#GOBELPAGE

Asset Muhammadiyah Bisa Jadi Kekuatan Ekonomi Besar

| dilihat 269

JAKARTA – Wakil Ketua DPR RI Bidang Korinbang, Rachmat Gobel, mengatakan, Muhammadiyah memiliki aset yang sangat besar berupa ratusan perguruan tinggi dan puluhan rumah sakit serta jamaah yang umumnya kelas menengah.

“Jika bisa dikonsolidasi maka Muhammadiyah bisa menjadi sebuah kekuatan ekonomi dan menjadi lokomotif ekonomi umat,” katanya, Sabtu, 21 Januari 2023.

Hal itu ia sampaikan saat memberikan ceramah umum di hadapan warga Muhammadiyah di Masjid At Taqwa, Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ). Acara bertajuk Hari Bermuhammadiyah 4 itu mengambil tema Muhammadiyah dan Penguatan Ekonomi Umat.

Dalam acara tersebut hadir Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Prof Dr Abdul Mu’ti dan Rektor UMJ Dr Makmun Murod Al Barbasy. Saat ini Muhammadiyah memiliki sekitar 170 perguruan tinggi dan sekitar 80 rumah sakit.

Konsolidasi itu akan memudahkan dalam menggerakkan ekonomi pendukungnya, yang bisa melibatkan warga Muhammadiyah dan umat Islam pada umumnya. “Untuk itu perlu ada wadah koperasi yang akan menyatukan berbagai kepentingan. Seperti lidi, jika bersatu akan kuat,” kata Gobel.

Selain itu, kata Gobel, jamaah warga Muhammadiyah juga bisa dikonsolidasikan dalam wadah koperasi, sesuai dengan bidang ekonomi yang ditekuninya. Di antaranya ia menyebutkan sektor pertanian, kelautan dan perikanan, dan UMKM.

“Jangan tergantung pada pemerintah. Solusinya ada pada kita sendiri. Harus mandiri,” katanya. Menurutnya, pertanian nonsubsidi justru meningkatkan produktivitas hingga dua kali lipat. Hal itu sangat menguntungkan petani.

Petani, biasanya akan menghadapi masalah saat musim tanam dan musim panen. “Melalui koperasi maka masalah pupuk, bibit, pasca panen, pergudangan, dan penjualan akan menjadi urusan koperasi. Petani bercocok tanam saja. Jangan dibebani hal-hal lainnya. Tapi mereka semua pemilik koperasinya,” katanya.

Ia menyebutkan, sudah melakukan uji coba pertanian nonsubsidi di Gorontalo dan hasilnya sesuai kalkulasi. Selain itu, ia juga telah menginisiasi pendirian koperasi petani di semua kabupaten/kota di Gorontalo.

Gobel juga mengingatkan tentang pentingnya menekuni sektor herbal. Menurutnya, pasar herbal dunia mencapai Rp 2 ribu triliun lebih. Namun Indonesia baru bisa berkontribusi kurang dari satu persennya. “Padahal dulu penjajah datang ke Nusantara untuk mencari herbal ini, bukan mencari tambang. Mengapa sekarang justru kita meninggalkan berkah Tuhan ini pada kita?” katanya.

Pada bagian lain, Gobel juga mengajak warga Muhammadiyah dan umat Islam pada umumnya untuk menekuni ekonomi berbasis budaya. “Karena ini kekuatan kita. Jangan sampai punah. Ini memiliki potensi ekonomi yang besar,” katanya. Di antaranya adalah batik, songket, tenun, mebel, ukir, rajut, anyam, kuliner, dan sebagainya.

“Karena itu saat saya menjadi menteri perdagangan, saya melarang impor tekstil bermotif batik. Jika itu dibiarkan, industri batik kita bisa mati, dan dalam dua generasi anak cucu kita sudah tidak tahu bahwa batik adalah warisan nenek moyang karena yang mereka tahu kain itu impor dari negara lain. Saya dapat perlawanan yang luar biasa,” katanya.

Untuk itu, Gobel mengajak warga Muhammadiyah untuk bersatu, bersikap mandiri, dan berpijak pada kekuatan yang diwariskan alam maupun yang diwariskan nenek moyang. “Mulai dari yang ada, yaitu mengkonsolidasikan aset ekonomi yang dimiliki Muhammadiyah, yaitu lembaga pendidikan dan rumah sakit,” katanya. | masybitoch / rilisa

Editor : delanova
 
Ekonomi & Bisnis
03 Apr 24, 04:18 WIB | Dilihat : 235
Pertamina Siap Layani Masyarakat Hadapi Lebaran 2024
12 Mar 24, 10:56 WIB | Dilihat : 406
Nilai Bitcoin Capai Rekor Tertinggi
02 Mar 24, 07:41 WIB | Dilihat : 255
Elnusa Bukukan Laba 2023 Sebesar Rp503 Miliar
Selanjutnya
Lingkungan
03 Mar 24, 09:47 WIB | Dilihat : 238
Ketika Monyet Turun ke Kota
22 Jan 24, 08:18 WIB | Dilihat : 462
Urgensi Etika Lingkungan
18 Jan 24, 10:25 WIB | Dilihat : 453
Penyakit Walanda dan Kutukan Sumber Daya
06 Jan 24, 09:58 WIB | Dilihat : 423
Pagi Lara di Haurpugur
Selanjutnya