Teater Subversif

Pergulatan Idealisme Melawan Kebohongan

| dilihat 2094

AKARPADINEWS.COM| Kegelisahan bersemayam di hati dokter Torangga tatkala melihat kebobrokan PT Tambang Harapan Gemilang, tempatnya bekerja. Nuraninya memberontak. Dia pun bergerak untuk memperkarakan dosa perusahaan.

Segala resiko ditanggungnya demi membongkar ulah perusahaan yang menebar limbah, mencemari air sehingga membahayakan kehidupan warga. Namun, tak dinyana. Torangga harus berhadapan dengan sejumlah pihak yang bersengkongkol dengan pihak perusahaan.

Sampai-sampai, perjuangan Torangga memicu amuk massa yang tertipu daya oleh janji-janji surga penguasa, pemutaran fakta oleh pemilik media, dan para pihak yang selalu mengklaim berjuang atas nama rakyat.

Kisah itu dilakoni sejumlah aktor dalam pertunjukan teater berjudul Subversif yang dipentaskan di Graha Bakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jakarta, 13 Maret 2015 lalu.

Diawali dengan jamuan makan malam di rumah Torangga yang dihadiri wartawan bernama Billy, diperankan Kartika Jahja, dan pemimpin redaksinya bernama Hoemario, diperankan Hendra Yan. Dalam pertemuan itu, Torangga mendapat sebuah surat mengenai hasil analisa pencemaran air di Kota Kencana.

Dia kemudian dibujuk Billy dan Hoemario untuk memberitakan hasil analisanya di koran. Sarita, diperankan Dinda Kanya Dewi, mendukung perjuangan ayahnya untuk membeberkan masalah perusahaan ke khalayak. Torangga pun membulatkan tekat untuk memberitahukan kepada warga melalui koran, tempat Hoemario dan Billy bekerja.

Namun, niat Torangga itu dihalang-halangi Walikota Kota Kencana, Jokarna, yang diperankan Ayez Kassar. Jokarna yang juga kakak kandung Torangga, memaksa Torangga mengurungkan niatnya. Dia mengancam akan memecat Torangga. Namun, Torangga bergeming. Dia bersikukuh akan memperkarakan kebobrokan PT Tambang Harapan Gemilang

Lalu, Torangga mendatangi kantor Hoemario. Di kantor itu, Torangga dikenalkan pemimpin umum koran, Hary Tamboga, yang diperankan Madin Tyasawan. Terjadi pembicaraan mendalam mengenai isu yang diangkat Torangga dengan Hoemario, Billy, dan Hary. Sikap petinggi media yang seolah-olah mendukung perjuangan Torangga membuat dirinya kian bersemangat untuk mengungkap kebenaran.

Ternyata, media milik Hary bermain di dua kaki. Di belakang Torangga, Hary mendukung Jokarna. Mengetahui telah dikhianati oleh petinggi media, Torangga kecewa. Namun, dia tak berhenti. Torangga masih didukung Karina, istri Torangga yang diperankan Sita Nursanti, dan Sarita. Torangga memperjuangkan kebenaran dengan mengajukan sidang umum kota.

Kala sidang umum yang diajukan Torangga dimulai, Jokarna menyudutkan Torangga, seraya membakar emosi warga. Retorika Hary, Billy, dan Hoemario juga berhasil membentuk persepsi warga tentang motif Torangga. Sampai akhirnya, warga menuduh Torangga melakukan tindakan subversif. Warga marah. Mereka lalu menghancurkan rumah Torangga.

Torangga beserta keluarganya dicap sebagai musuh warga. Torangga tak menyangka jika niat baiknya memperjuangkan kepentingan warga agar terbebas dari pencemaran air yang mengalir dari PT Tambang Harapan Gemilang, dibalas dengan amarah.

Kala Torangga tengah membersihkan rumahnya dari puing-puing batu lemparan warga, mertuanya Martin Subrata mengunjunginya. Martin mengatakan pada Torangga jika dirinya sudah membeli seluruh saham PT Tambang Harapan Gemilang. Martin membeli perusahaan itu dengan uang warisan yang tadinya untuk Karina dan Sarita.

Ternyata, kekisruhan yang dipicu sikap idealis Torangga itu dimanfaatkan Martin untuk membeli saham perusahaan itu. Torangga pun makin tersadar akan permainan busuk yang dilakukan banyak pihak dengan menggunakan opini publik. Dia menyuruh Sarita dan Karina untuk terus memperjuangkan kebenaran bersama-sama. Bagi Torangga sekuat-kuatnya manusia adalah yang bisa berdiri di atas kakinya sendiri dan mempertahankan idealismenya. Kisah Torangga mengambarkan pergulatan antara idealisme melawan kebohongan. 

Teater Subversif  merupakan teater ke-9 yang diproduksi Institut Ungu, dipentaskan di Graha Bakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jakarta, 13-14 Maret 2015. Teater itu memotret perjuangan dokter idealis dalam lingkaran orang-orang yang melakoni kebohongan.

Perjuangannya mengungkap kebenaran demi kemaslahatan khalayak dihalangi persekongkolan jahat antara penguasa, pengusaha, pemilik media, dan para pihak yang seakan-akan memperjuangkan kepentingan rakyat.

Dengan kekuataan politik, modal, dan media, mereka mempengarui persepsi warga untuk melawan upaya kebenaran yang diperjuangkan sang idealis. Pesan yang disuguhkan teater itu sesuai realitas saat ini, yang menunjukan betapa banyak laku paradoks yang mewarnai panggung negeri ini.

Teater Subversif dikemas apik antara laku, musik latar, dan tata panggung. Alur cerita disuguhkan menarik dengan intrik-intrik yang lugas. Konflik juga dikemas sedemikian rupa hingga mencapai klimaks.

Naskah teater Subversif merupakan karya adaptasi Faiza Mardzoeki, Direktur Institut Ungu, dari drama klasik berjudul Enemy of People karya Henrik Ibsen, dramawan Norwegia abad 19. Ibsen dikenal dengan beragam karyanya yang universal dan melampaui zamannya. Dramawan itu juga dikenal sebagai the father of realism dan salah satu peletak dasar teater modern.

Dalam menggarap teater tersebut, Faiza menggandeng sutradara Wawan Sofwan yang dikenal dengan gaya permainan realis. Desain berputar yang sederhana nan unik serta permainan cahaya panggung dalam pementasan ini merupakan karya Iskandar K Loedin.

Sementara musik dimainkan Marcello Pelliteri, musisi dan komposer dari New York yang juga professor di Berklee Music College. Faiza juga menggaet Mogan Pasaribu yang merupakan penulis lagu untuk grup Lokal Ambience dan personil Horjabius.

Muhammad Khairil

Editor : M. Yamin Panca Setia
 
Polhukam
19 Apr 24, 19:54 WIB | Dilihat : 241
Iran Anggap Remeh Serangan Israel
16 Apr 24, 09:08 WIB | Dilihat : 340
Cara Iran Menempeleng Israel
Selanjutnya
Humaniora
02 Apr 24, 22:26 WIB | Dilihat : 534
Iktikaf
31 Mar 24, 20:45 WIB | Dilihat : 1057
Peluang Memperoleh Kemaafan dan Ampunan Allah
24 Mar 24, 15:58 WIB | Dilihat : 284
Isyarat Bencana Alam
16 Mar 24, 01:40 WIB | Dilihat : 751
Momentum Cinta
Selanjutnya