BOGOR, AKARPADINEWS.Com - Animo masyarakat dalam memberikan hak pilihnya pada Pemilihan Presiden (Pilpres) cukup tinggi, nampak di tempat-tempat pemungutan suara (TPS) pada Rabu 9 Juli 2014 sejak pukul 07.00 sudah dipadati warga. Tingginya animo masyarakat itu diantasipasi oleh panitia pemilihan, dengan mewajibkan warga mengisi daftar absensi sebelum menyalurkan suara pada bilik yang disediakan.
Tentunya aturan ini berbeda dengan Pemilihan Legislatif (Pileg) 9 April lalu, Saat itu animo pemilih tak begitu tinggi, dan ketika tiba di TPS, calon pemilih hanya memberikan surat undangan dan menunggu giliran untuk mencoblos dibilik suara.
Dalam pilpres kali ini, antusiasme masyarakat cukup tinggi dilihat dari pengunjung yang datang di berbagai TPS, juga data dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) nasional, yang menyebutkan para golputer pada pileg 9 April lalu mencapai 25 persen, sementara dalam pilpres ini diprediksi angka golputers di bawah 20 persen. Selanjutnya, calon pemilih yang tiba di TPS, selain diwajibkan memberikan surat undangan juga diminta menuliskan nama beserta nomor urut DPT serta membubuhi tanda tangan dalam daftar kehadiran.
Menurut panitia KPPS, di TPS 29 Kedung Waringin, Bogor, para pemilih diwajibkan mengisi daftar hadir lebih dulu agar memudahkan kinerja panitia.”Iya harus absen dulu agar mudah untuk mencocokan dengan DPT dan penghitungan,”kata salah satu panitia.
Kampaye yang Dilakukan
Dalam pemilihan presiden kali ini, hanya ada dua kandidat pasangan calon presiden dan wakil presiden. Berdasarkan pengundian nomor urut, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa memperoleh nomor urut satu dan Joko Widodo-Jusuf Kalla, nomor urut dua.
Di era reformasi, baru kali ini terjadi pilpres dengan hanya dua calon pasangan, sehingga ajang lima tahunan ini begitu kompetitif.
Menariknya lagi, kedua capres diwajibkan melakukan kampanye dalam waktu singkat selama satu bulan sejak 4 Juni hingga 5 Juli 2014. Sepekan terakhir, kampanye dilakukan berbarengan dengan puasa Ramadan.
Dalam tempo kampanye tersebut, keduanya juga menjalani debat capres-cawapres yang difasilitasi oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai syarat keikutsertaan dalam kontestan pemilu kali ini. Debat tersebut dilakukan untuk memperkenalkan visi dan misi calon pasangan, yang disiarkan secara langsung di sejumlah televisi. Lima putaran debat telah mereka lalui, dan debat berakhir pada Sabtu ,5 Juli lalu.
Selanjutnya, kedua kontestan juga melakukan kampanye lewat ‘udara’ seperti media elektronikTV, media sosial, radio serta media cetak. Para kandidat juga melakukan kampanye ‘darat’, seperti kampanye tatap muka berupa orasi, diskusi, pagelaran musik, buka puasa dan terawih bersama , nonton Piala Dunia dan lain-lain.
Setelah seluruh upaya dilakukan oleh masing-masing kandidat maka hasil akhir siapa pemenang yang pantas memimpin bangsa Indonesia ini ditentukan oleh rakyat Indonesia dalam pencoblosan suara, yang dilakukan di sejumlah TPS_TPS secara serentak di seluruh Indonesia pada Rabu, 9 Juli 2014 mulai pukul 07.00 hingga 13.00 WIB. Sedangkan pencoblosan di luar negeri telah dilakukan pada Sabtu, 5 Juli 2014
Hasil penghitungan resmi akan diumumkan KPU pada tanggal 22 Juli 2014. Kedua calon presiden, Prabowo Subianto dan Joko Widodo pada media menyatakan, siap menerima apapun dari hasil suara rakyat tersebut.