Diharapkan Penggantinya Juga Kaum Betawi

Sekda Saefullah Wafat, Ibukota Jakarta dan Masyarakat Betawi Kehilangan Besar

| dilihat 786

Di tengah tren kenaikan kasus Covid-19 di Ibu Kota, ada kabar duka bagi warga Jakarta pada siang hari ini, Rabu (16/9). Dr H Saefullah MPd, Sekretaris Daerah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, mengembuskan napas terakhir pada pukul 12.55 WIB di RSPAD Jakarta Pusat.

"Ibukota kehilangan putra terbaiknya," ungkap Gubernur Anies Baswedan, kala memberikan penghormatan terakhir, melepas jenazah di Balaikota Jakarta, pada hari yang sama.

Almarhum menambah daftar panjang pasien meninggal dunia akibat Covid-19. Namun, kabar duka ini tetap mengagetkan warga Jakarta.

Sebagai Sekda di Pemprov DKI Jakarta, almarhum sering turun ke lapangan, menemani Gubernur Anies Baswedan, untuk mengawasi layanan publik warga Jakarta. Seperti saat memastikan  fasilitas publik tetap berfungsi optimal di musim hujan tahun lalu. 

Tak kenal lelah, almarhum selalu mendukung sepak terjang Gubernur Anies ke mana pun dan kapan pun, meski Gubernur Anies sudah didampingi A Riza Patria sebagai Wakil Gubenur DKI Jakarta.

Mendiang Saefullah tak hanya meninggalkan nestapa bagi warga Ibu Kota, tapi juga warga Betawi, sebagai penduduk asli Jakarta. Sebuah kehilangan besar bagi masyarakat Betawi karena ketokohannya begitu menginspirasi, terutama bagi generasi muda Betawi.

Ahmad Buchori, Ketua Forum Jurnalis Betawi (FJB), menjelaskan Saefullah merupakan tokoh Betawi yang diteladani dan memiliki karier cemerlang di Pemprov DKI Jakarta dengan jabatan terakhir sekretaris daerah sejak 2014. Total empat gubernur dilayani almarhum, mulai dari Gubernur Joko Widodo hingga Anies Baswedan. 

Almarhum merupakan salah satu putra Betawi terbaik yang lahir dari Kampung Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara, 56 tahun lalu.  Di masyarakat Betawi, almarhum menjadi teladan, karena aktif di banyak organisasi sosial dan keagamaan, seperti Ketua NU DKI Jakarta, anggota Dewan Pakar Gerbang Betawi, Ketua Dewan Pembina Asosiasi Pencak Silat Tradisional Betawi Indonesia (Astrabi), Lembaga Kebudayaan Betawi (LKB), Bamus Betawi, dan sebagainya. 

Bagi warga Jakarta, khususnya orang Betawi, adalah kehilangan sangat besar karena almarhum merupakan tokoh panutan bagi anak-anak muda yang menempuh karier di pemerintahan daerah. Beliau menjadi inspirasi bagi generasi muda Betawi yang bercita-cita menjadi petinggi di DKI Jakarta.  

“Untuk itu, Forum Jurnalis Betawi berharap inspirasi generasi muda Betawi ini tidaklah putus, sehingga Gubernur Anies bisa menunjuk orang Betawi juga sebagai pengganti almarhum sebagai sekretaris daerah,” kata Ahmad Buchori dalam keterangan pers, Rabu (16/9).

Tokoh yang Peduli Pendidikan

Dr H Ashari, Direktur Eksekutif Gerbang Betawi, menjelaskan almarhum adalah anggota Dewan Pakar. Dukungannya terhadap ormas pemberdayaan masyarakat Betawi ini sangat tinggi sejak Gerbang Betawi berdiri tiga tahun lalu.

Almarhum juga seorang pekerja keras, ulet, dan memiliki semangat maju yang besar. Yang meniti karier dari bawah sebagai tenaga guru honorer di pemda, lalu melanjutkan pendidikan tinggi mulai dari S1, S2, hingga S3.

“Saya pernah mendengar cerita langsung dari almarhum, waktu sekolah harus lewat pematang sawah dan jalan kaki sejauh 8 kilometer. Di sini semangat pantang menyerah almarhum untuk mengejar cita-citanya,” ungkap dr H Ashari.

Beky Mardani, Ketua Umum Lembaga Kebudayaan Betawi, menambahkan Bang Ipul merupakan anggota Dewan Pembina yang peduli dengan pendidikan sehingga sangat perhatian terhadap kemajuan pendidikan anak-anak Betawi dan warga Jakarta pada umumnya.

