Ling dan Lung di Pusaran Kabar Kabur

| dilihat 2829

ALKISAH Ling bergegas pergi ke pasar. Hatinya cemas, lantaran seusai masak, menonton siaran televisi dua stasiun berita yang siarannya terbilang sangat berpihak kepada Koalisi Pendukung Jokowi.

Dua media ini dan beberapa media sealiran, sejak 1 Oktober 2014 memang gemar dan gencar memberitakan, apa saja yang dilakukan Koalisi Merah Putih, adalah salah.

 Di layar televisi itu, yang dilihat Ling ganti berganti,  sejumlah orang yang kerap menjadi nara sumber dan komentator peristiwa politik, serta dikenal pula sebagai pegaduh, mewawarkan analisisnya: Sejumlah wakil rakyat di DPR RI, bakal tak hadir dalam pelantikan Jokowi – JK sebagai Presiden Wakil Presiden, pada Sidang Paripurna MPR 20 Oktober mendatang.

Menurut presumsi para komentator politik yang kredibilitas dan kompetensinya sebagai nara sumber (meski bergelar akademik dan dikenal sebagai aktivis), bila para anggota parlemen itu tak hadir, sidang tak memenuhi quorum

Bila sampai pukul 23:00 Sidang Paripurna MPR itu belum quorum juga, maka Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akan mengeluarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) untuk menunda pelantikan.

Para peracau politik itu lantas mengumbar presumsi: semua ini merupakan bagian dari manuver Presiden SBY untuk memperpanjang kekuasaan.

Tak hanya stasiun-stasiun televisi itu saja yang memberitakan presumsi racauan itu. Sejumlah koran yang gemar menciptakan isu namimah alias adu domba, juga memberitakan hal yang sama. Media-media on line juga memberitakan informasi yang sama.

Beberapa media, termasuk radio, bahkan mewawar cerita, tim Koalisi Jokowi – JK akan berlindung kepada rakyat untuk menghadapi aksi Koalisi Merah Putih mendatang.

Kecemasan Ling bertambah, ketika sejumlah alan-alan pendukung buta Jokowi – JK menyerukan rakyat untuk ramai-ramai menggeruduk Gedung Parlemen bila idola mereka tidak dilantik.

Tiba di pasar, Ling yang membawa kecemasan itu agak terhibur. Dia melihat Lung, suaminya sedang melayani pelanggan toko kelontongnya dengan santai. Bahkan sambil cengar – cengir.

Begitu pelanggan pergi dan kecemasannya berangsur hilang, Ling duduk dekat Lung. Dia bercerita ihwal berita yang dia saksikan dan simak dari televisi itu.

Lung tertawa.

“Biarin lu itu Ling dan gua itu Lung, lu jangan linglung. Jangan percaya ama kabar kabur, apalagi berita sampah. Lu liat tuh.. orang-orang di pasar gak ada urusan tuh ama kabar yang mencemaskan lu. Kita-kita di sini baru cemas, kalo banjir dateng dan pasar kerendem,”ujar Lung.

Ling mulai lega. Apalagi ketika Lung mengatakan, jangan dengerin orang-orang yang gemar memproduksi kecemasan. Karena yang selalu diperlukan adalah harapan.

“Kabar itu pasti kabar bohong kabar orang-orang yang lagi ngigo, meracau,”ujar Lung.

Lantas, Lung memperlihatkan sejumlah kabar dan informasi termasuk ‘kicauan’ Presiden SBY yang jelas-jelas menegaskan, presumsi-presumsi itu menyesatkan.

“Isu begini keterlaluan. Saya menyesalkan jika politik kita jadinya seperti ini. Sungguh tidak mencerdaskan dan tidak bertanggung jawab,” ‘kicau’ Presiden SBY di twitter.

Lung juga menjelaskan pernyataan Ketua MPR Zulkifli Hasan yang menjamin, Jokowi – JK bakal dilantik sebagai Presiden Wakil Presiden, bakal dilantik sesuai agenda. Tak ada alasan untuk menunda pelantikan.

“Udahlah, Ling.. jangan dibuat linglung dengan igauan para produsen kegaduhan. Negara ini akan berjalan baik-baik saja.”

Yang penting, menurut Lung, Jokowi dan JK melaksanakan janji kampanyenya yang membuat 70 juta rakyat memilihnya sebagai Presiden dan Wakil Presiden 2014 - 2019. Dan, para wakil rakyat yang bergabung dalam Koalisi Merah Putih yang didukung 65 juta pemilihnya sebagai wakil rakyat, juga menjalankan tugas mengawasi pemerintahan Jokowi – JK supaya benar-benar pro rakyat.

Ling mengangguk. Dia tersenyum puas. Lung juga senyum melihat isterinya yang terlihat segar dan cantik itu. Lung setuju dengan pandangan Wan Abu yang kemarin mampir ke tokonya.

“Di jaman ketika kebebasan pers dikuasai oleh segelintir pemilik, redaktur, jurnalis, dan para nara sumber yang was-was, jangan mudah percaya dengan segala macam informasi dan berita berdasar presumsi. Semua kabar itu kudu direkonfirmasi alias diuji dengan tabayyun.” 

“Inget Ling, sekarang banyak lidah berubah jadi sembilu, jadi bahan peledak yang bisa menghancurkan ketenteraman hidup kita.” Ling mengangguk dan pamit pulang ke rumah.. |

Editor : N Syamsuddin Ch. Haesy
 
Energi & Tambang
Ekonomi & Bisnis
03 Apr 24, 04:18 WIB | Dilihat : 202
Pertamina Siap Layani Masyarakat Hadapi Lebaran 2024
12 Mar 24, 10:56 WIB | Dilihat : 377
Nilai Bitcoin Capai Rekor Tertinggi
02 Mar 24, 07:41 WIB | Dilihat : 223
Elnusa Bukukan Laba 2023 Sebesar Rp503 Miliar
Selanjutnya