Wapres Sara Duterte Santai Hadapi Pemakzulan Dirinya

Putus Cinta Lebih Menyakitkan daripada Pemakzulan

| dilihat 814

MANILA | Wakil Presiden Filipina, Sara Zimmerman Duterte menggelar konferensi pers, Jum'at (7/2/25) pagi dengan busana casual berlengan pendek. Wajahnya nampak segar. Senyum terulas di bibirnya.

Ini adalah penampilan pertamanya di hadapan media, setelah parlemen melakukan pemungutan suara untuk resolusi pemakzulan atas dirinya, Rabu (5/2/25).

215 dari 306 suara anggota parlemen, termasuk beberapa anggota parlemen dari provinsi Mindanao, bersetuju atas resolusi pemakzulan yang akan dibawa ke sidang Senat yang diperkirakan akan berlangsung setelah Juli 2025 mendatang.

Ia bicara serius dalam campuran bahasa Filipina dan Inggris dari belakang podium resminya sebagai Wakil Presiden yang disiapkan petugas protokol Kantor Wakil Presiden Filipina. Matanya menatap tajam ke naskah pernyataan resminya.

Lantas, santai, penuh senyum, sekali sekala berkelakar dengan wartawan di hadapannya. Ia memang lebih banyak menjawab pertanyaan wartawan secara lisan.

"Ang paghihiwalay ay mas masakit kaysa ma-impeach (Putus cinta akan lebih menyakitkan daripada dimakzulkan"), ungkapnya dalam bahasa Filipina, sambil senyum, menjawab pertanyaan seorang wartawan.

Hal yang sama juga ditampakkan oleh Sara Duterte, ketika seorang wartawan bertanya, apakah dia akan mengundurkan diri merespon pemakzulan parlemen? "Tidak ada rencana untuk mengundurkan diri," katanya.

Sara Membantah

Sara menyampaikan pernyataan resminya, setelah menyapa khalayak seraya mengucapkan salam, "assalamu'alaikum warahmatullahi wa barakatuh," seperti biasa dia lakukan. Lantas ia menyatakan, dirinya biasa-biasa saja. "I'am OK." tukasnya.

Ia menyatakan, pengacaranya sedang mempersiapkan 'pertarungan hukum' atas pemakzulan parlemen tersebut. Ia menafikan langkah pengunduran diri yang dipandang sebagai cara dan pilihan untuk mencegah kemungkinan (jatuhnya) hukuman yang akan menghalanginya mencalonkan diri dalam Pemilihan Presiden 2028.

Resolusi dua pertiga anggota Parlemen Filipina telah memakzulkan dirinya, dengan serangkaian tuduhan pidana, termasuk merencanakan pembunuhan Presiden Ferdinand Marcos Jr., yang sekali lagi ia bantah. Pada pemilihan umum 2022, Marcos Jr merupakan mitranya. Tapi, belakangan keduanya berselisih faham yang fundamental dalam kebijakan luar negeri. (baca: Parlemen Makzulkan Wakil Presiden)

Dalam perseteruannya dengan Presiden Marcos Jr, Sara (Nov 24) melontar dugaan, Presiden Ferdinand Marcos Jr menginginkan kematiannya, karena memandang dirinya sebagai "ancaman terbesar" bagi harapan Marcos Jr untuk terpilih kembali pada tahun 2028. Atas dugaan tersebut, Sara menyatakan, ia meminta seseorang untuk (balas) membunuh Marcos Jr., bila dirinya tewas.

Alih-alih bicara ihwal  pengunduran diri, pada konferensi pers tersebut, ia malah menegaskan, kini Filipina sedang terjebak dalam kesulitan ekonomi. Sara mengatakan, kehidupan orang Filipina menjadi "jauh lebih buruk" karena biaya hidup yang meroket.

Lebih jauh, ihwal pemakzulan atas dirinya, Sara menyatakan,  "Kami belum sampai ke sana. Masih terlalu jauh di depan.”

Kemenangan Milik Rakyat

Pada konferensi pers tersebut, Sara menyatakan dalam 'bahasa ibu'-nya, “Ang tanging masasabi ko na lamang sa puntong ito ay God save the Philippines.” ("Yang dapat saya katakan saat ini adalah Tuhan selamatkan Filipina.")

Kemudian dia meminta para pendukungnya, yang melakukan aksi demo menentang pemakzulan, mengalihkan perhatian ke media sosial untuk mengekspresikan sentimen mereka, daripada melakukan protes jalanan, sehingga dapat menghindari gangguan terhadap kehidupan khalayak.

Sidang Senat yang akan membahas resolusi pemakzulan atas dirinya, memang tak akan berlangsung segera. Presiden Senat, Chiz Escudero telah mengatakan bahwa persidangan tidak akan berlangsung sampai sesi dilanjutkan pada bulan Juni. Karena pemilihan umum untuk memilih senator akan berlangsung Mei 2025. Bola panas itu kini berada di Senat.

Maknanya, perang isu untuk mempengaruhi pandangan dan sikap khalayak sangat terbuka selama beberapa bulan ke depan. Termasuk dalam hal memengaruhi bakal calon senator yang akan menyidangkan resolusi pemakzulan tersebut. Sara juga mengatakan, belum sempat bicara dengan rekan-rekan senatornya (baik yang lama, maupun yang akan berkontestasi).

Selebihnya, Sara menyatakan, isu tentang pemakzulan dirinya sudah berlangsung lama. Karenanya, dia mulai mempersiapkan pengacara untuk menghadapi proses pemakzulan, itu sejak November 2023. Persisnya, sejak Wakil Pemimpin Minoritas di Parlemen, France Castro mengungkapkan rencana mengajukan usul pemakzulan atas dirinya.

Pada konferensi pers tersebut, Sara menyatakan, “... nais ko na lang ipaabot ang aking taos pusong pasasalamat sa mga kababayan na patuloy nagdarasal, sumusuporta, nagtitiwala at patuloy na nagmamahal sa akin. ,” kata Wapres. [ .... saya hanya ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada saudara-saudari senegara yang terus berdoa, mendukung, mempercayai dan terus mencintai saya...]  Manalig kayo dahil sa taong bayan ang tagumpay [Percayalah, kemenangan adalah milik rakyat,”]

Sikap Wapres Sara Duterte dalam konferensi pers tersebut menjengkelkan lawan-lawan politik yang progresif hendak memakzulkannya. Antara lain, anggota DPR Akbayan Perci Cendaña.| haedar

Editor : delanova | Sumber : berbagai sumber
 
Energi & Tambang
Polhukam
16 Mar 25, 11:48 WIB | Dilihat : 178
Umat Islam Jangan Berdiam Diri
02 Mar 25, 21:38 WIB | Dilihat : 513
Diplomasi Buram di Ruang Oval Gedung Putih
Selanjutnya