Tentang Cinta

Suami

| dilihat 2228

ZAKIA amat bergairah melaksanakan tugas dan kewajibannya di kantor. Manajer Komunikasi Korporat salah satu perusahaan di Jakarta, itu seperti termotivasi melakukan pekerjaannya. Bila di hari-hari kemarin, ia seolah kehilangan semangat untuk berprestasi. Kini tidak lagi.

Belum lagi jam kantor dimulai, dia sudah berada di ruang kerjanya. Wajahnya lebih sering nampak segar. Matanya berbinar-binar, acapkali sedang serius menghadapi pekerjaan. Perubahan besar yang dialami Zakia, diam-diam diamati oleh stafnya.

Semua terjadi, sejak Zakia kembali dari cuti bulan madu dengan suaminya, Zacky. Tak banyak yang tahu, cinta telah menjadi energi positif bagi Zakia, untuk menunjukkan kinerjanya lebih baik. Para staf dan koleganya di kantor hanya bisa menduga, boleh jadi kehadiran Zacky dalam kehidupan Zakia, sangat bermakna.

Tak keliru memang. Zacky sebagai suami, tak hanya memainkan peran cintanya sebagai pelindung hati dan sukma. Zacky telah hadir dalam kehidupan nyata Zakia, sebagai motivator, inovator, sekaligus pemandu arah ke jalan kehidupan penuh pesona.

Pengakuan jujur terhadap hakekat keberadaan Zacky sebagai suami dalam kehidupannya, diungkapkan Zakia kepada Jihan, koleganya yang sangat karib.

“Pernikahan, memberi makna lebih atas cintaku pada Zacky,” ungkapnya, sambil mengulas senyum berpadu dalam harmoni hubungan ragawi dan jiwani. Pernikahan, merupakan momentum kehidupan yang mempertemukan dan mempersatukan segala perbedaan individual manusia.

Karenanya, bagi Zacky, pernikahan menempatkan seorang lelaki sebagai mitra utama. Inovator, motivator, sekaligus inspirator bagi istrinya.

Zacky tak hendak menunda waktu. Ia mewujudkan peran diri suami, selepas melabuh hasrat asmara di subuh, jelang fajar, ketika bulan madu dilepas bersama mentari yang bergulir menapaki jejaknya. Zakia menyimpan di kedalaman sukmanya, ketika bibirnya menggetarkan apa yang pernah disuarakan Neibuhr: “Beri saya kekuatan untuk mengubah hal-hal yang saya mampu, keberanian untuk menerima hal-hal yang tidak mampu saya ubah, dan kebijakan untuk mengetahui dan memahami perbedaan.”

Zakia merasakan kedamaian dan hakekat cinta, ketika Zacky menjawab getaran hati lewat celah bibirnya, dengan kalimat yang pernah disuarakan Gandhi: “Kutawarkan jalan yang benar. Mulai dengan perjanjian suci kita tentang tugas-tugas manusia. Aku hanya bisa menjanjikan hak-hak itu akan selalu kamu peroleh, sebagaimana musim semi selalu tiba, selepas musim dingin berlalu.”

Debur ombak pantai Cannes tampak jauh di luar jendela kamar hotel Martinez sepagi itu, tapi terdengar sebagai musik ilustrasi irama cinta yang didendangkan dua hati sang pengantin. Dalam pelukan Zacky, Zakia memandang jauh ke cakrawala. Dan kecupan di keningnya, sedemikian abadi dan bermakna, saat Zacky berbisik: “Sebagai istriku, kau harus tumbuh dan berkembang karena kau seorang insan yang layak dan patut maju berkembang, Zakia. Tak seorangpun, termasuk aku boleh menghalangi langkahmu mencapai puncak kualitas insani sebagai sesosok manusia yang sempurna.”

Zakia memeluk hangat Zacky.. begitu hangat. Zacky, di mata Zakia, memang tak sekadar suami. | Bang Sem

Editor : sem haesy
 
Sainstek
01 Nov 23, 11:46 WIB | Dilihat : 940
Pemanfaatan Teknologi Blockchain
30 Jun 23, 09:40 WIB | Dilihat : 1170
Menyemai Cerdas Digital di Tengah Tsunami Informasi
17 Apr 23, 18:24 WIB | Dilihat : 1431
Tokyo Tantang Beijing sebagai Pusat Data Asia
12 Jan 23, 10:02 WIB | Dilihat : 1580
Komet Baru Muncul Pertama Kali 12 Januari 2023
Selanjutnya
Humaniora
02 Apr 24, 22:26 WIB | Dilihat : 525
Iktikaf
31 Mar 24, 20:45 WIB | Dilihat : 1046
Peluang Memperoleh Kemaafan dan Ampunan Allah
24 Mar 24, 15:58 WIB | Dilihat : 267
Isyarat Bencana Alam
16 Mar 24, 01:40 WIB | Dilihat : 740
Momentum Cinta
Selanjutnya