KUALA LUMPUR, AKARPADINEWS.Com - Musibah banjir juga melanda negeri jiran Malaysia, bahkan banjir di negeri ini terbilang palang parah dalam sejarah Malaysia. Dan sekitar 90,250 penduduk di lima wilayah di Kelantan, Pahang, Terengganu, Perak dan Perlis terpaksa diungsikan.
Kelantan tercatat memiliki jumlah korban banjir paling tinggi, terdiri dari 32,343 orang, diikuti Terengganu (28,991), Pahang (24,316), Perak (4,335) dan Perlis (265).
Di Kelantan, jumlah korban mengalami peningkatan hingga 5,190 orang berbanding 27,153 korban pada tadi malam , menurut portal banjir kerajaan dikutip Bernama.
Pertambahan korban terjadi di Tanah Merah dan Kota Baharu, dan ibu kota Kelantan nampak lumpuh akibat meluapnya Sungai Kelantan sejak semalam.
Di Terengganu, 28,991 korban terdiri dari 6,975 keluarga yang berada di 124 pusat pengungsian, selanjutnya di Kemaman daerah paling buruk terkenan musibah ini dengan 19,405 korban dari 4,607 keluarga.
Di Pahang, jumlah korban banjir di Pahang bertambah 8,372 orang sehingga menjadi 24,316 orang hingga pagi ini, di mana sebelumnya 15,944 orang dari 4,015 keluarga tadi malam.
Juru bicara kepolisian penanganan banjir di Pahang menyatakan wilayah Kuantan merupakan daerah yang tinggi dalam jumlah evakuasi korban, mencapai 14,350 orang dari 4,119 keluarga..
Di Perak, korban banjir dari tiga wilayah; Kuala Kangsar, Hulu Perak dan Perak Tengah juga meninggalkan rumah mereka untuk mengungsi. Mereka terdiri dari 4,335 orang dari 1,079 keluarga.
Menurut juru bicara Majlis Keselamatan Negara Negeri Perak, kawasan Perak Tengah menjadi lokasi baru dilanda banjir selepas didatangi luapan air di malam hari, karena itu enam tempat pengungsian banjir di Bota dan Kampung Gajah pun dibuka pada hari ini.
Daerah Kuala Kangsar yang meliputi kawasan Sungai Siput merupakan tempat terparah musibah banjir, di mana terdapat 2,767 orang korban banjir dari 659 keluarga, sehingga 23 pusat pengungsian pun dibuka.