Kiamat Makin Dekat

Virus Corona Berkembang Jadi Petaka Dunia

| dilihat 804

Meluasnya wabah virus Corona (Covid-19) ke seantero dunia, bukan lagi musibah. Sudah jauh berkembang menjadi petaka.

Itu sebabnya, sejumlah negara mengambil keputusan cepat, lock down. Menutup dirinya dari arus masuk migrasi untuk tujuan apapun, dan dari mana pun.

Tak hanya karena langkah tersebut sebagai upaya cepat penyelamatan warga negaranya dari ancaman petaka kesehatan. Jauh dari itu juga merupakan langkah cepat untuk mencegah terjadinya bencana kemanusiaan yang ditimbulkan oleh berbagai dampak virus tersebut. Terutama dampak sosial ekonomi.

Europe Solidaera Sans Frontières menurunkan pandangan Phil Hearse (Kamis, 12/3/20) yang mengajukan pertanyaan menohok, bertajuk "Pandemi Virus Covid-19: Kiamat Sekarang?"

Phil penulis kritis Australia - Executive Chariman Graphite Internasional, mengungkapkan coronavirus akan menjadi bencana global yang akan menghancurkan masyarakat. Sekaligus menimbulkan ketidakpercayaan rakyat kepada para penguasa diberbagai negara. Terutama, karena tak ambil peduli atas serangan wabah yang mematikan, itu. Mengutip keyakinan penganut Kristen Pantekosta, Phil memandang Covid-19 sebagai salah satu tanda 'akhir zaman.'

Yaitu, datangnya 'empat penunggang kuda kiamat,' yang ditafsirkan sebagai sampar, kematian, kelaparan, dan perang.

Phil mengungkapkan, menyusul perang yang telah menewaskan lebih dari 500.000 sejak tahun 2001 dan krisis lingkungan yang dipercepat dan didramatisir oleh badai api Australia, Covid-19 saat ini melampaui kisah-kisah fiksi ilmiah dystopian seperti Outbreak.

Phil menyebut, apa yang digambarkan oleh penulis Amerika Mike Davis sebagai 'Monster at Our Door', dalam bentuk yang agak berbeda, (sudah) menerobos pintu. Covid 19 inilah monster (yang tak nampak) itu.

Phil mengungkapkan, saat dia menulis artikelnya, itu (6 Maret 2020), lebih dari 100.000 orang di seluruh dunia -- sekarang -- dianggap telah terjangkit virus corona, dan 3.400 atau lebih telah meninggal.

Situasi mencekam pun bergerak kumulatif dan cepat, terutama karena banyak negara tidak memiliki infrastruktur kesehatan atau organisasi sosial untuk memaksakan pembatasan gaya Cina. Di Inggris, kengerian penuh dari virus ini belum dirilis. Tapi (kengerian) itu akan datang.

Begitu juga kehancuran finansial internasional yang besar - ini sudah berlangsung. Kelihatannya sama buruknya dengan krisis 2007-8, dalam situasi, di mana bantuan dana talangan besar pemerintah akan jauh lebih sulit.

Pada 4 Maret, Menteri Kesehatan Inggris, Matt Hancock mengungkap kebenaran tentang skala potensi coronavirus di Inggris.

Ini pasti akan menyebar luas, dan dalam skenario terburuk, ratusan ribu akan musnah, dengan satu dari tujuh di atas 80-an sekarat. Hancock menolak untuk menyangkal bahwa, dalam kemungkinan ini, Hyde Park mungkin berubah menjadi kamar mayat sementara.

Jauh sebelum hasil terburuk, ungkap Phil, seperlima dari tenaga kerja bisa sakit, berdampak pada layanan publik. Jika sekolah tutup, ratusan ribu orang tua harus mengambil cuti untuk pengasuhan anak.

Apa yang dikemukakan Phil di banyak negara telah terbukti. Italia, Iran, Korea Selatan, kemudian Kuwait, dan beberapa negara lain, sampai Philipina sudah terjangkit oleh kepanikan dan ketakutan masyarakat yang berlebihan.

Terutama karena kurangnya tempat tidur akut di rumah sakit, yang membuat dokter kewalahan, dan rumah sakit resmi 99% penuh - dengan staf tidak mampu merawat secara memadai untuk banyak pasien.

Di Inggris, kekuatiran Phil tidak berlebihan, terutama karena kebijakan Brexit, diperkirakan 40.000 perawat Uni Eropa telah pulang atau tidak akan pernah datang lagi.

Akibatnya, rumah sakit tidak lagi  memiliki staf atau sumber daya obat yang memadai untuk mengatasi serangan massif Covid 19.

