah tangga ke sumber energi hijau dan energi matahari.

Dia juga akan memperjuangkan persamaan hak mendapatkan upah antara pekerja perempuan dengan laki-laki. Hillary berjanji akan memperjuangkan hak bagi perempuan yang melahirkan atau sedang merawat keluarga yang sedang sakit, untuk tetap mendapatkan upah secara penuh. Hillary juga memperjuangkan kualitas kesehatan perempuan dan hak reproduksi.

Clinton juga akan memperjuangkan hak-hak kaum lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT) sehingga mereka memiliki hak yang sama dengan warga negara lainnya, khususnya perihal mendapatkan pekerjaan.

Dalam konferensi pers usai kemenangan dalam Kaukus Iowa, Clinton mengatakan, dirinya ingin menyatukan seluruh warga AS. “Saya sadar, kita semua memiliki perbedaan visi dan pendapat. Tapi, saya percaya apa yang sudah kita lakukan ialah untuk AS dan kita bisa bersatu melawan visi Republik yang selalu berusaha memecah belah kita,” tegasnya.

Kandidat lain dari kubu Demokrat, Bernie Sanders, masih memiliki kesempatan bertarung dengan Hillary. Pada pemilihan Kaukus Iowa, Sanders hanya kalah satu persen suara dari Clinton, yakni 49 persen. Dari segi program, Sanders juga mengedepankan aspek humanis.

Untuk program jaminan sosial, Sanders akan mengupayakan penguatan sistem dan peningkatan kapasitas jaminan sosial. Dengan begitu, seluruh warga negara AS memiliki simpanan dana untuk mendapatkan kehidupan lebih baik serta mendapat perlindungan negara.

Sanders juga mengupayakan sistem jaminan kesehatan yang lebih baik. Dengan demikian, hak setiap warga negara untuk mendapatkan fasilitas kesehatan dapat terpenuhi. Program ini dicanangkan oleh Sanders berdasarkan pengamatannya atas terjadinya ketidakadilan pemenuhan hak memperoleh kesehatan untuk kaum miskin. Rumah sakit belum mampu mengakomodir kebutuhan kesehatan untuk rakyat secara merata dan masih mendahulukan orang kaya.

Sanders juga akan menginisiasi program asuransi kesehatan yang diprioritaskan untuk keluarga kelas pekerja dan buruh. Program asuransi ini akan diinisiasi dengan sistem perlindungan, apabila ada warga negara yang harus kehilangan pekerjaannya. Melalui program asuransi ini, warga yang kehilangan pekerjaan akan tetap mendapatkan haknya untuk mendapatkan fasilitas kesehatan terbaik.

Senator dari Vermont tersebut juga berupaya memperjuangkan keadilan kepada semua ras yang ada di AS. Sanders akan berupaya memangkas stereotipe negatif terhadap suatu ras atau komunitas minoritas. Dia juga akan mengoptimalkan pihak kepolisian agar tidak melakukan kekerasan, tanpa alasan yang jelas seperti yang kerap menimpa ras Afrika di AS.

Perihal imigran, Sanders akan mengedepankan pendekatan humanis dengan cara menginisasi program-program kesetaraan hak. Dia akan melindungi setiap imigran yang bekerja di AS, terutama bila mengalami kejahatan. Para imigran yang bekerja pun akan diberikan hak jaminan kesehatan sehingga dapat bekerja dengan leluasa. Sanders juga akan melakukan pembaharuan sistem ketenagakerjaan untuk para imigran.

Soal pembangunan pagar di kawaan perbatasan, Sanders juga akan melakukan kajian, dengan mempertimbangkan sisi kemanusiaan. Untuk imigran yang melakukan tindak kriminal, Sanders akan membuat program deportasi dan pusat penahanan yang manusiawi sehingga tidak menimbulkan trauma terhadap imigran.

Soal hubungan diplomatik, politisi lulusan Universitas Chicago itu akan intensif membangun komunikasi internasional, khususnya dengan Iran agar ada kesepakatan pengembangan teknologi nuklir bukan untuk kepentingan perang.

Sengketa antara Israel dengan Palestina juga mendapat perhatian Sanders. Sanders menempuh jalur bijak, dengan mengupayakan perdamaian kedua negara. Sanders akan mendorong AS lebih optimal menjadi mediator konflik Palestina-Israel.

Sedangkan dalam menghadapi terorisme, khususnya ISIS, Sanders menekankan pentingnya mencegah penyebaran paham radikalisme di AS. Dia juga akan menghormati kebebasan beragama untuk warga AS.

Program yang disuguhkan Sanders dan Hillary, kontras dengan program yang diusung kandidat dari Partai Republik. Hillary dan Sanders lebih mengedepankan program dan cara-cara yang lebih humanisme, berbeda dengan cara-cara yang diusung rival politiknya. Cara-cara itu mampu menarik dukungan kaum minoritas di AS.

Yang jelas, warga AS adalah pemilih rasional. Pilihan politik mereka sangat tergantung suguhan program para kandidat. Mereka akan memilih program-program yang rasional, sejalan dengan ekspektasi, dan mampu menuntaskan persoalan yang dihadapi AS saat ini.

Muhammad Khairil

Editor : M. Yamin Panca Setia | Sumber : Fox News/Berbagai Sumber
 
Lingkungan
03 Mar 24, 09:47 WIB | Dilihat : 236
Ketika Monyet Turun ke Kota
22 Jan 24, 08:18 WIB | Dilihat : 459
Urgensi Etika Lingkungan
18 Jan 24, 10:25 WIB | Dilihat : 450
Penyakit Walanda dan Kutukan Sumber Daya
06 Jan 24, 09:58 WIB | Dilihat : 419
Pagi Lara di Haurpugur
Selanjutnya
Energi & Tambang