Anggota Forhati Mesti Fahami dan Amalkan Insan Cita

| dilihat 1442

SELURUH Anggota Forum Alumni HMI-wati (Forhati) Kualitas Insan Cita mesti  mengamalkan insan cita dan diterjemahkan sebaik-baiknya, sehingga membumi dalam kehidupan sehari-hari, sehingga bermanfaat bagi masyarakat, negara, bangsa, dan agama.

Pernyataan tersebut dikemukakan Koordinator Presidium Majelis Nasional (MN) Forhati, Hanifah Hussein dalam refleksi akhir tahun 2018 organisasi yang berusia dua puluh tahun, itu.

Didampingi Sekretaris Jenderal MN Forhati, Jumrana Salikki, Hanifah mengemukakan pemahaman dan pengamalan insan cita, agar anggota Forhanti selalu konsisten dan konsekuen menegakkan kebenaran dalam beragam skala.

"Dengan demikian, seluruh anggota Forhati di seluruh Indonesia, selalu mampu berkontribusi dalam partisipasi aktif dan korektif terhadap seluruh penyelenggaraan tata kehidupan masyarakat, negara dan bangsa," ungkap Hanifah. Terutama, karena manusia yang tak memainkan peran secara tepat, akan berada dalam kerugian.

Dikemukakannya, waktu merupakan periode kehidupan insani yang terukur dan terbatas, di dalamnya berlangsung berbagai aktivitas dan tindakan manusia, proses, situasi dan kondisi yang selalu menyediakan tantangan dan peluang, agar umat manusia tak pernah henti dan tak pernah lelah menabung kebajikan sesuai dengan perintah Allah dan tuntunan Rasulullah Muhammad SAW.

Dalam konteks demikian, sesuai dengan hakikat dan esensi kualitas insan cita, maka seluruh anggota Forum Alumni HMI-wati (Forhati), semestinya merupakan kaum intelektual yang berfikir logis, dengan naluri insaniah untuk selalu berorientasi kepada komitmen menegakkan kebenaran dan keadilan, diperkuat oleh kesabaran secara konsisten dan konsekuen terhadap komitmen dalam makna : selalu berani berinisiatif, mau bekerja, dan mampu berkarya.

Seluruh anggota Forhati sebagai insan pencipta, semestinya seorang manusia yang kreatif, dan inovatif, paham menentukan creativity kick off untuk melakukan proses perubahan transformatif kehidupan yang lebih baik dari waktu ke waktu agar tidak merugi dalam banyak hal, sehingga memahami secara sertamerta wawasan pengabdiannya di tengah masyarakat.

"Terutama karena seluruh anggota Forhati adalah muslimah, yang di dalam dirinya, mengalir tugas dan tanggungjawab sebagai pemimpin. Sekurang-kurangnya mengemban fungsi sebagai pendidik pertama dan utama bagi keluarga, masyarakat, negara, dan bangsanya," tegas Hanifah lagi.

Seluruh anggota Forhati merupakan insan yang bertanggungjawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridhai Allah Subhanahu wa Ta'ala, dan karenanya tak pernah henti menggagas, merancang, melaksanakan dan mengembangkan program-program aksi  secara berkelanjutan. Tidak semata-mata untuk memuaskan diri sesaat, melainkan untuk tak pernah henti berkontribusi terhadap kemajuan bangsa dan negara yang ditandai dengan peningkatan kualitas kehidupan umat, mulai dari lingkungan domestik keluarga.

Kualitas Insan Cita mesti diterjemahkan oleh seluruh anggota Forhati, agar terhindar dari kerugian historis, agar selalu konsisten dan konsekuen menegakkan kebenaran dalam beragam skala, agar selalu mampu berkontribusi dalam partisipasi aktif dan korektif terhadap seluruh penyelenggaraan tata kehidupan masyarakat, negara dan bangsa. Terutama, karena manusia yang tak memainkan peran secara tepat, akan berada dalam kerugian.

Sambil mengutip Al Qur'an, Surah Al Ashr, Hanifah mengemukakan, waktu diberikan kepada manusia untuk berkomitmen kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala, agama, nusa dan bangsa. Karena itulah, Presidium dan pengurus Majelis Nasional Forhati, yang pada tanggal 12 Desember 2018 genap berusia 20 tahun, tak pernah berhenti beraktivitas untuk menabung kebajikan, agar tidak menjadi bagian dari kaum yang merugi.