Phil menyebut, virus ini juga mengancam bencana di rumah perawatan untuk orang tua (jompo), yang sangat rentan. Staf di rumah perawatan juga akan sangat berisiko. Kematian berganda di rumah perawatan bisa menimbulkan kepanikan.

Phil mengambil amsal, Pusat Perawatan Hidup di Negara Bagian Washington yang dikabarkan, menunjukkan bagaimana virus dapat menyebar dengan efek mematikan di rumah perawatan.

Virus yang juga menyebabkan rontoknya harga saham di berbagai pasar modal, ini mau tak mau harus membuka keran treasury, agar memungkinkan rumah sakit setempat mempercayai keuangan untuk membangun atau mengaktifkan kembali bangsal baru dan meningkatkan staf perawat sebanyak mungkin. Panti jompo juga perlu ditingkatkan, di mana mereka menghadapi kesulitan keuangan asli.

Phil menilai, wawancara Saluran 3 dengan Matt Hancok (3 Maret), tumpul. Dokter harus membuat keputusan keras tentang siapa yang harus dirawat. Tapi, di balik itu semua, mereka tak akan mengungkap, siapa yang harus mereka biarkan mati.

Meskipun pemerintah telah membuat suara-suara tentang membantu pekerja ekonomi, menurut Phil, keadaan nol-jam dan pekerja bergaji rendah belum terselesaikan. Kecuali jika pemerintah bergerak secara radikal dalam hal ini, pekerja tanpa jam kerja berisiko kehilangan semua pendapatan (genting) mereka, jika mereka mengisolasi diri. Godaannya adalah untuk pergi bekerja, bahkan jika mereka sakit.

Phil kemudian mengemukakan, setidaknya di Inggris skala sebenarnya dari pandemi ini tampaknya diakui secara resmi. Namun, beberapa negara lain gagal mengatakan yang sebenarnya - terutama Iran dan Amerika Serikat. Seperti yang dikatakan Alex C Madrigal di majalah The Atlantic:

"Kita tahu, tanpa dapat dibantah, satu hal tentang coronavirus di Amerika Serikat: jumlah kasus yang dilaporkan dalam setiap tabel dan tabel terlalu rendah," ungkap Madrigal.

Data tidak dapat dipercaya. Prosedur pengujian Center for Disease Control and Prevention melewatkan sebagian besar kasus. Mereka memfokuskan secara eksklusif pada pelancong, daripada menguji lebih luas, karena itu sepertinya cara terbaik untuk menangkap kasus yang memasuki negara ini.

Madrigal menyebut, upaya Donald Trump untuk memberhentikan virus corona tidak signifikan bagi Amerika Serikat, dan telah terbukti sia-sia.

Langkah-langkah pemerintah di berbagai negara, merupakan langkah darurat untuk memerangi virus, dan pengembangan vaksin merupakan prioritas utama saat ini. Tetapi solusi dunia dibutuhkan, karena meskipun wabah merebak di negara-negara yang lebih maju, kemungkinan akan terus mengamuk di negara-negara dengan sistem kesehatan yang kurang berkembang.

Jika sejumlah kecil kasus di Afrika Selatan menyebar, di suatu negara dengan ratusan ribu orang mengidap HIV-positif -- dengan sistem kekebalan yang sangat rendah, dampaknya bisa sangat menghancurkan.

Presiden Republik Cyril Ramaphosa telah memperingatkan bahwa itu akan menjadi krisis nasional. Jika virus itu mengamuk di negara-negara yang lebih miskin, ia akan kembali ke negara-negara di mana virus itu mereda.

Tanpa gerak cepat dan cenderung sibuk dengan perdebatan dan menutup-nutupi keadaan, serangan Covid 19 akan sungguh mengganas ke berbagai belahan bumi.

Maknanya adalah virus corona, mempercepat datangnya kiamat.. | tique

Editor : bungsem | Sumber : berbagai sumber
 
Budaya
09 Des 23, 08:03 WIB | Dilihat : 634
Memaknai Maklumat Keadaban Akademi Jakarta
02 Nov 23, 21:22 WIB | Dilihat : 784
Salawat Asyghil Menguatkan Optimisme
12 Okt 23, 13:55 WIB | Dilihat : 751
Museum Harus Bikin Bangga Generasi Muda
Selanjutnya
Ekonomi & Bisnis
12 Mar 24, 10:56 WIB | Dilihat : 278
Nilai Bitcoin Capai Rekor Tertinggi
02 Mar 24, 07:41 WIB | Dilihat : 140
Elnusa Bukukan Laba 2023 Sebesar Rp503 Miliar
Selanjutnya