DENPASAR, AKARPADINEWS.Com - Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) melihat potensi wisata olahraga di Indonesia semakin bergairah lantaran even-even internasional yang digelar mendapat animo besar dari peserta di berbagai negara. Buktinya peserta Wonderful Adventure Indonesia : Asia Pacific Hash 2014 telah mendekati angka 2000.
Kemenparekraf menyadari bahwa pengembangan wisata olahraga di Indonesia memiliki potensi yang besar mengingat keunggulan kondisi topografi alam yang mendukung penyelenggaraan olahraga petualangan. Indonesia memiliki sungai dengan riak yang menantang, puncak gunung yang tertutup salju abadi, pantai dengan variasi ombak, serta topografi yang dapat dikemas menjadi destinasi wisata minat khusus olahraga dan arena penyelenggaraan olahraga petualangan seperti biking, trekking, hiking hingga hash.
Pengembangan wisata olahraga ditegaskan Mari Elka Pangestu. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, merupakan salah satu pilihan yang tepat, karena dalam satu kali penyelenggaraan even, tidak hanya peserta yang akan datang, tetapi juga rombongan ofisial, keluarga hingga supporter peserta.
Kemenparekraf menginisiasi penyelenggaraan kegiatan Wonderful Adventure Indonesia : Asia Pacific Hash 2014 yang akan diselenggarakan di Bali dan Nusa Tenggara Timur (NTT) (Labuan Bajo) pada tanggal 9-11 Mei 2014. Penyelenggaraan even internasional ini merupakan pelaksanaan flagship (fokus pengembangan) wisata minat khusus sebagai produk wisata unggulan Indonesia oleh Kemenparekraf.
Hingga tanggal 20 April 2014, tercatat sebanyak 1976 peserta telah mendaftar melalui website asiapacific2014.com. Peserta yang mendaftar berasal dari berbagai negara seperti Australia, Inggris, Brunei, China, Belanda, Jerman, India, Jepang, Malaysia serta Selandia Baru. Penetapan lokasi penyelenggaraan di Bali dan NTT merupakan bagian dari upaya memperkenalkan destinasi wisata olahraga potensial di Indonesia kepada masyarakat dunia.
Secara umum, Hash dapat diartikan sebagai bentuk olahraga rekreasi berupa aktivitas jalan dan lari mengikuti petunjuk kertas atau tepung yang disebar dengan jarak tertentu. Lokasinya mengambil daerah yang masih alami seperti pedesaan dan perbukitan atau daerah pegunungan, khususnya daya tarik wisata. Indonesia telah berpengalaman menjadi tuan rumah even olahraga Borobudur Interhash 2012, sebuah even hash internasional 2 tahunan yang dihadiri oleh para hasher seluruh dunia.
Borobudur Interhash 2012 diselenggarakan di Magelang dan Yogyakarta, mengusung Candi Borobudur sebagai ikon kegiatan, serta memadukan olahraga hash dengan bermacam pilihan rute seperti sungai, gunung, pedesaan dan persawahan, dengan jumlah peserta mencapai kurang lebih 5000 orang.
“Strategi kami untuk mengembangkan pariwisata Indonesia adalah 16+7+16, yakni 16 Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN), 7 wisata minat khusus pada 16 pasar wisata utama. Ajang WAI-ASPAC 2014 yang akan kami adakan di bulan Mei bernilai strategis karena Bali dan NTT adalah bagian dari 16 KSPN serta wisata olahraga adalah 1 dari 7 wisata minat khusus, sementara sebagian besar peserta berasal dari pasar wisata utama Indonesia“ jelas Mari Elka Pangestu. pada Konferensi Pers setelah memimpin rapat finalisasi penyelenggaraan Adventure Indonesia: Asia Pacific Hash 2014 di Denpasar Bali, Senin lalu.
Mari Pangestu menambahkan bahwa kegiatan bertaraf internasional seperti WAI-ASPAC ini juga berdampak positif karena akan memacu pemerintah untuk meningkatkan aksesibilitas dan konektivitas. Penyelenggaraan even internasional tentu harus didukung oleh adanya fasilitas penerbangan dan infrastruktur yang memadai seperti bandara, pelabuhan, jalan, hotel dan sarana pendukung lainnya.
Penyelenggaraan even wisata olahraga semacam WAI-ASPAC 2014 merupakan upaya nyata agar kegiatan pariwisata semakin memberi manfaat positif bagi masyarakat dan pemerintah daerah. Manfaat tersebut tidak terbatas kepada aspek ekonomi saja tetapi juga proses edukasi bagi seluruh kalangan di daerah dalam penyelenggaraan even-even berskala internasional.