JAWA TIMUR adalah provinsi yang dalam banyak hal menentukan dinamika kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara. Provinsi yang kini dipimpin Pak De Karwo dan Gus Ipul, itu secara historis memang tak bisa dilepaskan dari dinamika sejarah bangsa. Majapahit sebagai sentra kekuasaan yang menjadi sumbu pergerakan peradaban Nusantara di era imperium tradisional, berada di Jawa Timur (Trowulan, Mojokerto). Di era modern, pergerakan kebangsaan juga berkembang pesat di Jawa Timur (Surabaya) ketika HOS Tjokroaminoto melakukan kaderisasi terhadap para kader muda negarawan seperti Soekarno dan teman-teman di Gang Peneleh - Surabaya. HOS Tjokroaminoto kelak menjadi pemimpin Syarikat Islam yang sohor, sebagai kelanjutan dari Syarikat Dagang Islam yang didirikan KH Samanhudi di Lawean, Solo. Ir. Soekarno yang berasal dari Blitar, itu kelak menjadi Presiden Republik Indonesia pertama. Di Jawa Timur juga, khasnya di Surabaya dan Jombang, KH Hasyim Asyári mendirikan Nahdlatut Tujjar (Kebangkitan Wirausaha) yang kemudian menjadi Nahdlatul Ulama (NU), dan salah satu cucunya, yaitu KH Abdurrahman Wachid (Gus Dur) menjadi Presiden Republik Indonesia ke 4, dilanjutkan oleh Megawati Soekarnoputri - putera Soekarno. Selepas itu, putera Pacitan - Jawa Timur, Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) asal Pacitan, dipilih rakyat sebagai Presiden Republik Indonesia ke 6, melalui Pemilihan Umum langsung Presiden dan Wakil Presiden. Selasa, 12 Mei 2015 - SBY secara aklamasi terpilih sebagai Ketua Umum Partai Demokrat, yang berkongres di Hotel Shangri-La - Surabaya, dan dihadiri oleh para pemimpin partai politik nasional, dibuka oleh Presiden Joko Widodo.
Tak hanya itu. Jawa Timur juga dikenal sebagai daerah dengan rakyat yang egaliter dan tak pernah putus asa menjalani kehidupan, menjemput kehidupan lebih baik. Lihatlah rakyat di pedesaan Pacitan - Jawa Timur, mengayuh kehidupan mereka dengan optimistis.