Lima Rencana Aksi Dubes Malaysia Zainal di Indonesia

| dilihat 1479

Majelis buka puasa (ifthar) di Kedutaan Malaysia untuk Indonesia di Jakarta, Selasa (29/5/19) itu terkesan istimewa. Selain dihadiri berbagai tokoh, termasuk mantan Duta Besar RI untuk Kanada, Dr. Teuku Faizasyah dan Presiden ISWAMI (Ikatan Setiakawan Wartawan Malaysia Indonesia), Wakil Duta Besar Malaysia, para minister councelor, dan para pemimpin redaksi, acara itu juga dihadiri Bakal Duta Besar Malaysia untuk Indonesia Zainal Abidin Bakar yang sebelumnya adalah Duta Besar Malaysia untuk Spanyol (2017-2019).

Diplomat karir yang sudah berkhidmat di Kementerian Luar Negeri Malaysia selama 31 tahun, itu telah dilantik oleh Perdana Menteri Malaysia Tun Dr. Mahathir Mohammad belum lama berselang.

Ayah tiga anak dan suami seorang isteri, ini pernah menjabat Duta Besar Malaysia untuk Cekoslovakia (2009-2013), Direktur OKI (Organisasi Kerjasama Islam) dan Kerjasama Regional (2013-2017), Wakil Direktur Jendral Informasi dan Diplomasi Publik (2013), dan Direktur Asia Timur di Kementerian Luar Negeri Malaysia.

Ketika menyampaikan sambutan dalam acara ifthar di Kedutaan Besar Malaysia, itu Zainal Abidin Bakar mengemukakan, untuk menjalankan tugasnya di Indonesia, dia sudah menyiapkan 5 (lima) Action Plan. Dalam hubungannya dengan media, dia berharap, dapat terus menjaga hubungan dan legasi para Duta Besar sebelumnya agar hubungan itu, ke depan bertambah erat.

Dia menggambarkan, hubungan Malaysia dan Indonesia, sungguh romantis. Ada pasang, ada surutnya. Ada suka, ada dukanya. Ada tawa, ada tangisnya. Kemudian dia mengutip kata-kata Buya Hamka, "Tidak ada kusut yang tidak selesai, tidak ada keruh yang tidak jernih."

Malaysia dan Indonesia mempunyai sejarah dan budaya yang relatif sama dan merupakan kekuatan bagi kedua negara. "Sebagai bakal Duta Besar Malaysia ke Indonesia yang baru, saya bercita-cita untuk bukan sahaja meneruskan legasi yang ditinggalkan oleh mantan-mantan duta, tetapi memperhebatkan lagi hubungan ini agar lebih kuat untuk menghadapi tantangan global masa kini. Oleh itu, saya merencanakan untuk mengadopsi," ungkapnya disambut applaus hadirin.

5 Rencana Aksi (Plan of Action) yang akan dijalankannya untuk mengangkat hubungan bilateral kedua negara, yang pertama adalah, mengeratkan hubungan pemimpin keduadua negara. Menurutnya pemimpin pemerintahan Malaysia dan Indonesia tak hanya mempunyai hubungan formal yang baik. Bahkan, hubungan personal yang cukup baik.

"Hubungan kekeluargaan ini, menurutnya, penting sekali, karena kedua pemimpin itu membayangkan, bahwa kita akan tetap bersaudara sampai kapan pun. Maka, dukungan kedua-dua pemimpin ini harus sama-sama kita realisasikan demi anak cucu kita," ungkapnya. "Hubungan strategis antara kedua pemimpin ini akan kita lanjutkan walau siapapun yang berada di posisi kepimpinan kedua-dua negara kita," lanjutnya.

Rencana yang kedua adalah mengintensifkan hubungan kerja antara pemerintah Indonesia dan Malaysia. Dikemukakannya, Tun Dr. Mahathir sering menyuarakan perlunya peningkatan kerjasama kedua-dua negara kita di pelbagai sektor, bermula dari kebijakan atau dasar yang mesra bagi kedua negara.

Untuk masa kini, pemerintahan kedua-dua negara memiliki komitmen yang sama, yaitu menambahbaik manajemen negara dalam usaha kita bersama memerangi korupsi. " Bukan itu sahaja, lapangan kerjasama yang baru harus kita terokai bersama demi meningkatkan taraf kehidupan sosial rakyat kedua-dua negara kita. Hubungan kita tidak seharusnya stagnan, tetapi sentiasa mengalami perubahan ke arah kebaikan."

Rencana yang ketiga adalah memantapkan kerjasama militer dan aparat keamanan kedua-dua negara. Dunia kita sekarang mengedepankan pelbagai tantangan dan kejahatan global. Dari terorisme, sampai perdagangan narkoba dan manusia. Ini harus kita perangi bersama. Oleh kerana Malaysia dan Indonesia memiliki sebahagian perbatasan maritim dan darat yang sama, hal itu juga menjadi tanggungjawab kita untuk memastikan, bahwa kejahatan lintas batas ini harus ditangani secara bersama.

"Saya cukup berbangga kerana hubungan kerja ini telah lama terukir tapi bisa kita perhebatkan lagi," ujarnya, aksentuatif.