“Kami merasa kehilangan tokoh yang sangat peduli pada lingkungannya, yang sangat cinta pada profesi dan tugasnya. Beliau adalah teladan yang tidak henti memikirkan kemajuan warga Jakarta. Mohon doanya dan memaafkan segala kekhilafan almarhum selama ini serta mendapat tempat mulia di sisi Allah SWT,” katanya.

Rasa sangat kehilangan Gubernur Anies Baswedan, diungkapkannya ketika bersama Wakil Gubernur A Riza Patria dan seluruh karyawan, dengan pakaian dinas harian, melepas jenazah Saefullah. Nampak juga Ketua DPRD Jakarta, Prasetyo E Marsudi yang mengenakan jeans.

 “Siang ini keluarga besar Pemprov DKI Jakarta kehilangan seorang pemimpin terbaiknya. Bapak Saefullah adalah pribadi baik, pekerja keras, orang yang selalu mengutamakan untuk menyelesaikan semua tugas yang diembankan kepadanya,” kata Anies.

“Siang hari ini saya bersama ketua DPRD DKI Jakarta, para Wakil Ketua, Wakil Gubernur, dan seluruh jajaran keluarga besar Pemprov merasakan kehilangan yang amat mendalam,” pungkas Anies.

Saefullah wafat setelah dirawat beberapa hari di RSPAD, akibat tertular Covid-19.  Dalam suasana haru, Anies mengemukakan, pekan lalu, tak seperti biasanya, di tengah Sidang Paripurna DPRD Jakarta, Senin 7/9/20, lalu almarhum mengirimkan pesan teks, memberitahu tidak bisa mengikuti kegiatan karena tidak enak badan.

Keesokan harinya, ungkap Anies, pada hari Selasa, kala memimpin rapat, Anies mengatakan, almarhum tidak pernah mengirimkan pesan semacam itu, tidak mengikuti kegiatan karena sakit.  

Setelah itu diketahui, bahwa almarhumah terpapar Covid-19 dan dirawat di rumah sakit.

Sebelum menjabat Sekda Pemprov Jakarta, almarhum pernah menjabat Walikota Jakarta Pusat dan Kepada Dinas Pemuda dan Olah Raga.

Seluruh prosesi pelepasan dan pemakaman almarhum di pemakaman keluarga menggunakan prosedur Covid-19. Termasuk salat jenazah yang diikuti Gubernur.  Sebelum dimakamkan, Jenazah yang berada di dalam mobil ambulance disalatkan warga di halaman masjid depan rumahnya.

Selain almarhum, diketahui, terdapat dua pejabat di lingkungan Pemprov DKI Jakarta yang positif corona.

Gedung G Balaikota Ditutup

Gubernur DKI Jakarta merespon temuan, itu dan memutuskan untuk menutup gedung G Balai Kota Jakarta. Anies menampik penutupan itu berkaitan dengan kasus Sekda Saefullah yang wafat karena Covid-19.

“Pemprov DKI Jakarta khusus di gedung G ini di Balai Kota akan ditutup bukan karena kasus Pak Sekda, tapi karena tadi pagi ditemukan ada dua orang pejabat, satu pejabat eselon dua yang terpapar positif dan ada beberapa yang sedang menunggu hasil sore ini,” ujar Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (16/9/2020).

Anies mengatakan, ada satu pejabat Pemprov DKI yang sudah terkonfirmasi positif Covid-19. Sementara, sisanya masih menunggu hasil.

“Satu sudah confirm positif sesuai dengan peraturan bila ada yang ditemukan positif di sebuah kantor, maka satu gedung tutup,” kata Anies.

Dikatakan, penutupan juga sudah sesuai Pergub Nomor 88 Tahun 2020. Jika ada karyawan yang positif corona, maka satu gedung wajib tutup selama tiga hari.

Kapan penutupan gedung G itu dimulai? Anies menyatakan penutupan Gedung Blok G Balai Kota DKI Jakarta akan dimulai Kamis (17/9) hingga Sabtu (19/9/2020).

“Jadi Gedung Blok G di DKI ini, persis di samping kita. Jadi, Kamis, Jumat, Sabtu akan tertutup, tidak digunakan. Kita menjalankan apa yang menjadi peraturan,” pungkasnya. | FJB/Tilik

Editor : Web Administrator | Sumber : berbagai sumber
 
Energi & Tambang
Sporta
07 Jul 23, 08:50 WIB | Dilihat : 1095
Rumput Tetangga
Selanjutnya