JAKARTA | Auditorium Hotel The Tavia - Cempaka Putih, Jakarta Pusat semarak oleh para aktivis perempuan yang tergabung dalam Forum Alumni HMI-wati seluruh Indonesia, Sabtu (21/12/24).
Pada acara yang diselenggarakan untuk memperingati hari jadi organisasi kader tersebut Jamilah Abdul Gani, didapuk mengemban amanah sebagai Koordinator Presidium FORHATI Nasional dari Wa Ode Nurhayati untuk melaksanakan kepemimpinan dalam periode 2022-2027. Jamilah berkomitmen mewujudkan kepedulian FORHATI tentang pengembangan generasi emas melalui peningkatan kualitas keluarga, khasnya kecerdasan dan kearifan kaum perempuan (ibu), serta kualitas (kesehatan dan pendidikan) anak.
Jamilah Abdul Gani, Wa Ode Nurhayati, Cut Emma Mutia Ratna Dewi, Anita Aryani, dan Sri Novakandi terpilih dalam Munas V Forhati Nasional di Palu, Sulawesi Tengah, 26 November 2022.
Pada acara yang mengusung tema “Perempuan Indonesia Cerdas, Wujudkan Generasi Emas 2045,” itu Wakil Menteri Pedesaan dan Daerah Tertinggal Ariza Patria menyampaikan orasi. Akan halnya penyair senior Taufiq Ismail menyampaikan puisi karyanya bertajuk tentang ibu dan kesabaran dalam melakukan perjuangan.
Nampak hadir para pendiri FORHATI, Presidium Nasional Korps Alumni HMI (KAHMI) - Abdullah Puteh, Ketua Umum PB HMI dan Ketua Umum KOHATI (Korps HMi-wati), serta para mantan Presidium Forhati Nasional (2017-2022), seperti Hanifah Hussein, Kiki Zakiah, Luli Barliani dan sejumlah politisi perempuan Indonesia.
Momentum Strategis
Presidium Nasional KAHMI, Abdullah Puteh dalam sambutannya mengemukakan, pada kiprahnya yang ke 26 tahun, Forhati mesti memainkan peran lebih strategis dalam pembangunan Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.
Ia menggaris-bawahi pandangan yang dikemukakan Koordinator Presidium Nasional FORHATI, Jamilah Abdul Gani ihwal dimensi pemeranan perempuan cerdas untuk mewujudkan kondisi Indonesia Emas tahun 2045 kelak.
Jamilah yang juga anggota DPRD Daerah Khusus Jakarta, saat menyampaikan sambutan mengemukakan, peringatan 26 tahun FORHATI merupakan momentum strategis untuk lebih menegaskan peran-peran organisasi kader tersebut di tengah masyarakat, negara dan bangsa.
Ia mengatakan, pemeranan strategis FORHATI, antara lain diwujudkan dalam bentuk sinergitas kelembagaan untuk membantu pemerintah meningkatkan kualitas daya saing dan peran perempuan di ruang publik.
Dalam konteks peringatan 26 tahun FORHATI, untuk pertama kali dilakukan pemberian penghargaan - Achievement Award) kepada para alumni HMI-wati inspiratif atas karya dan dedikasi mereka kepada KOHATI dan FORHATI.
Makanan Bergizi
Akan halnya Wakil Menteri Pedesaan dan Daerah Tertinggal Ariza Patria dalam orasinya mengemukakan komitmen pemerintah dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia. Antara lain dalam upaya terencana mengatasi masalah gizi dan stunting.
Ariza juga menyinggung tentang upaya pemerintah memberikan makanan bergizi kepada anak-anak sekolah. Dikemukakannya, pada sejumlah negara maju, program peningkatan gizi anak melalui program makan bergizi, bahkan menjadi prioritas kedua setelah pertahanan.
Pada rangkaian kegiatan sebelumnya, dalam Seminar Nasional Hari Ibu, dibahas ihwal kesadaran memilih keamanan makanan pada aspek kebersihan, nutrisi, gizi dan sesuai standar aman BPOM sebagai bagian tak terpisahkan dari kiprah perempuan cerdas Indonesia. Seminar tersebut juga membahas tentang standarisasi produk nasional di pasar domestik dan global.
Terkait dengan kerjasama sinergitas dan kelembagaan antara BPOM RI dengan Forhati, Jamilah mengemukakan, hal tersebut dilakukan sebagai isyarat perhatian Forhati untuk mewujudkan ketersediaan pangan yang halal dan baik.
Dalam pandangan Forhati, menurut Jamilah, posisi BPOM RI sangat krusial dalam pengawasan makanan dan obat. "Forhati tidak ingin peredaran makanan dan obat tidak layak berakibat fatal bagi pertumbuhan anak, ibu hamil, dan kesehatan masyarakat Indonesia, khususnya perempuan,” ungkapnya.
Semua itu, menurut Jamilah, berkaitan dengan upaya Forhati menemukan role model pemberdayaan bagi kalangan ibu dan kaum perempuan pada umumnya. Upaya ini mendapat respon positif dari Wakil Menteri Agama Romo Muhammad Syafe'i dan Gubernur Lemhannas Ace Hasan Sjadizli, dan Menteri Komunikasi Digital Mutia Hafidz yang menyampaikan pandangannya melalui video.
Jamilatunnisa yang bermanfaat
Dalam usianya yang sudah lebih dua dekade, ungkap Jamilah, FORHATI sebagai perkumpulan perempuan muslim aktivis dan profesional, harus lebih matang melihat segala tantangan internal dan eksternal. apalagi Forhati dikenal sebagai ,” katanya.
Senada dengan apa yang disampaikan Jamilah, Kepala BPOM RI, Taruna Ikrar menyampaikan, peran strategis BPOM menjadi sangat penting untuk kolaborasi dengan Forhati. Taruna menyebut tentang semangat meningkatkan daya dorong terutama bagi perempuan cerdas untuk membangun Indonesia.
Taruna mengemukakan, penataan dan persiapan hari ini berakibat serius pada generasi selanjutnya. Karena, menurut Taruna, mesti dimulai dari aktivasi peran ibu. "Lingkungan positif dimulai dari keluarga, tinggal kita membantu mengorganisir tuntutan agar mereka bisa berkembang dalam sistem yang baik,” ungkap Taruna.
Pada malam puncak peringatan Hari Jadi FORHATI ke 26 tersebut, budayawan dan pemerhati perubahan sosial, N. Syamsuddin Ch. Haesy mengemukakan, "Sekarang tiba masa FORHATI mesti memberikan makna atas hakikat kaum perempuan, laksana ibu yang merawat bumi, agar serasi lagi ekologi, ekonomi, dan ekosistem kehidupan insaniah. Tanpa kecuali dalam menghadang krisis pangan, energi, dan air. Agar Ibu Pertiwi tak lagi bersusah hati.
"Sekaligus menjadikan seluruh anggota Forhati sebagai tidak saja jamilatun nisa, perempuan elok rupa cantik budi, juga sebagai insan terbaik yang bermanfaat luas bagi masyarakat," pungkasnya. | delanova