Ujung Lidah

| dilihat 810

Bang Sèm

DI mana letak kemuliaanmu? Begitu tanya seorang ayah kepada puteranya, Direktur Utama salah satu BUMN, yang kerap menjadi gunjingan khalayak dan lingkungan sosialnya. Sobat saya ini tak bisa menjawab segera.

Kepada sang ayah dia menjelaskan panjang lebar tentang seluruh ikhtiar yang dilakukannya secara benar, sehingga dia terpilih sebagai CEO (chief executive officer) BUMN itu. Pun upaya yang dilakukannya dalam menjalankan fungsi sebagai pemimpin puncak di BUMN itu.

Pertanyaan sang ayah muncul, karena sobat saya itu nyaris putus asa menghadapi aneka gunjingan yang datang bertubi. Terutama dari para pegunjing yang pasti berhati hasad dan hasud.

Karena melihat sobat saya tak bisa menjawab dengan ringan dalam suasana rileks, ayahnya tersenyum. Dikatakan oleh sang ayah, “Kemuliaanmu terletak di ujung lidah para peggunjing yang membiarkan dirinya terkontaminasi oleh kedengkian.” 

Sobat saya itu tersentak. Keningnya bekernyit. Ia menunduk dan mendengar terus apa yang dikemukakan ayahnya. Ia tersadar, para pegunjing yang menembaki dirinya dengan hasad dan hasud, adalah orang-orang kalah yang di bawah sadar mengakui eksistensinya. Ia sadar, bila dia bukan apa-apa dan bukan siapa-siapa, serta tak menyandang posisinya kini, tak akan ada orang yang peduli.

Ujung lidah para pencemburu, orang-orang berhati hasad dan hasud, tak pernah menyadari, ia mengalami kerugian berulang, setiap kali bergunjing. Kemuliaan orang yang digunjingkan selalu bertambah dan kian tinggi, setiap kali ia meletakkan hasad dan hasud di ujung lidahnya.

Jadi? Jangan pernah risaukan gunjingan, baik berupa ghibah atau gosip, buhtan atau rekacerita, atau fitnah. Menghadapi semua itu, yang harus dilakukan adalah menunjukkan kerja optimum dengan prestasi kinerja terbaik. Memikirkan semua hal yang buruk itu, hanya akan menghabiskan energi dan waktu.

Para pegunjing yang karib dengan gosip dan rumors, memang berharap, para korbannya akan bereaksi dan menanggapi dengan antusias.

Antusiasme korban menanggapi apa yang mereka lontarkan melalui ujung lidah mereka, akan membuat mereka lebih antusias untuk menyerang dan menerjang dengan cara yang lebih gila.

Sang ayah mengatakan, siapa saja yang menjadi korban gunjingan, rekacerita, dan fitnah cukup menyikapi dengan kewajaran dan berlaku biasa-biasa saja. Dengan cara begitu, para pegunjing akan kian terperosok ke dalam kubangan gelap hasad dan hasud. Tempat mereka memang di dalam perangkap kegelapan. Karenanya, siapa saja yang merespon gunjingan, apalagi secara emosional, akan terseret masuk ke dalam perangkat kegelapan yang sama.

Saya sepakat dengan pandangan sang ayah. Makin fasih para pegunjing melakukan pergunjingan, menebar gibah, buhtan, dan fitnah, makin kokoh eksistensi dan marwah kita. Makin jelas dan kontras perbedaan antara pegunjing dan korbannya. Makin tegas perbedaan kualitas keduanya.

Para pegunjing mengubah ujung lidah mereka menjadi sembilu dan belati, dan tanpa mereka sadari, di dalam perangkap kegelapan hidupnya, akhirnya mereka menikamkan sembilu dan belati itu kepada dirinya sendiri. Apalagi, ketika para korban gunjingan membalas mereka dengan cinta dan kasih sayang, yang terekspresikan dalam bentuk cara pandang dan perilaku positif.

Para pegunjing untuk kasus yang dialami sobat saya, ibarat manusia yang selalu berburuk sangka, tak hanya kepada insan sesama, bahkan kepada Tuhan.

Mereka adalah orang yang menutup kejernihan hatinya dengan tirai gelap, lalu mengabaikan kenyataan, bahwa Tuhan menentukan takdir setiap manusia dengan caranya. Meski sebagian besar karir seseorang berlangsung karena ikhtiar insaniahnya, tetapi penentu akhir dari segalanya adalah Tuhan.

Tuhanlah yang meninggikan atau merendahkan siapa saja yang Dia kehendaki. Tuhanlah yang mengangkat dan menurunkan siapa saja yang Dia kehendaki. 

Itulah sebabnya, meski berjuta gunjingan buruk dilontarkan kepada mereka yang sudah ditakdirkan beroleh kemuliaan, Tuhan menjamin kemuliaan itu tak bisa dipertukarkan dengan apapun dan siapapun. |   

Editor : Web Administrator
 
Ekonomi & Bisnis
12 Mar 24, 10:56 WIB | Dilihat : 278
Nilai Bitcoin Capai Rekor Tertinggi
02 Mar 24, 07:41 WIB | Dilihat : 140
Elnusa Bukukan Laba 2023 Sebesar Rp503 Miliar
Selanjutnya
Seni & Hiburan
03 Des 23, 14:05 WIB | Dilihat : 432
Kolaborasi Pelukis Difabel dengan Mastro Lukis
29 Sep 23, 21:56 WIB | Dilihat : 1505
Iis Dahlia
09 Jun 23, 09:01 WIB | Dilihat : 1322
Karena Lawak Chia Sekejap, Goyang Hubungan Kejiranan
Selanjutnya