Presiden SBY dan Wapres Boediono Tinjau Posko Mudik

Pelayanan Mudik Membaik, Pemudik Senang

| dilihat 2146

JAKARTA, AKARPADINEWS.COM | Untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat pengguna jasa kereta api untuk mudik lebaran, PT Kereta Api Indonesia (KAI) terus meningkatkan kualitas pelayanannya. Selain penjualan tiket sistem online sudah diberlakukan jauh-jauh hari, KAI juga memperbaiki kualitas gerbong dan pemeliharaan rel.

Kamis, 24/7, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bersama Wakil Presiden Boediono meninjau langsung ke lapangan, dengan mengunjungi Stasiun Senen – jakarta Pusat. Di Stasiun ini, KAI melayani kereta kelas bisnis dan ekonomi. Ketika Presiden SBY dan Wapres Boediono datang, Kereta Majapahit jurusan Malang – Jawa Timur, siap berangkat. Kereta ini berangkat pukul 17.20 WIB.

Presiden dan Wapres langsung masuk ke dalam gerbong dan mendoakan penumpang. Sejumlah penumpang nampak terkejut dan senang karena bisa bertatap muka langsung dengan Presiden dan Wakil Presiden. Wajah mereka nampak bersukacita. “Semoga selamat sampai di tujuan dengan aman dan nyaman,” ujar Presiden SBY yang didampingi Mensesneg Sudi Silalahi, Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menteri Perhubungan EE Mangindaan, Menteri BUMN Dahlan Iskan, Seskab Dipo Alam, Kapolri Jenderal Sutarman, dan Direktur Utama KAI Ignatius Jonan. 

Presiden SBY juga menjumpai masinis dan berpesan untuk berhati-hati. “Gerbongnya bagus, nyaman, dan mereka (penumpang) senang,” tutur Presiden SBY kepada wartawan. Kepada seluruh aparat pemerintah yang mengelola transportasi publik untuk mudik, Presiden SBY berpesan, agar mereka mengutamakan keamanan dan kenyamanan pelayanan terbaik bagi penumpang.

KAI sendiri, sejak dipimpin Ignatius Jonan dipuji Presiden SBY berhasil melakukan perbaikan dan peningkatan kualitas pelayanan lebih baik, sehingga pengguna jasa kereta api merasa puas. “Pelayanan dan sarananya lebih baik. Saya memilih naik kereta api karena relatif bisa tiba di kampung lebih cepat dan bebas hambatan, kecuali di stasiun-stasiun tertentu,” ujar Fahtudin, karyawan salah satu bank pemerintah. Dia ingin pulang ke Ceribon.

“Jauh lebih baik. Sekarang kita lebih nyaman dan aman naik kereta, karena tidak ada lagi pedagang asongan atau orang yang gak jelas naik ke gerbong, ketika berhenti di stasiun tertentu,” ungkap Yuni, penumpang jurusan Malang.

Hari itu, Presiden SBY juga meninjau Posko (Pos Koordinasi) Tingkat Nasional Angkutan Lebaran Terpadu 2014, di Kementerian Perhubungan, Jakarta Pusat. Pada kesempatan itu, Presiden melakukan video conference dengan petugas lapangan di Pelabuhan Batam, Stasiun Gubeng Surabaya, Bandara Sultan Hasanuddin (Makassar), dan Terminal Tirtonadi (Solo).

“Yang sabar. Mereka (pemudik) itu setahun sekali ingin bertemu orang tuanya, saudara-saudaranya, teman-teman yang dimilikinya. Selamat bertugas. Saya berharap mudik Lebaran 2014 ini dapat terlaksana dengan lebih tertib, lancar, aman, dan selamat sampai tujuan," ujar Presiden SBY.

Presiden SBY juga berpesan, agar posko-posko di sejumlah daerah bekerja 24 jam dan maksimal dalam melayani pemudik. Dari Terminal Tirtonadi – Solo, Presiden mendapat informasi dari Kepala Terminal Agus Eko Susanto, arus keluar masuk bis memang padat. Pada saat bersamaan bisa sampai 100 unit bus masuk terminalnya, sebagian besar dari Jakarta, baik melalui bus reguler maupun bus gratis (mudik gratis). Tentu ini membuat terminal penus sesak. "Selebihnya semua berlangsung baik," kata Agus.

"Jangan minum kopi dulu ya. Kalau berita mudiknya baik, Pak Jokowi senang ini mendengarnya," ujar SBY bercanda, disambut senyum.

Di tempat itu, Presiden SBY mendapat laporan dari Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono, bahwa posko ini dibentuk untuk melaksanakan pemantauan dan pengendalian lalu lintas dan angkutan Lebaran terpadu 2014. Posko juga digunakan untuk memantapkan koordinasi antarpetugas instansi terkait serta pihak-pihak di luar pemerintah.

"Dengan keberadaan posko terpadu ini, permasalahan di lapangan dapat cepat diketahui serta dapat cepat pula dicarikan jalan keluarnya," jelas Bambang.

Tahun ini diperkirakan total pemudik mencapai 30 juta orang, dan 70 persen dari mereka akan menggunakan jalan raya, baik menggunakan kendaraan umum maupun kendaraan pribadi. "Pada kondisi ini, yang dapat dilakukan pemerintah adalah melakukan pengaturan sehingga kapasitas yang ada dapat berfungsi seoptimal mungkin mungkin untuk melayani," Bambang menambahkan. | noora

Editor : Web Administrator | Sumber : Presidenri.go.id, dan sumber lain
 
Humaniora
24 Mar 24, 15:58 WIB | Dilihat : 104
Isyarat Bencana Alam
16 Mar 24, 01:40 WIB | Dilihat : 520
Momentum Cinta
12 Mar 24, 01:26 WIB | Dilihat : 529
Shaum Ramadan Kita
09 Mar 24, 04:38 WIB | Dilihat : 447
Pilot dan Co Pilot Tertidur dalam Penerbangan
Selanjutnya
Lingkungan
03 Mar 24, 09:47 WIB | Dilihat : 168
Ketika Monyet Turun ke Kota
22 Jan 24, 08:18 WIB | Dilihat : 340
Urgensi Etika Lingkungan
18 Jan 24, 10:25 WIB | Dilihat : 365
Penyakit Walanda dan Kutukan Sumber Daya
06 Jan 24, 09:58 WIB | Dilihat : 335
Pagi Lara di Haurpugur
Selanjutnya