Menurut Duta Besar Zainal, kemitraan strategis di dalam menjaga keamanan wilayah kita adalah penting,  agar kita saling melengkapi, bukan saling menyaingi kerana hal ini hanya akan merugikan kita berdua.

Rencana keempat adalah mendorong hubungan perdagangan dan bisnis, meningkatkan investasi antar-negara serta mengukuhkan kerjasama di dalam sektor ekonomi yang strategis. Sedang dunia menghadapi perang dagang, Malaysia dan Indonesia harus mencari jalan penyelesaian bersama.

"Faktor kesamaan kultural dan sejarah seharusnya menjadi kekuatan kita untuk memahami landskap bisnis di kedua-dua negara bagi meningkatkan investasi. Investasi yang berkualiti, bukan untuk keuntungan jangka pendek semata-mata, tetapi untuk membangun ekonomi tetangga bersama," ungkapnya.

Dikemukakannya, PM malaysia Tun Dr. Mahathir, sering mengungkapkan, "Prosper thy neighbour." Untuk itulah, menurut Duta Besar, kebijakan dan dasar penanaman modal harus kita perkemaskan (tata) agar lebih mesra kepada para investor Malaysia dan Indonesia.

"Hambatan perdagangan bilateral harus kita atasi dan kurangi," cetusnya.

Dia mengungkapkan, "Industri halal juga harus kita sama-sama terokai, perbaiki dan perkuatkan untuk kita mendominasi pasaran dunia." Seterusnya, kerjasama bilateral di dalam industri kelapa sawit akan kita terus perkukuhkan guna menghadapi berbagai aksi memboikot dari pasaran-pasaran tertentu.

"Usaha kita haruslah jelas, sistematik dan terkoordinasi demi kebaikan bersama. Usaha strategis ini akan mengikis semangat hyper nasionalis ekonomi yang akibatnya hanya akan merugikan kita semua. urainya.

Untuk rencana kelima, Duta Besar mengharapkan para insan media untuk terus mendukung usaha saya iaitu menghumaniskan hubungan rakyat kedua negara. "Tidak kalah pentingnya," ungkap Duta Besar, "hubungan ini paling sulit untuk dijaga di antara 264 juta penduduk Indonesia dan 32 juta penduduk Malaysia."

Dengan maraknya media sosial, masyarakat Indonesia - Malaysia, menurut Duta Besar, lebih mudah berinteraksi sesamanya. Mudah juga terpancing emosi oleh perkara-perkara yang kecil.

"Oleh (karena) itu, saya ingin meneruskan usaha murni ini untuk rakyat kedua-dua negara lebih mengenali antara satu sama yang lain. Peran media adalah amat penting untuk memerangi hoaks dan elemen provokasi yang dapat memecahbelahkan persatuan kedua-dua negara kita," tegasnya.

Dikemukakannya, apabila kita memutuskan untuk fokus hanya pada perbedaan kita, pasti perdamaian sulit untuk dicapai. "Marilah kita bersama-sama mengangkat dan menyoroti success stories hasil persahabatan kita yang telah berkurun lamanya," lanjutnya.

Itulah lima rencana aksi yang ingin dilaksanakan Zainal sebagai Duta Besar. Dalam aksen Melayu, selanjutnya dia mengemukakan, "Indonesia - Malaysia  saling memerlukan, saling melengkapi dan saling membantu antara satu sama lain. Inilah konsep gotong-royong di tingkat internasional yang perlu kita praktikkan."

Lantas Zainal mengemukakan, "Sekiranya mana-mana di antara kita yang jatuh sakit, pasti yang lain akan turut sama merasai kesakitannya. Kita pasti tidak akan dapat mewujudkan satu negara yang hebat di atas penderitaan tetangga kita."

Akhirnya Duta Besar Zainal Abidin Bakar mengajak, "Ayo kita sama-sama bekerja ke arah mewujudkan hubungan spesial ini. Hubungan yang membangun kepercayaan bukan kecurigaan. Dua negara yang menjadi tiang atau pilar, yang mengayomi stabilitas, keamanan dan kemakmuran wilayah ASEAN." | selasih

Editor : Web Administrator | Sumber : foto-foto khas
 
Humaniora
02 Apr 24, 22:26 WIB | Dilihat : 422
Iktikaf
31 Mar 24, 20:45 WIB | Dilihat : 994
Peluang Memperoleh Kemaafan dan Ampunan Allah
24 Mar 24, 15:58 WIB | Dilihat : 230
Isyarat Bencana Alam
16 Mar 24, 01:40 WIB | Dilihat : 706
Momentum Cinta
Selanjutnya
Ekonomi & Bisnis
03 Apr 24, 04:18 WIB | Dilihat : 197
Pertamina Siap Layani Masyarakat Hadapi Lebaran 2024
12 Mar 24, 10:56 WIB | Dilihat : 373
Nilai Bitcoin Capai Rekor Tertinggi
02 Mar 24, 07:41 WIB | Dilihat : 220
Elnusa Bukukan Laba 2023 Sebesar Rp503 Miliar
Selanjutnya