Bencana Sulteng dan Sulbar

Bantuan Terus Berdatangan dan Listrik Menyala Lagi

| dilihat 1507

AKSI berlomba dalam kebajikan, fastabiqul khairaat, terus bergerak untuk membantu warga Palu, Sigi, Donggala, dan Mamuju yang sedang terkena bencana alam gempa bumi, tsunami, dan tanah lumpur bergerak.

Selain Palang Merah Indonesia (PMI), Merci dan Front Pembela Islam (FPI) setempat yang sudah bergerak lebih awal, menyusul KAHMI (Korps Alumni HMI) Sulawesi Tengah, KAHMI dan Forhati (Forum Alumni HMI-wati) Manado, ACT, URC, Peduli Sulteng, Muhammadiyah, juga berbagai relawan dari Gorontalo, Luwuk Banggai, Luwu Timur, dan lain-lain.

Dari Jakarta dan beberapa kota lain, Majelis Nasional Forhati, Satuan Tugas Bencana Majelis Nasional KAHMI, yayasan Pemerhati Lingkungan, Komunitas Sulteng, SIGAP – Syarikat Islam, juga saling berkoordinasi dan bersinergi untuk memberikan bantuan cepat.

“Jangan fikirkan apapun, termasuk dihadang oleh korban yang karena lapar dan sangat menderita mengambil paksa bantuan itu. Yang penting, untuk tahap awal, kirim bantuan cepat sebanyak mungkin,” ungkap Ferry Mursidan Baldan, Menteri Agraria dan Tata Ruang / Kepala BPN (2014-2016) yang menggalang bantuan cepat untuk Palu – Sigi – Donggala dan Mamuju.

“Inilah peluang untuk berbagi, beramal, bersadaqah,” ujar Sofhian Mile, Bupati Luwuk Banggai (2011-2016) di Jakarta. “Berbuat baik jangan ditunda-tunda,” ungkapnya di Posko Bencana Sulawesi Tengah - Yayasan Pemerhati Lingkungan dan Majelis Nasional Forhati, di Jakarta.

“Kita dahulukan mengirim barang-barang yang diperlukan,” ucap Jumrana Saliki, Sekretaris Jenderal MN Forhati. Dia menyebut, barang yang sudah dikirim lebih dulu adalah makanan, tenda, makanan instan, biskuit, dan sejenisnya yang bisa cepat dimakan.

Diprakirakan, bantuan dari berbagai arah itu, akan tiba di lokasi, menyusul beberapa langkah yang sudah ditempuh pemerintah, seperti pasokan bahan bakar minyak.

“Terima kasih kepada teman-teman yang sudah lebih dulu bergerak dan mendistribusikan bantuan di lokasi, sehingga dapat mengurangi beban, sekaligus menghentiksn berbagai tindakan yang tidak perlu, seperti penjarahan,” ujar Sofhian.

Terima kasih dan support untuk berbagai pihak yang sudah berada di lokasi, juga dikemukakan Hanifah Husein, Koordinator Presidium Majelis Nasional Forhati.

Akan halnya Ferry, masih terus berkomunikasi dengan berbagai kolega dan sahabatnya di berbagai daerah yang berdekatan dengan lokasi. Juga dengan berbagai kolega di Jakarta dan Bandung.

“Kita galang kekuatan silaturrahmi, karena itulah kekuatan kita yang paling utama,” ujar Ferry. “Di dalam silaturrahmi itu ada sinergi,” tambahnya.

Ferry juga mengapresiasi aksi sejumlah petugas BNPB, Badan SAR Nasional, prajurit TNI dan Polri.  Juga para relawan profesional. Supaya bisa segera melakukan aksi nyata memberi masalah.

“Semua yang terjun ke lapangan, harus yang memang fokus memberikan solusi dan bukan menjadi masalah atau menambah masalah,” ungkap Sofhian, senada.

Masyarakat setempat juga berlomba bakubantu. Ichan Loulembah memposting video distribusi air minum isi ulang, bantuan keluarga Chalid Muhammad di Palu yang sangat membantu warga yang terkena musibah.

Bencana yang menimpa Palu – Sigi – Donggala – Mamuju, ini bukan bencana biasa. Dari lapangan, seperti yang diungkap Adib Rofiqi,  Relawan URC Peduli Muslim - Palu - Sulawesi Tengah di akun Facebook-nya, bila tak cepat diatasi dapat menimbulkan bencana sosial.

Dia menulis, setidaknya 3 (tiga) lokasi, rusak berat, yaitu Perumnas, Sigi dan Petobo. Di kawasan Perumnas tercatat dihuni 1200 kepala keluarga. Daerah ini tergulung gerakan tanah yang merekah ke bawah oleh arus lumpur dalam hitungan detik. Tanah seperti kehilangan kekuatannya.

