Presiden Jokowi Resmikan Kapal Sapi

Sekarang Indonesia Punya Kapal Ternak

| dilihat 3555

BANGKALAN, AKARPADINEWS.COM |  SIRENE meraung di tepi Galangan Kapal PT Adiluhung Sarana Segara - Bangkalan, Jawa Timur. Raungan itu terdengar seketika, saat Presiden Joko Widodo memencet tombol tanda peresmian yang disiapkan. Raungan sirene itu menandai beroperasinya kapal muatan untuk operasional pengangkutan sapi KM Camara Nusantara I.

Jokowi yang tiba di lokasi i sekitar pukul 11.35 WIB, mengenakan baju putih didampingi Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, Gubernur Jawa Timur Soekarwo, Ibu Negara Iriana Joko Widodo, disaksikan Ketua KPK Taufiequrachman Ruki, Bupati Bangkalan, dan sejumlah kalangan.

Dengan peresmian itu, akhirnya Republik Indonesia mempunyai kapal pengangkut sapi khusus yang selama ini diidamkan. Masih ada 4 (empat) kapal sejenis yang sedang diproduksi dan dibangun di galangan kapal tersebut. Produksi dan pembangunan kapal itu sendiri merupakan ikhtiar Kementerian Perhubungan.

Produksi dan pembangunan kapal dimaksudkan upaya kongkret untuk meningkatkan distribusi jumlah sapi dari Provinsi NTT ke wilayah konsumen di Indonesia, terutama di Jawa. Hal ini sekaligus merupakan bagian dari penguatan koneksi antar provinsi yang diharapkan mampu menguranngi kesenjangan antar wilayah (baca: Kapal Khusus Sapi Siap Diluncurkan Jokowi).

Upaya yang dilakukan Kementerian Perhubungan ini, di sisi lain merupakan aksi governansi yang nyata dalam menjamin lancarnya arus distribusi ternak, barang dan jasa dalam keseluruhan konteks peningkatan kemampuan dan pemampuan ekonomi masyarakat. Secara teknis, juga akan lebih membuat biaya penyediaan barang dan jasa lebih murah, efektif dan efisien.

Dalam sambutannya, Jokowi mengaku senang karena sekarang Indonesia bisa memiliki kapal pengangkut sapi pertama. Kapal khusus sapi bertajuk KM Camara Nusantara 1 itu, terdiri dari 4 lantai yang mampu menampung 450 sampai 500 ekor sapi, dari lantai 1 sampai lantai 3. Sedangkan kru dan penumpang kapal berada di lantai 4, dengan kapasitas maksimal 32 orang.  Seperti diinformasikan akarpadinews.com sebelumnya, kapal ini juga dilengkapi dengan klinik serta dokter hewan yang siaga 24 jam. Tujuannya, supaya bisa menanggulangi sapi yang mengalami sakit selama perjalanan.

Panjang kapal keseluruhan (length over all) kapal ini adalah 69,78 meter, dengan panjang garis tegak (Length Between Perpendicular) 65,80 meter. Lebar kapal, 13,60 meter dan tinggi, 4,30 meter. Serat kapal  3,50 meter, dengan kecepatan Kecepatan 13 knot, didukung daya mesin daya mesin 2x1100 HP.

PRESIDEN JOKOWI DAN IBU NEGARA IRENE KELUAR DARI KAPAL KHUSUS SAPI SELEPAS MELAKUKAN PENINJAUAN | FOTO HMD

Nampak Presiden Jokowi senang hati dengan keberadaan kapal tersebut. "Saya senang, sekarang kita punya kapal ternak berkapasitas 500 ekor sapi,” ungkapnya. Dengan keberadaan kapal ini, kiriman sapi dari NTT ke Jakarta dan beberapa wilayah di Jawa akan lancar.

“Tadinya, diangkut pakai truk jadi lemas semua sapinya sampai Jakarta," seru Jokowi, kala meresmikan kapal itu, persis di hari Pahlawan (Selasa,10/11/2015). Wajar bila Jokowi senang hati, karena keberadaan kapal karya putera Indonesia ini, akan memberi kontribusi bagi upaya stabilisasi harga sapi nanti.

Operasional kapal ternak ini akan dilakukan PT Pelni, yang telah berpengalaman melayani transportasi laut. Terutama, karena sebelumnya, PT Pelni telah berusaha memodifikasi sejumlah kapalnya menjadi kapal multi fungsi: kapal muatan orang sekaligus kapal pengangut barang dan ternak.

Diharapkan oleh pemerintah, pengoperasian kapal pengakut khusus sapi tersebut, akan memperlancar distribusi hewan ternak, dan mampu menjamin ketersediaan stock dan suply sapi ke pasar. Dengan demikian, harga daging sapi ke masyarakat dapat dikendalikan, dan murah.

