PKS - PAN - DEMOKRAT Sudah Mendukung

Deddy Mizwar dan Syaikhu Terima Dukungan Tanpa Syarat

| dilihat 1766

SETELAH Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Amanat Nasional (PAN) yang memberikan dukungan kepada pasangan Deddy Mizwar dan Akhmad Syaikhu untuk Pilkada Jawa barat 2018, Selasa (21/11/17) lalu giliran Partai Demokrat, memberikan dukungan yang sama.

Dukungan Partai Demokrat (PD) memberikan dukungan kepada pasangan Deddy Mizwar dan Akhmad Syaikhu melalui keputusan rapat Majelis Tinggi yang dipimpin langsung oleh Prof. Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Ketua Umum partai itu di Puri Cikeas, jelang maghrib.

Dukungan PD kepada Deddy Mizwar adalah sesuatu yang wajar, mengingat lelaki yang masih menjabat Wakil Gubernur Jawa Barat, itu merupakan satu dari 99 penanda-tangan akta pendirian Partai Demokrat. Artinya, Deddy Mizwar memang bukan siapa-siapa, melainkan kader partai itu.

Dalam suatu percakapan dengan akarpadinews di Bandung, dua pekan lalu, Deddy Mizwar mengatakan, dalam konteks pencalonan atas dirinya, Deddy lebih melihat partai politik sebagai subyek. Partailah yang memberi penilaian atas dirinya dan kinerjanya selama ini, apakah memang patut dan pantas untuk dicalonkan.

Sejak awal menjabat sebagai Wagub Jabar, Deddy Mizwar tidak memandang, jabatan yang disandangnya merupakan amanah yang harus dia jalankan dengan sebaik-baiknya. Karena itu, yang dia jaga betul adalah amanah rakyat, bukan jabatannya.

Deddy yang cukup mafhum dan tahu diri dalam memandang tugas pokok dan fungsinya sebagai wakil gubernur, itu bertekad menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya. Karena itu, dia masih secara reguler melaporkan seluruh aktivitasnya – termasuk konsultasi – dengan Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan.

“Selama lima tahun ini, posisi saya adalah Wakil Gubernur dan itulah yang saya lakukan. Nggak boleh melampaui tupoksi Gubernur, kecuali mendapatkan penugasan, sesuai dengan mekanisme dan prosedur yang berlaku,”ungkap Deddy.

Karena itu, dia tak mau berandai-andai tentang jabatan Gubernur. Dia hanya menyatakan, dirinya siap setiap saat menerima amanat. Satu-satunya yang biasa dia janjikan adalah melaksanakan amanat itu dengan benar.

Tentang Akhmad Syaikhu, Wakil Walikota Bekasi yang dipasangkan oleh PKS untuk mendampinginya, Deddy tak keberatan. “Apalagi, Pak Syaikhu, selain seorang auditor yang berpengalaman menjadi anggota DPRD dan Wakil Walikota, juga santri sekaligus hafidz. Artinya, ilmu dunia dan ilmu agamanya dalem,”ungkap Deddy.

Deddy mengibaratkan, bila dirinya selama ini lebih banyak menggunakan otak kanan, Akhmad Syaikhu selama ini lebih banyak menggunakan otak kiri, dan keduanya sama-sama memiliki komitmen menjalankan amanah sebagai ibadah.

Dikatakannya, medan pengabdian dirinya kepada rakyat Jawa Barat memang bisa beragam, tetapi yang dirasakannya selama menjalankan tugas, fungsi, dan tanggungjawab sebagai Wakil Gubernur, dampak pengabdiannya kepada rakyat lebih luas lagi. Untuk mematangkan dirinya, sekaligus memperluas ilmu pengetahuannya sebagai penyelenggara pemerintahan, Deddy telah berhasil menyelesaikan studinya dalam ilmu pemerintahan di Universitas Padjadjaran – Bandung, dan di wisuda sebagai Magister Ilmu Politik (MIPol), Rabu – 8 November 2017 (baca:  Balas Dendam Deddy Mizwar Berbuah 3 Gelar Akademis).

Tentang koalisi partai-partai pendukungnya, Deddy lebih banyak memberi peluang para pimpinan partai, baik di tingkat pusat maupun daerah Jawa Barat untuk melakukan aksi politiknya. Demikian juga terkait dengan pembentukan tim pemenangan. “Hal-hal semacam itu merupakan kewenangan partai dan pimpinannya,”ungkap Deddy Mizwar.

Deddy yang sebelumnya dikenal sebagai aktor berwatak dan dijuluki Nagabonar, itu terbilang sosok yang karib dengan semua kalangan yang kini sedang memimpin partai politik, khususnya Prabowo Subianto, SBY, dan Megawati Soekarnoputri. Bahkan, Deddy merupakan salah satu public figure yang pada 9 September 2003, ikut mendesak SBY untuk maju dalam pencalonan Presiden RI tahun 2004, dalam suatu pertemuan di halaman belakang kediaman SBY di Cikeas. Deddy juga merupakan salah seorang yang aktif ikut ‘berjuang’ memenangkan pasangan SBY – Jusuf Kalla masa itu.  Setelah SBY – JK terpilih sebagai Presiden – Wakil Presiden, Deddy sibuk kembali di dunianya: media audiovisual, dan kegiatan sosial lainnya.

Deddy yang berkomitmen menyempurnakan pencapaian kepemimpinan Aher dengan penguatan keadilan secara nyata lima tahun ke depan, itu ingin menuntaskan program penanggulangan rakyat miskin di Jawa Barat. Antara lain dengan mengembangkan sistem kontrol yang memungkinkan pemerintah Provinsi Jawa Barat dapat memantau perkembangan masyarakat miskin.

