Kesehatan

Mesir Terjangkiti Virus MERS, Korban Tewas Bertambah Lima Orang di Arab

| dilihat 1978
 
 
KAIRO, AKARPADINEWS.Com - Kantor Berita Pemerintah Mesir menlansir bahwa seorang warga Mesir berusia 27 tahun, yang baru-baru ini pergi ke Arab Saudi, terbukti positif mengidap virus Sindroma Pernafasan Timur Tengah (MERS). Sedangkan, Arab Saudi melaporkan lima orang lagi tewas karena virus ini di Jeddah, Riyadh dan Mekkah.
 
Berita tersebut dilansir Kantor Berita Pemerintah Mesir pada Sabtu (26/4) dan korban tersebut kini dirawat di sebuah rumah sakit di Kairo dan merupakan korban MERS pertama di Mesir. Sedangkan lima orang tewas di Riyadh, Jeddah dan Mekkah dilansir Kementrian Arab saudi pada Jumat (25/4).
 
Seperti diberitakan sebelumnya, virus MERS telah meluas terutama di Arab Saudi. Kementerian Kesehatan Arab Saudi mengatakan 92 orang telah tewas dan 313 lainnya terjangkit virus sejak September 2012. Terus meluasnya virus ini membuat Raja Abdullah pada hari Senin (21/4) memecat menteri kesehatan, sementara para pejabat berusaha menenangkan kekhawatiranpublik karena meningkatnya jumlah yang terinfeksi akhir-akhir ini.
 
Dokter Amr Kandeel, kepala urusan pencegahan di kementerian itu, baru-baru ini memperingatkan kemungkinan wabah MERS di Mesir mengingat tingginya aktivitas perjalanan warga Mesir ke tempat-tempat keagamaan di Arab Saudi. Ia juga mengatakan virus itu terdapat di sejumlah unta di Mesir. 
 
Lima Korban Tewas di Arab
Sementara itu Kementrian Kesehatan Arab Saudi menyatakan bahwa korban yang meninggal di Arab Saudi, Jumat (25/4) termasuk di antara 14 kasus baru MERS (sindroma pernafasan Timur Tengah) yang dideteksi di Riyadh, Jeddah dan Mekah bertambah lima orang lagi. Dua korban lainnya dikatakan meninggal sehari sebelumnya , sementara Arab Saudi hampir tiap hari melaporkan tentang bertambahnya jumlah warga yang terinfeksi.
 
Penyakit itu diyakini telah berpindah ke manusia dari unta. MERS termasuk dalam kelompok virus yang disebut virus korona, yang mencakup SARS yang menewaskan sekitar 800 orang dalam wabah global 2003. Belum ada vaksin atau obat untuk virus MERS itu, dan para dokter belum mengetahui metode penularannya, demikian voa.
 
Editor : Nur Baety Rofiq
 
Sainstek
01 Nov 23, 11:46 WIB | Dilihat : 822
Pemanfaatan Teknologi Blockchain
30 Jun 23, 09:40 WIB | Dilihat : 1088
Menyemai Cerdas Digital di Tengah Tsunami Informasi
17 Apr 23, 18:24 WIB | Dilihat : 1341
Tokyo Tantang Beijing sebagai Pusat Data Asia
12 Jan 23, 10:02 WIB | Dilihat : 1481
Komet Baru Muncul Pertama Kali 12 Januari 2023
Selanjutnya
Ekonomi & Bisnis
12 Mar 24, 10:56 WIB | Dilihat : 274
Nilai Bitcoin Capai Rekor Tertinggi
02 Mar 24, 07:41 WIB | Dilihat : 137
Elnusa Bukukan Laba 2023 Sebesar Rp503 Miliar
Selanjutnya