Upaya Kementerian Perhubungan membangun kapal pengangkut sapi khusus, itu mendapat apresiasi dari Ketua Komisi V DPR RI, Fary Djemy Francis. Selama ini, Direktorat Jendral Peternakan dan Kesehatan Hewan memang mengeluhkan minimnya sarana transportasi ternak. Terbatasnya sarana transportasi laut untuk mengangkut sapi, tersebut membuat kos ekonomi sapi menjadi tinggi. Akibatnya memengaruhi fluktuasi harga sapi di pasar.  

Kepala Pusat Komunikasi Kementerian Perhubungan, Barata mengemukakan, produksi dan pembangunan kapal muatan khusus ternak ini terkait dengan undang-undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran. Terutama mengingat kondisi geografis Indonesia sebagai negara kepulauan. Karenanya, perlu disusun sistem transportasi nasional yang efektif dan efisien. Sistem transportasi yang mampu menunjang, menggerakkan dinamika pembangunan, dan meningkatkan mobilitas barang, dan jasa.

Jokowi menambahkan, kapal angkutan sapi itu juga memenuhi standar internasional. Bisa mengangkut barang dan ternak dari lokasi-lokasi yang ternak sapinya banyak ke daerah yang populasi ternaknya kurang. Tentu dengan kondisi itu harganya dapat lebih bersaing. "Harganya bisa bersaing dengan sapi dari Australia bisa masuk ke Jakarta. Harganya kompetitif karena biaya transportasinya murah sekali. Ini yang kita targetkan bisa diselesaikan," ungkap Jokowi.

KM khusus sapi tersebut tampaknya akan dioperasikan oleh PT Pelni. Kendati demikian, Batara mengemukakan pihak Kementerian Perhubungan akan melakukan lelang untuk itu. Bisa saja yang akan mengoperasikan dari kalangan swasta. Yang penting adalah pengoperasian kapal ini efisien dan efektif.

MENTERI PERHUBUNGAN IGNASIUS JONAN MENINJAU RUANG SAPI DI DALAM KAPAL | FOTO: HMD

Proses lelang sedang disiapkan dan rencana teknis operasional juga disiapkan. Terutama pengaturan rute perjalanan, penyiapan pelabuhan, kegiatan pengapalan ternak, dan hal-hal teknis lainnya.

Produksi dan pembangunan kapal khusus sapi ini, mencapai Rp 300 miliar. Artinya, setiap satu unit kapal bernilai Rp60 miliar, sebagaimana biaya produksi dan pembangunan KM Camara Nusantara I yang baru saja diluncurkan.

Dengan biaya ekonomi yang efisien, keperluan masyarakat terhadap daging sapi akan terpenuhi, dan pedagang juga tidak dirugikan.  Akan halnya Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengaku berdebar, ketika berlangsung peresmian KM Camara Nusantara I, itu.  Terutama karena dalam peresmian itu ada Ketua (sementara) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Dengan nada canda, Jonan mengatakan, "Ini pertama kali saya mendampingi presiden ada ketua KPK sampai gemetaran tangan saya ini. Sosoknya saja sudah membuat gemetar."

Presiden Jokowi tak hanya meresmikan kapal angkut sapi itu saja. Dia juga meresmikan kapal perintis, sejalan dengan program nautical highway – yang disebut Jokowi dengan istilah ‘Tol Laut,’ sebagai program pemerintah. Kapal yang diluncurkan itu bernama lambung, Sabuk Nusantara 56 yang melayani daerah-daerah yang selama ini belum bisa dilayani secara komersial oleh swasta. 

Menurut Jonan, KM Sabuk Nusantara 56 akan melayani rute Kalimantan Selatan, Kota Baru, Batu Licin, Majene, Masalembo, Surabaya dan pulau-pulau sekitar Surabaya. | P. Beranti

Editor : Web Administrator | Sumber : KEMENHUB DAN BERBAGAI SUMBER
 
Ekonomi & Bisnis
03 Apr 24, 04:18 WIB | Dilihat : 238
Pertamina Siap Layani Masyarakat Hadapi Lebaran 2024
12 Mar 24, 10:56 WIB | Dilihat : 408
Nilai Bitcoin Capai Rekor Tertinggi
02 Mar 24, 07:41 WIB | Dilihat : 256
Elnusa Bukukan Laba 2023 Sebesar Rp503 Miliar
Selanjutnya
Polhukam
19 Apr 24, 19:54 WIB | Dilihat : 227
Iran Anggap Remeh Serangan Israel
16 Apr 24, 09:08 WIB | Dilihat : 322
Cara Iran Menempeleng Israel
Selanjutnya