Deddy juga memberi perhatian khas terhadap upaya-upaya pembangunan konkret di tingkat pedesaan, dengan membangun infrastruktur yang mampu mendorong percepatan penanggulangan ketimpangan antar daerah, antar wilayah. “Pembangunan infrastruktur pedesaan sangat penting, tidak hanya untuk menyelamatkan rakyat dari berbagai masalah ekonomi, melainkan lebih dari itu, membebaskan rakyat dari keterpencilan budaya dan peradaban.

Bagi Deddy Mizwar, pembangunan adalah merupakan gerakan kebudayaan yang berdimensi sangat luas, menyangkut masalah sosial, ekonomi, politik, dan pengembangan inovasi masyarakat.  Dari kunjungan kerja ke berbagai pelosok di Jawa Barat selama hampir lima tahun, Deddy Mizwar melihat dengan mata kepala sendiri bagaimana kondisi obyektif di lapangan.

Karena itu, dia berharap, kelak bila diberi kepercayaan oleh rakyat terus memimpin Jawa Barat, hal pertama yang menjadi kepeduliannya adalah berlakunya keadilan bagi seluruh rakyat. Dalam konteks itu, dia berpandangan, pencapaian penyelenggaraan pemerintahan, selain mempertahankan akuntabilitas ( Jabar menyandang predikat Wajar tanpa Syarat dari Badan Pemeriksa Keuangan ) adalah juga bagaimana setiap anggaran program pembangunan, berdampak langsung terhadap peningkatan kesejahteraan rakyat.

Hal tersebut, menurutnya, pelaksanaannya harus senafas dengan penegakkan hukum dan peraturan di seluruh Jawa Barat. Karena itu, menurutnya, sinergitas seluruh elemen masyarakat dan penyelenggara pemerintahan menjadi penting. “Kita solidkan, bukan disulitkan,”ujarnya.

Sikap Deddy yang semacam ini, memperoleh respon baik dari Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan – yang juga Ketua Umum MPR. Dalam suatu pertemuan dengan para mantan aktivis mahasiswa yang berhimpun dalam Perkumpulan Untuk Memajukan Anakbangsa (UMA), Zul menegaskan, bagi PAN memasuki Pilkada Serentak 2018, terdapat pilihan-pilihan tegas. Yaitu, mendukung para calon Kepala Daerah, yang keberadaannya sungguh bermanfaat bagi rakyat.

PAN tidak asal memberikan dukungan, karena begitu dukungan diberikan, tak ada syarat apapun untuk dukungan tersebut.  Kepada wartawan di kawasan gedung Parlemen – Senayan, Jakarta (1/11/17) Zul mengatakan, dukungan dia berikan kepada Deddy Mizwar setelah menyerap pandangan dari berbagai organisasi kemasyarakatan islam, antara lain NU, Muhammadiyah, Persis, ICMI, Al Wasliyah, Majelis Ulama Indonesia, LDII, dan lainnya. Juga dengan beberapa tokoh Pasundan.

“Mereka, ramai-ramai meminta kami mendukung Deddy Mizwar,”ungkap Zul.

Zul berharap, partai lainnya, seperti Gerindra, bergabung bersama untuk mengusung pemeran Mat Angin yang sudah sangat banyak meraih Piala Citra  dan peduli dengan kondisi lingkungan masyarakat itu. Zul bersyukur, ketika beroleh informasi SBY dan Partai Demokrat memberikan dukungan yang sama.

Kepada Deddy Mizwar yang tegas, tangkas, beras, dan pernah menginisiasi gerakan Warung Ikhlas untuk mengatasi kesulitan ekonomi masyarakat pada tahun 1997, itu Zul berharap bisa menjadi salah satu penggerak upaya MPR membangun kesadaran kolektif tentang Bhinneka Tuinggal Ika, Pancasila, UUD 1945, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Dari kalangan pemimpin partai lain yang belum menyatakan dukungan, baik kepada Deddy dan Ridwan Kamil, akarpadinews beroleh pandangan, sebenarnya momentum Pilkada Jawa Barat dapat menjadi momentum untuk rekonsiliasi utuh masyarakat yang sempat terburai, ketika berlangsung Pilkada DKI Jakarta, 2016 lalu. Dan Deddy Mizwar, dipandang sebagai sosok yang bisa diharapkan untuk itu. Terutama, karena di dalam diri Deddy Mizwar mengalir semangat nasionalisme religius yang menjadi nafas kebangsaan Indonesia.

Memang baru tiga partai mendukung Deddy Mizwar dan Akhmad Syaikhu, tapi ketiga partai itu memberi dukungan tanpa syarat. | Bang Sem

Editor : sem haesy | Sumber : zulkifli hasan, deddy mizwar, dan berbagai sumber
 
Energi & Tambang
Sainstek
01 Nov 23, 11:46 WIB | Dilihat : 918
Pemanfaatan Teknologi Blockchain
30 Jun 23, 09:40 WIB | Dilihat : 1153
Menyemai Cerdas Digital di Tengah Tsunami Informasi
17 Apr 23, 18:24 WIB | Dilihat : 1411
Tokyo Tantang Beijing sebagai Pusat Data Asia
12 Jan 23, 10:02 WIB | Dilihat : 1556
Komet Baru Muncul Pertama Kali 12 Januari 2023
Selanjutnya