#GOBELPAGE

Gobel : Indonesia dan Uzbekistan Sepakat Pererat Kerja Sama

| dilihat 598

AKARPADINEWS | Wakil Ketua DPR RI Bidang Korinbang, Rachmat Gobel mengatakan Indonesia dan Uzbekistan memiliki peluang besar untuk meningkatkan hubungan kedua negara. “Ada lima bidang yang bisa dimasuki, yaitu perdagangan, industri, kebudayaan, pendidikan, dan pariwisata,” katanya, Kamis, 13 Oktober 2022.

Hal itu ia sampaikan saat menerima kunjungan Gubernur Bukhara, Botir K Zaripov. Hadir pula Duta Besar Uzbekistan untuk Indonesia Ulugbek Rozukulov dan para pengusaha dari Uzbekistan.

Dua tahun lalu, Gobel mengunjungi Uzbekistan atas undangan pemerintah Uzbekistan. Dari kunjungan itu kedua pihak membuat sejumlah kesepakatan untuk mempererat hubungan kedua negara. Salah satu yang strategis adalah perjanjian resiprokal dalam lalu lintas produk pertanian untuk kedua negara.

Bukhara adalah salah satu provinsi di Uzbekistan yang bersebelahan dengan wilayah Samarkand, kota tua yang megah dan terkenal karena ilmu pengetahuan dan budayanya. Di kota inilah Imam Bukhari dilahirkan dan kelak dimakamkan. Imam Bukhari, salah satu perawi hadits  terpenting dan otentik dalam Islam. Melalui ilmu dan pengetahuan dan pikirannya yang tajam, mendapatkan kehormatan dari para ulama se antero dunia, sebagai Imam al Muhaddatsi, pemimpin para perawi hadits Makamnya menjadi salah satu destinasi wisata ziarah bagi umat Islam Indonesia.  Selama pandemi, kawasan makam tersebut direnovasi secara total dan pada 2023 nanti akan diresmikan.

Botir mengatakan, kedatangannya ini atas perintah dari Presiden Uzbekistan, Shavkat Mirziyoyev. Menurutnya, presiden memerintahkan para gubernurnya untuk datang ke Indonesia. Hal ini menunjukkan Indonesia memiliki posisi penting bagi Uzbekistan. Nama Presiden Sukarno sangat terkenal di Uzbekistan karena memiliki kaitan dengan revitalisasi makam Imam Bukhori.

Pada kesempatan itu Botir menawarkan sejumlah kerja sama seperti perdagangan kapas, kopi, teh, ceri, delima, melon, elektronika, pembangkit listrik tenaga surya, minyak, dan gas.

Selain itu, katanya, Uzbekistan menyiapkan lahan seluas 200 hektar untuk pembangunan kawasan pariwisata. Untuk itu ia mengundang pengusaha dari Indonesia untuk berinvestasi di sektor ini.

Menanggapi hal ini, Gobel mengatakan, untuk tahap awal bisa diadakan seminar tentang peluang investasi di Uzbekistan dengan mengundang para pengusaha Indonesia.

" Indonesia memiliki beragam jenis kopi dan teh," kata Gobel. Namun ia menyarankan agar pengusaha Uzbekistan bisa menjadi off taker langsung dari petani kopi melalui koperasi petani. Dengan demikian, kedua pihak akan mendapat keuntungan yang lebih baik. “Pola ini selain menyejahterakan juga bisa berkelanjutan,” katanya.

Meskipun sebagian terbesar penduduk Uzbekistan gemar minum teh, tidak kurang kopi juga minuman populer. Budaya Cafe sedang booming di ibukota kosmopolitan Tashkent, dan sejumlah kota lainnya.

Kedai-kedai kopi modis yang tersebar, bersebelahan dengan chaikhanas (kedai teh) tradisional. Suasana kafe Tashkent menyediakan berbagai pilihan bersantap santai.

Gobel juga menyampaikan bahwa ia akan mengadakan lawatan lagi ke Uzbekistan. “Bagi saya yang pertama adalah people to people dan heart to heart relationship. Karena itu saya akan mengajak sejumlah ulama untuk berziarah ke makam Imam Bukhori,” katanya. | masybitoch

Editor : delanova
 
Energi & Tambang
Polhukam
05 Mar 24, 04:23 WIB | Dilihat : 243
Tak Perlu Risau dengan Penggunaan Hak Angket DPR
05 Mar 24, 08:18 WIB | Dilihat : 422
Anak Anak Abah Menghalau AI Generatif
22 Feb 24, 11:50 WIB | Dilihat : 317
Jalan Terjal Perubahan
18 Feb 24, 05:52 WIB | Dilihat : 272
Melayari Dinamika Kebangsaan dan Demokrasi
Selanjutnya