Kasus yang sama dialami Sigi dan Petobo meski bukan digulung tenggelam ke lumpur, tetapi bergeser hingga 1 km, rumah bertabrakan seperti kecelakaan beruntun di jalan.

Hempasan tsunami, juga menghempas kapal hingga ke darat di Loli dan Pantoloan, seperti yang terekam kamera pewarta foto Antara.

Penjarahan, yang pernah dibantah, benar terjadi di Petobo dan di Palu, tempat banyak kedai kelontong, termasuk jaringan kedai ritel Alfamidi.

Mall Ramayana yang beberapa bagiannya roboh sempat digeruduk para korban untuk mendapatkan pangan. Suasana sempat crowded, pada saat itu kemungkinan, banyak juga narapidana yang lepas, karena Lembaga Pemasyarakatan Palu, juga terkena bencana.

“Intinya kita kirim cepat bantuan untuk meringankan beban saudara-saudara kita di lokasi bencana. Kita juga minta bantuan kepada petugas TNI untuk membantu mengamankan bantuan,” papar Jumrana.

SELAIN pasokan BBM yang sangat membantu menggerakkan mobilitas untuk menolong korban, kabar lain yang didapat dari PLN (Perusahaan Listrik Negara), Posko Pemulikan Kelistrikan di Sulawesi Tengah pasca Bencana – Direktorat Jendral Kelistrikan, cukup melegakan.

Per Kamis (4/10/18) tenaga listrik sudah beroperasi lagi dengan daya mampu 105 MW dan beban puncak 16,68 MW, serta cadangan 88,33MW.

Dari 3 (tiga) unit pembangkit, 1 unit PLTD Silae sudah beroperasi, 1 unit pembangkit dari PLTU Mpanau sedang dalam perbaikan, dan 1 unit pembangkit transfer ke sistem Sulselbar (PLTA Poso).

Dari 7 (tujuh) Gardu Induk (GI), GI Poso dan Pamona sudah beroperasi, sedang GI Sidera dan GI Talise dalam perbaikan. Gi Talise dalam posisi standby setelah diperbaiki, sedang disiapkan beroperasi GI Parigi dan GI Pasang Kayu.

Distribusi juga sudah berjalan. 16 dari 47 penyulang sudah beroperasi, 31 penyulang padam dan tahap perbaikan, 67 dari 2.211 gardu distribusi telah beroperasi, 2.144  gardu distribusi masih padam.

Dari total 80 Genset, 15 unit genset telah beroperasi, 17 unit siap pasang dan 48 unit dalam perjalanan.

Kini, dikabarkan, sejumlah fasilitas umum utama sudah menyala, masing-masing : RS Wirabuana, RS Undata, RS Bhayangkara, RS Anutapura, RS Budi Agung, RS Bala Keselamatan, Bandar Udara SIS Al Jufrie, SPBU Kartini, SPBU Sisingamaraja, Mapolda, dan Kantor Gubernur.

Sudah menyala juga tempat-tempat pengungsian di Masjid Raya, Masjid Agung, Lapangan Anoa, Lapangan Jl. Veteran, Lapangan Korem Tadulako, Lapangan Walikota, Lapangan Kawatuna, Desa Binangga, Desa Padende, pasar Ronggulalo, GOR Kawatuna, dan Mako Satuan Brimob.

Demikian juga Kantor Walikota Palu, Kantor Samsat Palu, Mako Yonif 711, RRI Palu, Gedung BMKG, Masjid Donggala, Komp. Gn. Bale, Komp. Kuburan Cina, RSUD Kabilota, dan Rumah Dinas Bupati Donggala. | Carita

Editor : Web Administrator | Sumber : berbagai sumber
 
Humaniora
24 Mar 24, 15:58 WIB | Dilihat : 104
Isyarat Bencana Alam
16 Mar 24, 01:40 WIB | Dilihat : 520
Momentum Cinta
12 Mar 24, 01:26 WIB | Dilihat : 529
Shaum Ramadan Kita
09 Mar 24, 04:38 WIB | Dilihat : 447
Pilot dan Co Pilot Tertidur dalam Penerbangan
Selanjutnya
Sainstek
01 Nov 23, 11:46 WIB | Dilihat : 823
Pemanfaatan Teknologi Blockchain
30 Jun 23, 09:40 WIB | Dilihat : 1089
Menyemai Cerdas Digital di Tengah Tsunami Informasi
17 Apr 23, 18:24 WIB | Dilihat : 1342
Tokyo Tantang Beijing sebagai Pusat Data Asia
12 Jan 23, 10:02 WIB | Dilihat : 1483
Komet Baru Muncul Pertama Kali 12 Januari 2023
Selanjutnya