Aslih

| dilihat 663

catatan Bang Sèm

Lepas subuh, Senin (25/1/21) adalah momen bagi saya berdo'a untuk para kerabat dan sahabat, seketika terbayang sahabat, allahyarham Kyai Haji Aslih Ridwan - yang menyatakan dirinya sebagai da'i kaum bawah.

Aslih merupakan inisiator Maghrib mengaji, tradisi kaum Betawi di masa lalu, yang dimulai dengan sulutan nyala obor penerang oleh Walikota Jakarta Selatan, Marullah Matali (kini Sekretaris Daerah DKI Jakarta) dan beroleh support dari Gubernur Jakarta Raya, Anies Rasyid Baswedan.

KH Aslih Ridwan yang selalu meminta saya memanggilnya cukup dengan Aslih saja, itu saya ketahui telah wafat dari Agustian, Produser Salam Radio Streaming, Senin (11/12021).

Saya tak bisa menghadiri pemakamannya, namun dari postingan bung Abdul Salam, Bawaslu Jakarta Selatan, di akun facebook-nya, saya melihat Bung Anies Baswedan, Bung Hamdan Zoelva, Bung Dailamy Firdaus, tampak bertakdziah.

Aslih berkomunikasi terakhir dengan saya tiga pekan lalu, ketika allahyarham mengabarkan sedang mempersiapkan diri untuk ujian tertutup disertasi doktoralnya di Universitas Islam As Safi'iyah.

Lewat komunikasi virtual, Aslih memperlihatkan beberapa bagian disertasinya dan mendiskusikan beberapa hal terkait teori perubahan sosial, teori komunikasi dan kaitannya dengan berbagai fakta brutal dalam kehidupan sosial. Mulai dari dampak singularitas sampai pemanfaatan perkembangan pola komunikasi yang sudah bergerak menjadi multi media, multi channel dan multi platform.

Seperti biasa, allahyarham selalu menahan tawa, acapkali saya memberi berbagai contoh kasus, terutama yang berkaitan dengan ambivalensia sosial dan tawaran-tawaran kebajikan.

Usai berbincang virtual, allahyarham mengajak saya menengok gedung pelatihan kader dakwah Gerakan Persaudaraan Muslim Indonesia (GPMI) di Karang Tengah, Cibadak, Kabupaten Sukabumi.  Lokasinya tak jauh dari bekas kediaman allahyarham kakak kandung ayah saya, yang menghabiskan masa tuanya sebagai kyai di daerah itu.

Sebelumnya,. saya mengundang allahyarham berbincang di program obrolan virtual Tilik Bang Sèm, Salam Radio streaming yang juga disiarkan secara live di Salam Radio Channel.

Allahyarham sering berkomunikasi dengan saya ihwal strategi komunikasi dakwah di lingkungan 'masyarakat ambivalen,' sambil mengabarkan berbagai hal tentang aktivitas tijarah, bisnis sayur mayur yang dilakukannya di Kabupaten Cianjur.

Hasil produksinya sudah memasok beberapa pasar di lingkungan Pasar Jaya untuk konsumsi masyarakat Jakarta, sekaligus memotong beberapa mata rantai bisnis sayur mayur yang bila terus dikembangkan akan berdampak positif bagi pengendalian harga yang menguntungkan petani, tidak membebani konsumen.

Perjuangan Dakwah di Daerah Rawan

Saya respek dengan berbagai upaya dakwah yang dilakukan oleh lelaki rendah hati dan kreatif dalam memadu-padan dakwah bil litsan dan dakwah bil hal untuk memanifestasikan prinsip ajaran yang dilakukan Rasulullah Muhammad SAW sesuai panduan firman Allah, tentang cara hikmah dan mauidzah hasanah. Kearifan sebagai manifestasi kecendekiaan dan bahasa yang baik - tepat - benar sebagai nafas komunikasi.

Allahyarham meninggalkan dunia fana ini dengan semacam catatan perjalanan dakwahnya yang sangat menarik di daerah rawan, kawasan Bekasi, sebelum akhirnya tinggal di Lebak Bulus.

Perjuangan panjang yang sangat menarik disimak dan mengalirkan metode dakwah yang sangat islami: akhlak didahulukan, keteladanan diutamakan, kesejahteraan umat diprioritaskan.

Sosok dan caranya berdakwah menginspirasi salah satu karakter dalam film serial televisi yang saya produksi dan saya tulis skenarionya, Rindu Satpam Kita untuk mensupport TVRI beberapa tahun lalu.

Allahyarham yang juga merupakan 'ayah' bagi anak-anak yatim piatu dan pemulung, yang berhasil diangkat derajatnya menjadi warga negara dan warga bangsa, tanpa gembar gembor dan tanpa rekacitra yang memerlukan kamera danb media publikasi.

Salah satu pemulung yang disantuni dan ditempanya menjadi sarjana, kini telah bisa membantunya mengelola lembaga pendidikan tingkat ibtidaiyah di Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

Saya tertarik dengan visi dakwah allahyarham yang melihat cara beramal - mulai dari amal jariah, secara sistematik melalui peningkatan kualitas manusia sebagai modal insan yang kelak menjadi modal sosial. Jalur pendidikan, dengan demikian menjadi utama.

Apalagi, amanah konstitusi memberi aksentuasai pada kemerdekaan sejati, kecerdasan bangsa, dan pelayanan utama bagi kaum miskin dan terlantar.

Kebaikan dan keikhlasannya berjuang di jalan kebajikan amat mengusik saya. Beberapa kali dia kemukakan, "Sudah saatnya memperluas penerima manfaat ilmu dan pengalaman hidup abang."

Belakangan hari dia bercerita, entah beroleh cerita dari siapa, kakeknya 'berguru'  tentang ilmu kalam kepada kakek saya. Padahal, saya yang 'banyak berguru' kepada allahyarham tentang cara bersikap dalam merenangi fenomena sosial di kalangan umat yang bergerak teramat cepat.

Jelang fajar, hari Senin, ini saya menguatkan keyakinan saya tentang dirinya, lewat do'a, agar segala kebaikan dan kebajikan yang ditebarkannya, KH Aslih Ridwan, yang juga salah satu wakil ketua Majelis Syar'ie DPP Syarikat Islam, itu husnul khatimah.. syahid di jalan kebajikan dengan cara yang telah ditakdirkan Allah.. |

Editor : delanova
 
Sainstek
01 Nov 23, 11:46 WIB | Dilihat : 823
Pemanfaatan Teknologi Blockchain
30 Jun 23, 09:40 WIB | Dilihat : 1089
Menyemai Cerdas Digital di Tengah Tsunami Informasi
17 Apr 23, 18:24 WIB | Dilihat : 1342
Tokyo Tantang Beijing sebagai Pusat Data Asia
12 Jan 23, 10:02 WIB | Dilihat : 1483
Komet Baru Muncul Pertama Kali 12 Januari 2023
Selanjutnya
Polhukam
05 Mar 24, 04:23 WIB | Dilihat : 246
Tak Perlu Risau dengan Penggunaan Hak Angket DPR
05 Mar 24, 08:18 WIB | Dilihat : 425
Anak Anak Abah Menghalau AI Generatif
22 Feb 24, 11:50 WIB | Dilihat : 318
Jalan Terjal Perubahan
18 Feb 24, 05:52 WIB | Dilihat : 274
Melayari Dinamika Kebangsaan dan Demokrasi
Selanjutnya