Carmona Martir Gerakan Protes Venezuela

Dor! Ratu Pariwisata Itu Tersungkur di Riuh Politik

| dilihat 2025

Noora

AKARPADINEWS.COM | SELASA (18/2) bersimbah duka di Venezuela. Dor! Sebuah peluru melesat dari laras pistol entah di tangan siapa. Model cantik Carmona, pun jatuh tergeletak. Belia berusia 22 tahun, Ratu Pariwisata Carabobo 2013, itu menghembuskan nafas terakhirnya di sebuah klinik, di pusat kota Valencia. Mahasiswi yang tinggal satu semester lagi menyelesaikan studinya di salah satu universitas di Venezuela, itu dikabarkan Reuter, tewas setelah peluru menembus kepalanya.

Hari itu kota Valencia memang riuh. Mahasiswa dan rakyat bergerak melakukan unjuk rasa. Sudah beberapa pekan terakhir, rakyat Venezuela melakukan protes kepada Presiden Nicolas Maduro. Sudah beberapa orang tewas. Hari itu, bersamaan dengan tewasnya Carmona, tewas pula empat mahasiswa lain. Carmona menjadi martir perjuangan rakyat yang kian kuat mengontrol kejahatan dan kekerasan yang dilakukan pemerintahan sosialis Maduro secara represif. New York Daily News mengabarkan, kematian Carmon berlangsung simetris dengan kematian para protestan lain yang melakukan aksi unjuk rasa.

Berita kematian Carmona segera merebak di media sosial dan media mainstream dunia. Apalagi di Venezuela, seorang ratu kecantikan macam Carmona, sangat dihormati, seperti rakyat menghormati para atlet beken dan bintang film. Seorang pemuda mengambil inisiatif menolong, dan melarikan Carmona dengan sepeda motor ke klinik tempat dia menghembuskan nafasnya yang terakhir.

Kematian itu memicu kemarahan serempak, termasuk pemimpin pergerakan Leopoldo Lopez yang masih mendekam di penjara. Pemimpin pergerakan itu menyerukan seluruh pengikutnya untuk melanjutkan perjuangan, mendesak mundur Maduro dan kawan-kawan dari pemerintahan yang mereka nilai kian brutal menghadapi aksi demonstrasi.

Massa pendukung Lopez memanfaatkan kematian Carmona. Mereka membuncahkan pertanyaan marah bercampur pilu: "Berapa lama kita akan hidup seperti ini? Berapa lama kita harus menoleransi tekanan ini, mereka membunuh kita?"

Carmona yang terpilih sebagai ratu pariwisata 2013 lalu itu, tengah tekun mempelajari industri pariwisata di negerinya. Beberapa rekannya menceritakan, dia sedang menyiapkan tesis tentang industri pariwisata di Venezuela. “Sahabat yang cantik, seksi, dan pintar itu sudah pergi meninggalkan kita dan industri pariwisata Venezuela,” ungkap salah seorang temannya.

Ketegangan yang terjadi di Valencia meningkat beberapa pekan itu meningkat, ketika Lopez, doktor lulusan Harvard – Amerika Serikat berusia 42 tahun, diringkus pasukan pengamanan pemerintah. Lopez sadar, pasukan pemerintah bakal meringkus dan memenjarakannya. Tapi dia tak gentar. Dia terus menyerukan pengikutnya agar membawa Venezuela keluar dari jerat kekuasaan pemerintahan Maduro. “Pintu keluar dari bencana ini adalah keluar dari kelompok orang yang telah merampas masa depan Venezuela. Hanya Anda yang bisa melakukannya. Mari kita berjuang. Aku akan terus melakukannya,” seru Lopez lagi, melalui akun twitternya.

Kicauan itulah yang membuat Carmona tergerak untuk ikut bergabung dengan para demonstran. Tapi dia bernasib nahas, seperti korban lain yang jatuh di ibukota Caracas dan kota pesisir Carupano. Carmona tak pernah membayangkan, kematiannya kian memicu arus deras aksi massa menentang Presiden Maduro. Dan Venezuela tak bisa lagi menatap kecantikannya.. | 

Editor : Web Administrator | Sumber : Reuter, The Washington Post, New York Daily
 
Budaya
09 Des 23, 08:03 WIB | Dilihat : 733
Memaknai Maklumat Keadaban Akademi Jakarta
02 Nov 23, 21:22 WIB | Dilihat : 890
Salawat Asyghil Menguatkan Optimisme
12 Okt 23, 13:55 WIB | Dilihat : 841
Museum Harus Bikin Bangga Generasi Muda
Selanjutnya
Ekonomi & Bisnis
03 Apr 24, 04:18 WIB | Dilihat : 235
Pertamina Siap Layani Masyarakat Hadapi Lebaran 2024
12 Mar 24, 10:56 WIB | Dilihat : 405
Nilai Bitcoin Capai Rekor Tertinggi
02 Mar 24, 07:41 WIB | Dilihat : 255
Elnusa Bukukan Laba 2023 Sebesar Rp503 Miliar
Selanjutnya