Sepasang Pasutri Wakafkan Tanah untuk Bangun Pesantren Lansia

Sumbawa Besar | Langkah mulia telah diayunkan. Sepenuh inspirasi telah diambil oleh H. Jaya Muis (69) dan Hj. Inowati. Pasangan suami istri asal Sumbawa, ini telah menginisiasi pendirian dan pembangunan Pondok Pesantren untuk warga emas (kaum lansia) di atas tanah milik mereka.

Pasangan suami istri ini berencana mewakafkan lahannya yang terletak di Lingkungan Raberas, Kelurahan Seketeng, Kecamatan Sumbawa, Sumbawa Besar kepada Syarikat Islam.

"Saya berharap, pondok pesantren itu, kelak menjadi tempat yang penuh berkah bagi kaum lanjut usia," ungkap H. Jaya Muis.

H. Jaya Muis, seorang pensiunan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang pernah menjabat sebagai Kepala SMA 1 Sumbawa Besar dan Kepala Bidang Pendidikan Dasar (DIKDAS) di kantor Dinas Pendidikan Sumbawa Besar.

Ia merupakan inisiator utama dari proyek ini. Insiatifnya didukung sepenuhnya Hj. Inowati, istrinya, yang juga seorang ASN di Dinas Kesehatan Sumbawa Besar. Saat ini, Hj. Inowati sedang memasuki masa pensiun.

Dalam percakapan dengan akarpadinews,  pasangan ini menunjukkan komitmen yang luar biasa dalam memberikan kontribusi bagi masyarakat. Keduanya mengharap, dari pondok pesantren untuk warga emas, itu akan terbina insan yang bermanfaat luas bagi masyarakat. Sesuai firman Allah, "Hairun naas anfa'uhum lin naas." Sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat luas bagi orang lain dan masyarakat.

Motivasi utama pasangan ini adalah memberikan tempat yang layak bagi para lansia untuk mendalami agama dan mendapatkan perawatan yang baik di hari tua.

"Kami ingin para lansia memiliki tempat yang tenang dan nyaman untuk beribadah dan belajar," ujar H. Jaya Muis. "Kami berharap pondok pesantren ini bisa menjadi rumah kedua bagi mereka, tempat di mana mereka bisa merasa aman dan dihargai. Selain itu, juga masih menjalankan aktivitas berusaha dan tempat menjalani hidup untuk mencapai husnul khatimah."

Pondok Pesantren Lansia ini, kelak, tidak hanya menyediakan fasilitas tempat tinggal yang nyaman, tetapi juga berbagai kegiatan keagamaan dan sosial yang dirancang khusus untuk para mereka.

Pasangan ini bersyukur, karena inisiatifnya mendapat dukungan dari masyarakat dan pemerintah setempat. "Saya berharap, pendirian pondok pesantren ini dapat berjalan dengan lancar dan memberikan manfaat yang besar bagi para lansia di Sumbawa dan Nusa Tenggara Barat, juga  dari daerah lain.

H. Jaya Muis dan Hj. Inowati percaya, dengan adanya Pondok Pesantren lansia ini, para warga emas dapat menikmati masa tua mereka dengan lebih bermakna.

"Kami ingin memberikan yang terbaik bagi mereka yang telah banyak berkontribusi dalam kehidupan. Ini adalah bentuk penghargaan dan bakti kami kepada mereka," kata Hj. Inowati penuh semangat.

Langkah mulia pasangan ini diharapkan dapat menginspirasi lebih banyak orang untuk berbuat baik dan berkontribusi kepada masyarakat. Dengan adanya Pondok Pesantren Lansia ini, besar harapan, Sumbawa Besar ke depan  memiliki tempat yang penuh dengan kebaikan, sekaligus menanam, merawat dan menuai berkah yang dilimpahkan Allah.

Tidak hanya fokus pada aspek keagamaan, Pondok Pesantren Lansia  ini juga akan menyediakan layanan kesehatan yang memadai untuk para lansia. Hj. Inowati, dengan latar belakangnya di bidang kesehatan, memastikan bahwa para penghuni pondok pesantren mendapatkan perawatan kesehatan yang optimal.

"Kesehatan adalah hal yang sangat penting bagi para lansia. Kami ingin mereka tidak hanya mendapatkan bimbingan rohani tetapi juga fisik," tambah Hj. Inowati.

Dalam upaya mendukung keberlanjutan Pondok Pesantren Lansia, H. Jaya Muis juga telah berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk menyediakan program pelatihan keterampilan bagi para lansia. Program ini bertujuan untuk memberdayakan para lansia agar tetap produktif dan merasa dihargai.

"Kami ingin mereka tetap aktif dan merasa berguna. Pelatihan keterampilan ini akan membantu mereka dalam menjalani hari-hari dengan lebih bermakna," jelas H. Jaya Muis.

Selain itu, pondok pesantren ini juga akan menjadi pusat kegiatan sosial bagi masyarakat sekitar. Dengan berbagai kegiatan yang melibatkan masyarakat, diharapkan pondok pesantren ini dapat menjadi tempat berkumpul dan berinteraksi, memperkuat tali silaturahmi antarwarga.

"Kami ingin pondok pesantren ini menjadi pusat kegiatan sosial yang bermanfaat bagi semua," kata Hj. Inowati. H. Jaya Muis dan Hj. Inowati percaya bahwa dengan adanya Pondok Pesantren Lansia  ini, para warga emas dapat menikmati masa tua mereka dengan lebih bermakna.

Kami ingin memberikan yang terbaik bagi mereka yang telah banyak berkontribusi dalam kehidupan. Ini adalah bentuk penghargaan dan bakti kami kepada mereka," kata Hj. Inowati dengan penuh semangat.

Langkah mulia pasangan ini diharapkan dapat menginspirasi lebih banyak orang untuk berbuat baik dan berkontribusi kepada masyarakat. Dengan adanya Pondok Pesantren Lansia ini, besar harapan Sumbawa Besar ke depan memiliki tempat yang penuh dengan kebaikan dan keberkahan, setidaknya niat baik dan dedikasi H. Jaya Muis dan Hj. Inowati patut ditiru dan diteladani.

Sebagai tambahan, pembangunan Pondok Pesantren Lansia ini juga disiapkan menjadi momentum untuk memperkuat nilai-nilai kebersamaan dan gotong royong di masyarakat. Melalui kegiatan pembangunan dan pengelolaan pesantren, masyarakat diajak untuk turut berpartisipasi dan bergotong royong, sehingga rasa solidaritas dan kepedulian sosial semakin meningkat.

"Kami ingin pesantren ini menjadi cerminan dari kekuatan gotong royong masyarakat Sumbawa, di mana setiap orang berkontribusi untuk kebaikan bersama," tutup H. Jaya Muis. | agtian