Sebagai organisasi alumni mahasiswa Islam yang terus berjuang pada pencapaian kualitas Insan Cita, Presidium Majelis Nasional Forhati berkomitmen : Menggagas dan mengembangkan program kerja yang berorientasi kepada anggotanya secara simultan, terintegrasi dan progressif sesuai dengan prinsip-prinsip dasar tata kelola organisasi yang baik (good governance) secara wajar (fair), jelas (transparan), bertanggungjawab (responsible), akuntabel (dapat dipertanggungjawabkan), dan mandiri (independen);

Presidium dan pengurus Majelis Nasional juga berkomitmen memajukan Forhati sebagai organisasi perempuan muslim Indonesia yang mampu memelihara dan mengembangkan intelektualitas  dengan prinsip ilmu amaliah, amal ilmiah; kreatif dan inovatif, mau dan mampu mengabdi kepada bangsa dan negara di seluruh aspek kehidupan masyarakat, islami, dan bertanggungjawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridhai Allah Subhanahu wa Ta'ala. Seluruh program dan aksi organisasi Forhati tak bisa dilepaskan dari Insan Cita dengan semangat yakin usaha sampai;

Selain itu, mengembangkan kepedulian dan mengambil peran strategis, berpartisipasi aktif dan kritis dalam seluruh aksi pembangunan nasional, khasnya dalam mewujudkan lingkungan sehat, lingkungan cerdas, dan lingkungan mampu secara ekonomi. Terkait dengan hal ini, Presidium Majelis Nasional Forhati memberikan perhatian khas dan prioritas bagi program-program kesehatan, pendidikan, keislaman, pemajuan kebudayaan, kewirausahaan, dan peningkatan kualitas keluarga (sakinah, mawaddah dan rahmah), termasuk perlindungan anak, yang berdampak pada kualitas sosial kemasyarakatan;

Salah satu program prioritas yang sudah dan akan terus dilakukan adalah mengembangkan program aksi kaderisasi sebagai salah satu tanggungjawab dalam menyiapkan calon-calon perempuan pemimpin berdimensi kebangsaan (keindonesiaan, keislaman, dan keilmuan) yang layak dan patut (kompeten, berkualitas, profesional) mengemban amanah kepemimpinan di seluruh fungsi dan profesi (politik, sosial, ekonomi, keagamaan). Baik sebagai pejabat negara, penyelenggara pemerintahan, eksekutif profesional, pengusaha, pendidik, organisasi - lembaga swadaya masyarakat, dan fungsi lainnya.

Presidium dan Pengurus MN Forhati juga, terus berikhtiar menguatkan konsolidasi organisasi secara simultan dan terintegrasi untuk mewujudkan Forhati sebagai organisasi  perempuan muslimah Indonesia bermartabat dan mampu menjadi bagian penting proses transformasi kebangsaan.

Sepanjang Tahun 2018, Presidium Majelis Nasional Forhati mencermati, mengkaji dan mendalami seluruh fenomena dan dinamika kehidupan masyarakat, negara, dan bangsa di seluruh aspek kehidupan. "Dari berbagai diskusi yang bersifat terbatas sampai diskusi terbuka yang dilakukan secara formal dan informal, kami melihat, tahun 2018 merupakan tahun dinamis yang menyediakan berbagai tantangan dan harus dijawab dengan kesungguhan berjuang," tegas Hanifah.

Karenanya dia berharap, pada tahun 2019, seluruh anggota Forhati jangan berpangku tangan. Turun ke lapangan, motivasi rakyat untuk menggunakan hak dan kewajibannya secara seimbang dan proporsional.

"Pergunakan Hak Pilih dengan sebaik-baiknya secara cerdas dengan pertimbangan jauh ke masa depan, dan tidak mengabaikan hak pilih tersebut (tidak menjadi Golput) yang dapat merugikan kehidupan agama, nusa, dan bangsa ke masa depan," tegas Hanifah.

Dia juga mengimbau, agar seluruh anggota Forhati dan keluarganya, memberi prioritas, memilih calon anggota legislatif (DPRD, DPR RI, dan DPD RI) kader Forhati. Di daerah-daerah pemilihan yang tak ada caleg dari kader Forhati, dianjurkan memilih caleh kader alumni HMI.

Hanifah mengimbau agar anggota Forhati, membantu kader dan anggota Forhati yang sedang mengemban amanah sebagai komisioner Komisi Pemilihan Umum (Pusat dan Daerah) dan anggota Badan Pengawas Pemilihan Umum (BAWASLU) agar dapat melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya secara benar dan amanah;

Akhirnya, Hanifah meminta para anggota Forhati, mengambil inisiatif menjadi saksi dan atau peran lain untuk mengawasi jalannya seluruh proses penyelenggaraan Pemilihan Umum 2019, sehingga Pemilihan Umum dapat terselenggara secara berkualitas : bebas, jujur, adil, rahasia, serta terhindar dari kecurangan. | syienna

Editor : Web Administrator
 
Sporta
07 Jul 23, 08:50 WIB | Dilihat : 1156
Rumput Tetangga
Selanjutnya
Humaniora
02 Apr 24, 22:26 WIB | Dilihat : 423
Iktikaf
31 Mar 24, 20:45 WIB | Dilihat : 995
Peluang Memperoleh Kemaafan dan Ampunan Allah
24 Mar 24, 15:58 WIB | Dilihat : 231
Isyarat Bencana Alam
16 Mar 24, 01:40 WIB | Dilihat : 707
Momentum Cinta
Selanjutnya