Anwar Ibrahim Pulang ke Sungai Buloh
KUALALUMPUR, AKARPADINEWS.COM | Akhirnya, Dato’ Seri Anwar Ibrahim kembali ke penjara di Sungai Buloh. Mahkamah Malaysia, Selasa (10/2/15) seperti yang sudah diduga sebelumnya, menolak banding yang dilakukan Anwar atas tuduhan konsisten tentang kasus liwat (sodomi).
Keputusan itu, mempertegas stigma: Sg Buloh lebih dekat bagi Anwar Ibrahim, katimbang Putrajaya. Artinya, penjara lebih dekat katimbang puncak kekuasaan. Anwar akan berada di penjara itu selama lima tahun ke depan.
Anwar yang sempat menjadi ‘the rising star’ pada dekade 1990-an, sekaligus menjabat Wakil Perdana Menteri dan dianggap sebagai ‘putera mahkota’ Mahathir Mohamad (Dr.M), mondar-mandir ke penjara, sejak dia dipecat dari posisinya pada 1998.
Anwar sempat berebut posisi sebagai Timbalan Presiden UMNO (United Malay Nation Organization) yang menjadi kekuatan utama koalisi permanen berkuasa Barisan Nasional (BN), berhadapan dengan Abdul Gafar Baba. Sekaligus berseteru dengan petinggi UMNO lain, seperti Sanusi Junid.
Setelah lama menjadi penghuni penjara, tahun 2008 Anwar mendapatkan hak politiknya, setelah dia memenangkan pemilu sela di kampung halamannya, Permatang Pauh - April 2008.
Pemilihan sela itu dilakukan untuk mengisi kursi parlemen yang kosong, karena isterinya Wan Azizah – Ketua Partai Keadilan Rakyat (PKR) mengundurkan diri. Anwar menang, dia masuk ke Parlemen dan menjadi Ketua PKR, sekaligus memimpin koalisi pembangkang (oposisi) Pakatan Rakyat. Pakatan dibentuknya bersama Lim Guan Eng (Ketua Democratic Action Party - DAP) dan Hadi Awang – Nik Azis (Partai Al-Islam Sa Malaysia - PAS).
Dalam Pilihan Raya Umum (PRU) atau pemilu 2008, Pakatan berhasil menang di beberapa Negeri, seperti Selangor, Perak, Kelantan, dan Penang. Sejak itu, Anwar terus menggerakkan rakyat. Pada 2013 dia menggerakkan aksi Bersih yang ditujukannya untuk PRU bersih dan sempat menggelar perhimpunan haram (demonstrasi) di Dataran Merdeka – yang sempat memacetkan Kuala Lumpur.
Ketika Mahkamah Malaysia menolak bandingnya, Selasa (10/2/15) Anwar mengatakan, dirinya akan menjalani untuk ketiga kalinya mendekam di penjara. “Tapi, yakinlah saya akan berjalan dengan kepala tegak,” ujarnya. Anwar mempertahankan sikap dan menolak tuduhan, karena dia yakin tidak bersalah.
Anwar mengeritik pengadilan yang ditudingnya tunduk pada perintah dari master politik. Yang dimaksudkannya adalah pemerintahan di bawah kendali Perdana Menteri Najib Razak.
Anwar mengatakan kepada hakim yang mengadilinya, "Kau memilih untuk tetap di sisi gelap dan menenggelamkan moral.” Keberatan hakim, katanya, merupakan lautan dalih dan kebohongan, seperti ungkapnya saat para hakim yang mengadili pengadlan banding atas dirinya, keluar dari ruang sidang. “Aku tidak akan menyerah," serunya.
Lantas, Anwar menghibur istri dan anak-anaknya dengan makan bersama, sebelum ia dibawa ke penjara Sungai Buloh, yang terletak sekitar 30 km (20 mil) dari Kuala Lumpur.
Nurul Izzah, puteri Anwar, yang juga anggota parlemen dari Lembah Pantai – Kuala Lumpur, juga menantang. “Ini bukan akhir,” cetusnya. Para pendukung Anwar menyebut, keputusan mahkamah itu hanya cara untuk menghentikan mantan Ketua ABIM (Angkatan Belia Islam Malaysia) berusia 67 tahun, itu melangkah ke puncak kekuasaan di Puterajaya. Mereka menganggap hal ini sebagai cara merintang Anwar pada PRU 2018 mendatang.
Pemerintahan yang dipimpin PM Najib Razak tak ambil peduli. Mereka mengatakan tak ada alasan untuk mencampuri pengadilan. Pemerintah menyatakan, Malaysia mempunyai pengadilan yang independen, dan telah mengambil banyak keputusan terkait dengan politisi senior negeri itu. | bang sem
