Pelantikan Presiden RI ke-7

Presiden Joko Widodo: Mari Kita Bekerja, Bekerja dan Bekerja

| dilihat 1538
Foto:Istimewa
JAKARTA,AKARPADINEWS.Com - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dalam pidato perdananya di depan Sidang Paripurna MPR mengajak semua elemen untuk bekerja bersama-sama untuk mencapai Indonesia yang lebih baik di masa pemerintahannya.
 
“"...kerja besar membangun bangsa tidak mungkin bisa dikerjakan sendiri oleh presiden dan wakil presiden, tapi kekuatan kolektif yang merupakan kesatuan seluruh bangsa,” ucap Joko Widodo dalam pidato perdannya di Gedung MPR/DPR, Senin 20 Oktober 2014. “ .... kini saatnya kita semua bekerja, bekerja dan bekerja.”
 
Pada sidang paripurna yang dipimpin Ketua MPR Zulkifli Hasan, Jokowi tampil mengenakan peci dan setelan jas hitam serta dasi merah, Jokowi memegang secarik kertas dalam pidato perdana usai dilantik secara resmi sebagai Presiden RI beserta wakilnya, Jusuf Kalla. 
 
Hadirnya para undangan dari tokoh nasional dan negara sahabat, seperti Duta Besar dari beberapa negara, Menlu AS John Kerry, Perdana Menteri Australia, Tony Abbot, Sultan Bolkiah dari Brunei  dan sebagainya, Joko Widodo (Jokowi) menyatakan akan tetap melaksanakan politik luar negeri bebas dan aktif.
 
Selain itu, Jokowi juga bertekad  mengembalikan kekuatan maritim Indonesia."Kita telah terlalu lama memunggungi samudera, memunggungi laut, memunggungi teluk, memunggungi selat. Kita kembalikan kejayaan kita sebagai negara maritim. Jalesveva Jayamahe, di lautlah kita jaya," tegas Presiden Joko Widodo.
 
Kemudian Jokowi juga menyatakan,”Kita kembangkan jiwa pelaut kita, pelaut pemberani yang berani mengarungi laut dan samudera. Kita kembangkan layar. Saya berdiri di bawah kehendak rakyat dan konstitusi.”
 
Jokowi yakin Indonesia dapat menjadi bangsa besar kreatif yang bisa menyumbang keluhuran kepada dunia. "Yakin kita semakin kuat dan berwibawa. Saya akan memastikan setiap rakyat di pelosok merasakan pembangunan. Semua instansi agar melaksanakan tugasnya,"lanjutnya 
 
Dalam pidatonya, Jokowi juga mengutip sesanti Proklamator bangsa, Soekarno, yang menjunjung tiga sila penting Trisakti, yakni  "berdaulat dalam bidang politik, berdikari dalam bidang ekonomi dan berkepribadian dalam budaya."
 
Dalam memulai pidato selama tujuh menit itu, Jokowi lebih dulu menyapa beberapa tamu penting, diantaranya mantan Presiden BJ. Habibie dan Megawati Soekarno Putri,  mantan Wakil Presiden Tri Sutrisno, dan mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Tak disangka Jokowi juga menyebut Prabowo, rivalnya dalam pemilihan calon presiden. “Rekan dan sahabat baik saya, Bapak Prabowo Subianto,” kata Jokowi. 
 
Sontak ucapan itu membuat seluruh tamu hadirin bertepuk tangan meriah. Pun Prabowo berdiri memberi hormat. Sekitar 20 detik tepukan itu membuat riuh seisi ruangan. Jokowi pun menghentikan sejenak sambutannya. Tepukan tangan mulai meredam, Jokowi melanjutkan dengan menyebut, Hatta Rajasa, pasangan Prabowo dalam pemilihan calon presiden dan wakil presiden. Pun, Hatta berdiri memberi hormat.
 
Terima Kasih SBY
 
Foto:istimewa
 
Dalam pidato Jokowi juga menyampaikan rasa terima kasih yang setinggi-tingginya kepada Prof. Dr. Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY). 
 
Atas nama pribadi, atas nama wakil presiden Moh. Jusuf Kalla, dan atas nama bangsa, Jokowi menyampaikan terima kasih kepada Presiden RI periode 2004-2014 Susilo Bambang Yudhoyono yang telah memimpin Indonesia selama 10 tahun terakhir.
 
Peserta upacara pelantikan presiden di dalam Gedung MPR RI lantas bertepuk tangan.
 
Pelantikan Presiden Joko Widodo disiarkan secara langsung di televisi dan pelantikan berakhir pukul 11.30 WIB. 
 
Pada Senin 20 Oktober 2014,  Jokowi dilantik secara resmi menjadi Presiden Republik Indonesia di Gedung DPR/MPR. Acara pelantikan itu dimulai pukul 10 pagi. Istri Jokowi, Iriana Widodo, hadir dengan mengenakan kebaya berwarna oranye. Ketiga anaknya, Gibran Rahkabumi, Kahiyang Ayu, Kaesang Pangarep, dan ibunda Jokowi, Sudjiatmi pun ikut dalam acara pelantikan di kompleks parlemen. Setelah pelantikan di kompleks MPR/ DPR, Jokowi dan Kalla akan menjalani serah terima jabatan dengan SBY di Istana Negara, yang kali pertama digelar. Selanjutnya, SBY memandu tur keliling Istana untuk Jokowi.
 
Usai pelantikan di Gedung MPR/DPR, sepanjang jalan protokol hingga Istana mulai ditutup karena ada pawai dan syukuran rakyat di area Monas untuk merayakan presiden baru dan adanya harapan baru dari rakyat. Jokowi dan Jusuf Kalla usai shalat Dhuhur dari gedung MPR diarak menaiki  kereta kuda, andong, di sepanjang jalan protokol menuju Istana agar bisa menyapa masyarakat luas. Teriknya matarhari tak menghalangi masyarakat  ambil bagian dalam menyambut pemimpin baru itu.
 
Di Monas sendiri telah disiapkan pagelaran budaya dari panggung musik oleh band Slank, Nidji dan ratusan artis serta disajikan juga makanan gratis untuk merayakan pemimpin baru Indonesia itu. Harapan rakyat Indonesia tak lain semoga Jokowi dan JK menjadi pemimpin yang amanah, istikomah dan konsisten dalam memimpin bangsa ini dan segeralah bekerja, bekerja dan bekerja untuk menjadikan Indonesia lebih baik.
 
Editor : Nur Baety Rofiq
 
Humaniora
02 Apr 24, 22:26 WIB | Dilihat : 538
Iktikaf
31 Mar 24, 20:45 WIB | Dilihat : 1062
Peluang Memperoleh Kemaafan dan Ampunan Allah
24 Mar 24, 15:58 WIB | Dilihat : 291
Isyarat Bencana Alam
16 Mar 24, 01:40 WIB | Dilihat : 756
Momentum Cinta
Selanjutnya
Lingkungan
03 Mar 24, 09:47 WIB | Dilihat : 248
Ketika Monyet Turun ke Kota
22 Jan 24, 08:18 WIB | Dilihat : 474
Urgensi Etika Lingkungan
18 Jan 24, 10:25 WIB | Dilihat : 466
Penyakit Walanda dan Kutukan Sumber Daya
06 Jan 24, 09:58 WIB | Dilihat : 438
Pagi Lara di Haurpugur
Selanjutnya